Viral
HEBOH Oreo Supreme, Biskuit Termahal, Harga Selangit, 1 Bungkus Rp 600Ribu, Isi 3 Biji, Tapi Laris!
Sementara itu di sejumlah toko online di Indonesia Oreo Supreme dijual seharga Rp 600.000 per bungkus isi tiga biji
Dalam Ilmu Soiologi, kata dia, disebut modal simbolik.
"Jadi kalau saya makan itu, maka saya mendapatkan simbol, saya mendapatkan penghargaan, saya diakui sebagai bagian dari budaya populer dan budaya yang waktu itu lagi tren," kata Drajat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2020).
Drajat menilai, produk tersebut akan semakin booming karena adanya media sosial.
"Ini kemudian dipercepat luar biasa, dengan adanya media sosial, dengan adanya iklan-iklan TV dan sebagainya," kata Drajat.
Penyeragaman rasa dan selera
Alasan mengapa ada orang yang mau membeli biskuit dengan harga "selangit", menurut Drajat, hal ini merupakan karakter masyarakat konsumsi.
"Jadi, di dalam teori konsumsi itu, ini memang sebuah rekayasa kapitalis," kata dia.
Ia menjelaskan, ada kecenderungan untuk memproduksi sesuatu secara massal untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
"Untungnya kecil tapi yang dijual jumlahnya banyak.
Banyak tidak hanya di Amerika saja, tapi di seluruh dunia.
Tidak hanya di Indonesia saja, tapi dia bisa jual di seluruh dunia," ujar Drajat.
Drajat mengatakan, ada penciptaan keseragaman budaya, keseragaman selera, dan keseragaman rasa.
Hal ini seharusnya tidak bisa terjadi begitu saja karena manusia pada dasarnya berbeda-beda.
Penyeragaman rasa, penyeragaman budaya, hingga penyeragaman pengetahun direkayasa melalui iklan atau kolabrasi iklan yang dapat mengangkat.
"Tidak makanannya tapi adalah image dari makanannya atau nilai gengsi dari makanan itu," papar Drajat.