Ronda Malam Covid-19 Berujung Maut, Sarto Dikepung, Diserang Hingga Tewas di Rumah Sakit
Tragedi kemanusiaan terkait pencegahan virus corona atau Covid-19, terjadi di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jatim
Ronda Malam Covid-19 Berujung Maut, Sarto Dikepung, Diserang Lalu Tewas di Rumah Sakit
POS-KUPANG.COM -- Tragedi kemanusiaan terkait pencegahan virus corona atau Covid-19, terjadi di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Jatim.
Seorang pria yang belakangan diketahui memiliki keterbelakangan mental, tewas meregang nyawa, ketika ia dikepung oleh warga yang sedang melakukan ronda malam.
Ronda malam di desa tersebut untuk mencegah masuknya orang asing ke wilayah itu. Maklum, saat ini virus corona semakin mewabah di daerah tersebut.
• Telkomsel Hadirkan Solusi Perkuliahan Online Bagi Institusi Pendidikan di Wilayah Bali dan Nusra
• Breaking News : Tambah 12 Kasus Baru, Positif Covid-19 NTT Tembus Angka 59, Simak Liputannya
Sayangnya, niat ronda malam untuk mengantisipasi masuknya orang asing demi mencegah virus corona atau Covid-19 itu, justeru menimbulkan malapetaka.
Sarto, pria berketerbelakangan mental yang sedang berjalan kaki untuk pulang ke kampung halamannya, menjadi korban akibat serangan warga yang meronda.
Begini ceritanya. Saat hari makin larut malam, sejumlah warga desa itu mulai melakukan ronda malam.
Ketiga sedang ronda malam, mereka melihat ada orang asing melintasi wilayah mereka sembari membawa pisau.
Lantaran takut terjadi apa-apa, seorang warga berinisial AP alias Gaguk lantas menyerang orang asing tersebut dari belakang hingga terjatuh ke aspal dan meninggal dunia.
Berikut, sejumlah fakta yang memperlihatkan tragedi ronda malam itu.
1. Korban membawa pisau
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono, memperlihatkan pisau yang dibawa oleh korban.
Dan, adegan Gaguk saat menyerang orang asing yang melintas tersebut, sempat terekam dan beredar di media sosial hingga viral.
Dari video yang beredar itu, tampak sejumlah warga yang bertugas ronda malam, mengepung orang asing yang melintas tersebut, salah satunya adalah Gaguk.
Saat itu, Gaguk juga membawa celurit.
Sedangkan ketiga warga lainnya berusaha mengaihkan perhatian korban agar Gaguk bisa melakukan penyerangan dari belakang.
Saat Gaguk menyerang, korban langsung jatuh tersungkur ke aspal.
Saat korban terjatuh ke aspal, terdengar suara benturan sangat keras.
Akibat benturan yang sangat keras tersebut, korban sampai tak sadarkan diri.
2. Korban Dibawa ke Rumah Sakit
Tindakan Gaguk dengan menyerang korban dari arah belakang saat ronda malam di Desa Demuk, Tulungagung, Jawa Timur itu, rupanya berakibat sangat fatal.
Setelah penyerangan itu korban jatuh tersungkur ke aspal dan tak sadarkan diri.
Menyaksikan kondisi korban memburuk, para petugas ronda malam itu lantas berusaha membawa korban ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Sayangnya, nyawa korban tak dapat tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia.
Korban bernama Sarto (54), warga Dusun Jati, Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
3. Keterangan Pihak Kepolisian
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia memberikan keterangan terkait peristiwa ronda maut tersebut.
Kapolres mengungkapkan, bahwa saat itu, korban, Sarto sedang berjalan kaki menuju rumahnya di Desa Demuk.
"Malam itu korban berjalan kaki dari rumahnya sampai masuk wilayah Desa Demuk," terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Jumat (15/5/2020).
Setelah kejadian malam itu, AP alias Gaguk langsung ditangkap aparat kepolisian Polres Tulungagung.
"AP kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung Eva Guna Pandia.
Sementara Gaguk hanya menunduk saat dibawa kelaur dari ruang tahanan Polres Tulungagung.
• Zodiak Cinta Senin, 18 Mei 2020, Virgo Penuh Godaan, Gemini Makin Gairah
• Ramalan Zodiak Besok, Minggu 17 Mei 2020, Leo Waspada, Ada Yang Menjahati Anda!
4. Pengakuan AP alias Gaguk
Kepada polisi, Gaguk mengungkapkan bahwa dirinya tidak sengaja saat menyerang korban dari belakang hingga akhirnya meninggal dunia.
Menurutnya, saat itu dirinya bersama sejumlah orang tengah berjaga malam.
"Selama pandemi corona kan jaga supaya tidak ada orang asing yang masuk ke desa," ujar Gaguk.
Saat melihat Sarto menenteng pisau, warga pun khawatir ia melakukan kejahatan.
Atas inisiatifnya sendiri, Gaguk menyerang Sarto dari belakang saat yang lain mengalihkan perhatiannya.
Namun ia tidak menyangka kalau akibat serangannya tersebut, korban akhirnya meninggal dunia.
5. Korban Alami Gangguan Mental
Informasi yang dihimpung dari warga, menyebutkan bahwa Sarto mengidap keterbelakangan mental.
Kendati demikian, Sarto dikenal warga tak pernah membuat keonaran atau melakukan kejahatan.
Sehari-hari Sarto diketahui mencari kayu bakar di hutan.
Untuk diketahui, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di Tulungagung terpantau cukup banyak.
Hal ini membuat warga berinisatif untuk melakukan ronda malam untuk berjaga-jaga.
Diketahui saat ini ada 27 pasien yang masih menjalai karantina.
Sementara lima pasien positif virs corona sudah dinyatakan sembuh pada Senin (11/5/2020).
Salah satu yang sembuh adalah Imam Junaris (51) dari klaster calon petugas haji 2020.
Kemudian dokter Andi Irawan (44), Kepala Puskesmas Simo, juga dari kaster yang sama.
Tiga lainnya adalah paramedis, masing-masing Wasito Adi (29), Monica Yusfiana Indiarta (32) dan Rika Dwi Peni (35).
"Hari ini mereka menerima surat keterangan sembuh. Mereka sudah bisa beraktivitas seperti semula," terang wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.
Galih menegaskan, secara medis mereka dijamin sudah tidak menularkann virus corona.
Karena itu masyarakat diminta bisa menerima mereka tanpa rasa takut.
Jangan sampai ada stigma negatif, karena mantan pasien ini sepenuhnya sehat dan tidak membahyakan orang lain.
"Mungkin mereka akan memulihkan psikis karena sudah lama tinggal di tempat karantina. Tapi mereka sudah tidak perlu karantina mandiri lagi," tegas Galih.
Dengan tambahan lima pasien sembuh, maka sudah ada 11 pasien terinfesi virus corona yang sudah sembuh.
Selain itu tidak ada pasien positif Covid-19 di Tulungagung yang meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Tragedi Maut Ronda Malam di Tulungagung, Ini Pengakuan Gaguk dan Sosok Korban di Mata Warga. https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/16/5-fakta-tragedi-maut-ronda-malam-di-tulungagung-ini-pengakuan-gaguk-dan-sosok-korban-di-mata-warga?page=all
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi
Editor: Adrianus Adhi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ronda-malam-di-tulungagung.jpg)