Ibadat Sabda Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, Kamis 21 Mei 2020

Hari Kamis 21 Mei 2020 merupakan hari raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, 40 hari setelah umat kristiani merayakan Paskah.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Youtube
Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Surga, Kamis 21 Mei 2020. 

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 1:1-11)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku
menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan
diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh
Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada
mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat
puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan
Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ
menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya.
"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes
membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu
akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ:
"Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan
kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak
perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan
Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari
pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap
ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua
orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan
berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus
ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu,
akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENYANYIKAN LAGU

09. BACAAN KEDUA (Ef. 1:17-23)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Efesus.
Saudara-saudari, aku selalu mengingat kamu dalam
doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia
memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk
mengenal Dia dengan benar.
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan apakah yang
terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya
kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orangorang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita
yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan
membangkitkan Dia dari antara orang mati dan
mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan
penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah
kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada
jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat
yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang
memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia

U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim
piatu, sabda Yesus,
Aku datang kembali kepadamu.

U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

11. INJIL (Mat. 28:16-20)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke
bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi
beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati
mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT
Ada dua hal yang dikatakan Yesus dalam bagian
terakhir dari Injil Matius ini. Pertama, tugas perutusan.
Yesus menegaskan bahwa Ia adalah Penguasa
segalanya, surga dan dunia. Karena itu, Ia memerintahkan 

para murid-Nya untuk membantu-Nya

menjadikan semua bangsa sebagai murid atau

pengikut-Nya. Mereka diminta untuk mengajarkan apa
yang telah diperintahkan oleh Yesus. Pengalaman
hidup mereka bersama Yesus pasti telah membuat
mereka bisa mengetahui mana yang harus
diwartakan. Para rasul pun pergi ke mana-mana untuk
mewartakan Kabar Gembira Tuhan.
Kita juga mendapatkan tugas yang sama. Apakah kita
harus pergi juga ke-mana-mana, ke seluruh dunia?
Tidak! Yesus mengutus kita ke tempat di mana kita
berada. Kita menjadi murid-Nya di tempat kita hidup
atau di tempat kerja kita. Ketika kita melakukan apa
yang diperintahkan Tuhan, untuk berbuat baik dan
benar, maka kita sebenarnya sudah mulai
melaksanakan perintah Tuhan untuk menjadi murid
yang diutus-Nya. Kita juga bisa saling membantu
dalam rumah kita untuk menjadi murid Tuhan yang
sejati.

--
Kedua, janji penyertaan Tuhan. Tuhan Yesus berjanji
bahwa Dia akan menyertai para murid-Nya hingga
akhir zaman. Yesus tidak menyebut, “sampai akhir
hidup mereka”, melainkan “sampai akhir zaman”. Itu
berarti, janji Tuhan tidak hanya berlaku bagi para
murid yang saat itu mendengarkan-Nya. Janji itu
berlaku hingga saat kini, hingga selamanya. Inilah
hiburan bagi kita. Tuhan akan tetap bersama kita
hingga kapan pun.
Kita pun mesti meniru tindakan Tuhan ini dengan
saling ada satu bagi yang lain. Tuhan mengutus kita
untuk menjadi penolong satu bagi yang lain. Itulah
cara Tuhan mendampingi kita. Seberapa pun peran
kita, meskipun itu peran yang kelihatannya kecil dan
tidak berarti, kita tetap menjadi utusan Tuhan untuk
mendampingi satu sama lain. Itu berarti kita juga
mesti memiliki semangat untuk tidak membebani
sesama kita. Sebaliknya, kita berjuang agar mampu
meringankan hidup orang lain dengan cara hidup kita.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved