Anang Hermansyah & Ashanty Mirip Kapten Ri & Yoon Se Ri Drakor Crash Landing On You, Sempat Berantem

Bahkan tak sedikit yang menyangsikan keputusan Ashanty menikahi dengan duda dua anak.

Namun ada satu yang membuat Ashanty yakin dengan pilihannya, ia melihat Anang adalah sosok pria yang setia dan tidak main tangan.

"Bunda cuma berpikir satu, aku cuma butuh orang yang setia, enggak main tangan, dan Pipi (panggilan untuk Anang) aku yakin enggak bakal kayak gitu," kata Ashanty pada Aurel, dikutip dari YouTube Aurelie Hermansyah.

5. Sempat ingin bercerai

Tak lama setelah menikah, Ashanty ternyata sempat ingin bercerai dari Anang.

Pemicunya adalah Ashanty yang baru menikah masih dibuat terkejut dengan kehidupan pernikahannya.

Ditambah lagi saat itu mereka juga masih tinggal di ruko.

6. Dikaruniai dua anak

Dua tahun setelah menikah, pasangan ini kedatangan anggota keluarga baru. Pada 2014, buah cinta Anang dan Ashanty lahir, Arsyi Hermansyah.

Setelah itu pada 2016, Arsya lahir sebagai anak kedua pasangan ini.

7. Mulai sepi job, cobaan materi dalam pernikahan

Pasangan ini juga sempat mengalami kesulitan ekonomi pada awal-awal pernikahan.

Tawaran untuk manggung juga tak lagi seperti dulu, itu pula yang akhirnya membuat Ashanty memutar otak untuk mendapat penghasilan lain.

Dari situlah awal mula kerajaan bisnis Ashanty dan Anang.

Mulai dari restoran ayam hingga kue dan bisnis lainnya.

8. Tips pernikahan dari Ashanty

Sempat terbesit pikiran untuk bercerai, Ashanty akhirnya sadar bahwa apa yang membuat rumah tangga bertahan adalah perasaan saling mencintai.

"Kalau kita masih punya cinta, enggak cocokpun dijabanin, enggak cocok di cocok-cocokin, kalau masih cinta. Tapi begitu enggak cinta, enggak cocok itu rasanya kayak neraka," kata Ashanty. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Tahun Menikah, Simak Perjalanan Cinta Anang Hermansyah dan Ashanty", https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/13/114846766/8-tahun-menikah-simak-perjalanan-cinta-anang-hermansyah-dan-ashanty?page=all#page2.
Penulis : Rintan Puspita Sari
Editor : Andi Muttya Keteng Pangerang