Jalan Rusak Parah, Sopir Tangki Air Patungan Beli Tanah Putih, Ini Tujuannya
Kondisi ruas jalan yang menghubungkan 2 kelurahan ( Oebufu dan Oepura) Kota Kupang rusak parah
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kondisi ruas jalan yang menghubungkan 2 kelurahan ( Oebufu dan Oepura) Kota Kupang rusak parah. Menurut Yusuf, warga RT 05 RW 02 Kelurahan Oepura, ruas jalan dari arah PDAM Oepura sampai pertigaan jalan menuju GOR Oepoi dan Kantor Gubernur NTT sudah rusak berat selama bertahun - tahun.
Kepada POS-KUPANG.COM pada Selasa (19/05/2020) ia mengatakan, terakhir kali jalan itu diperbaiki bulan Januari lalu. Namun karena jalan itu dikerjakan saat musim hujan dan banyaknya mobil bertonase besar yang melewati jalan itu menyebabkan tidak bertahan lama.
• Bupati Malaka dan Unsur Forkompimda Batal ke Dusun Numbei, Ini Penyebabnya
"Ini su perbaiki tapi rusak ulang lai. Kerja pas musim hujan jadi aspal tacabut. Yang cor sonde tacabut" tuturnya.
Setiap hari, kata Yusuf, sekitar 50-an mobil tangki air berseliweran di ruas jalan itu ditambah dengan mobil - mobil lain baik yang bertonase besar maupun kecil.
Para sopir tangki yang setiap hari harus mengambil air dari beberapa sumur bor di area tersebut akhirnya mengumpulkan uang untuk membeli tanah putih supaya bisa ditimbun pada jalan yang berlubang.
• Sebagian Sembako di Pasar Borong Stabil, Bawang Merah, Minyak Goreng dan Gula Pasir Naik
"Mereka tiap hari ambil air di sini. Jadi ya mau tidak mau harus pikir cara untuk jalan ini baik. Salah satunya dengan cara patungan uang 1 orang 10.000 rupiah" ceritanya.
Kadang, cerita Yusuf, ketika para sopir ini sedang bekerja, ada orang - orang lewat yang memberikan sumbangan sukarela.
"Biasa mereka kasih ada yang 5 ribu rupiah kita terima karena mereka sumbang sukarela" ujarnya.
Karena ruas jalan rusaknya cukup banyak, mereka membutuhkan 5 hingga 6 reit tanah putih. Dan biaya per reit tanah putih sebesar 200 ribu rupiah sehingga untuk perbaikan saat ini masih menunggu dana swadaya tersebut mencukupi untuk 6 reit.
"Kita tunggu sampai dananya cukup supaya timbun satu kali" ujar salah satu sopir.
Senada dengan Yusuf, salah satu sopir tangki air, Yustinus Tade, yang sehari - hari melewati jalan tersebut mengatakan, ruas jalan ini sudah lama rusak namun tidak begitu mendapat perhatian sehingga ia dan teman - temannya berinisiatif untuk mengumpulkan uang supaya bisa menimbun tanah putih di jalan berlubang tersebut.
"Pernah ada yang datang foto - foto tapi habis itu sudah tidak datang lagi. Kami juga tidak tahu mereka dari mana" ujarnya.
"Jadi katong sopir - sopir tangki ni yang bakumpul uang ko pake beli tanah putih. Su dua kali katong timbun ma tetap masih rusak ju" lanjutnya.
Salah satu warga di RT 035 / RW 09, Kelurahan Oebufu, Eva Fitrieni juga mengatakan, ruas jalan pertigaan di samping rumahnya yang menghubungkan Oebufu dan Oepura tersebut sudah lama dibiarkan rusak.
Ia mengatakan, ayahnya sudah beberapa kali membeli tanah putih untuk ditimbun di titik - titik jalan berlubang. Eva mengakui, karena licin dan rusaknya jalan, para pengendara sering terjatuh.
"Kalau kecelakaan berat sih tidak ada, tapi jatuh sendiri karena jalan begitu (licin dan rusak)" katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)