Lima Amalan Ini Harus Dilakukan Pada Malam Takbiran Idul Fitri, Saat Matahari Mulai Terbenam
Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Umat muslim yang telah melaksanakan puasa selama bulan Ramadan pun akan menyambut hari kemenangan ini.
Lima Amalan Ini Harus Dilakukan Pada Malam Takbiran Idul Fitri, Saat Matahari Mulai Terbenam
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Umat muslim yang telah melaksanakan puasa selama bulan Ramadan pun akan menyambut hari kemenangan ini.
Umumnya pada malam menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat muslim bersama-sama melantunkan takbir.
Namun, tahukan Anda, ada beberapa amalan yang disarankan saat malam takbiran tersebut?
• Kabar Heboh, Miliarder Bill Gates Ditahan Gara-gara Virus Corona, Fakta Atau Hoax?
• Banjir Terjang Desa Kaliuda, Sumba Timur, 44 Rumah Warga Terendam, Ini Penjelasan Meteorologi
• Contoh Khotbah dan Tata Cara Sholat Ied Hari Raya Idul Fitri di Rumah Minggu 24 Mei 2020

Dirangkum TribunJakarta dari berbagai sumber, berikut 5 amalan yang dianjurkan saat malam takbir Idul Fitri:
1. Mandi Saat Matahari Mulai Terbenam
Setelah berbuka puasa, diperbolehkan untuk mandi.
Menurut beberapa sumber, mandi tersebut berguna untuk mensucikan diri sebelum menyambut hari raya nan fitri.
2. Mengumandangkan Takbir
Ketika malam kemenangan tiba, umat Islam banyak memenuhi masjid.
Mengumandangkan lafadz takbiran hari raya juga dilakukan dari awal matahari terbenam sampai menjelang salat id.
للهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لاَ اِلـٰهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3. Membaca Doa Seperti dibawah ini Sebanyak 10x
يَادَآئِمَ اْلفَضْلِ عَلَى اْلبَرِيَّةِ، يَا بَاسِطَ اْليَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ، يَاصَاحِبَ الْمَوَاهِبِ السَّنِيَّةِ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ خَيْرِ الْوَرَى سَجِيَّةً، وَاغْفِرْ لَنَا يَا ذَا الْعُلَى فِي هٰذِهِ الْعَشِيَّةِ
4. Bersilaturahmi
Banyak umat Islam merayakan malam takbir dengan mengunjungi kerabat terdekatnya untuk bersilaturahmi.
Tradisi turun temurun ini dilestarikan dengan sangat baik. Terutama Umat Islam di Indonesia.
5. Membaca Al quran
Pada hakekatnya, membaca Al quran baik dilakukan kapan saja. Tidak hanya saat malam takbir.
Namun, dengan membaca Al quran saat malam takbir membuat malam takbir hidup dengan bacaan ayat-ayat Al quran.
Bagaimana lafaz takbir ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah?
Muhammadiyah dalam situs resminya menjelaskan, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:
a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”
Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)
Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.
b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:
كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)
كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)
Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.
Berikut lafal lengkapnya.
اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ
“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”
• Contoh Khotbah dan Tata Cara Sholat Ied Hari Raya Idul Fitri di Rumah Minggu 24 Mei 2020
• Di Tengah Pandemi Corona, Masjid Istiqlal Gelar Takbir Akbar Virtual, Hanya Dihadiri 5 Orang Saja
• Tata Cara Sholat Ied pada Hari Raya Idul Fitri 1441 H di Rumah Besok Minggu 24 Mei 2020
Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.
Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.
Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.
Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Disclaimer: Sebagian artikel telah tayang di ibnukasironline.com dengan judul "Tarsif Surah Al Baqarah 185" oleh Ibnu Kasir
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tata Cara Takbiran Idul Fitri di Rumah Saja: Berikut Lafal Bacaan Takbir Beserta Artinya
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Lakukan 5 Amalan Ini Saat Malam Takbiran Idul Fitri, Mandi Ketika Matahari Mulai Terbenam
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Saat Malam Takbiran Idul Fitri Lakukan 5 Amalan Ini, Mulai dari Mandi Ketika Matahari Mulai Terbenam, https://jambi.tribunnews.com/2020/05/22/saat-malam-takbiran-idul-fitri-lakukan-5-amalan-ini-mulai-dari-mandi-ketika-matahari-mulai-terbenam?page=all
Editor: Ekoprasetyo