Najwa Shihab & Ariel NOAH Lakukan Tes DNA, Ternyata Hasilnya Mencengangkan, Terungkap Fakta Ini
Hasil penelitian DNA ini juga disajikan dalam bentuk pameran yang disandingkan dengan berbagai benda prasejarah hasil peradaban manusia
Mira Lesmana lahir orangtua berdarah Jawa.
Istri Mathias Muchus ini merupakan anak musisi jazz Indonesia, Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia berdarah Jawa Nien Lesmana.
Lalu ada sutradara Riri Riza yang juga memiliki empat perpaduan asal usul DNA. Yakni, DNA dari South Asian sebesar 46,24 persen, East Asian 33,95 persen, Asian Dispersed 17,27 persen, lalu Middle Eastern 2,53 persen.
Riri Riza lahir di Makassar, 2 Oktober 1970. Dari hasil penelitian, diketahui bila Riri punya perpaduan dari empat gen leluhur, yakni India, Jepang, Asia-Amerika, dan Iraq.
Lalu, Jurnalis Najwa Shihab ternyata merupakan relawan yang paling banyak memiliki perpaduan DNA.
Tercatat, berdasarkan penelitian, Najwa Shihab memiliki 10 perpaduan DNA dari berbagai bangsa.
Yakni, South Asian sebesar 48,54 persen, North African 26,81 persen, African 6,06 persen, East Asian 4,19 persen, African Dispersed 4,15 persen, Middle Eastern 3,48 persen, Southern European 2,20 persen, Northern European 1,91 persen, dan Asian Dispersed 1,43 persen.
• Rocky Gerung Sebut Ada Menteri Jokowi yang Cemburu pada Anies Baswedan Terkait Bansos Covid-19
Dari hasil penelitian, diperlihatkan bila Najwa memiliki fragmen DNA dari moyang yang berasal dari Afrika Utara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Selatan, Afrika, Eropa Utara, diaspora Asia, diaspora Afrika, dan diaspora Eropa.
Uniknya, meski diketahui Najwa Shihab merupakan orang Indonesia keturunan Arab, akan tetapi gen Arab yang dimiliki Najwa hanya 3,4 persen.
Sebagai informasi, wanita yang akrab disapa Nana ini lahir di Makassar, 16 September 1977. Najwa Shihab adalah putri kedua pasangan Quraish Shihab dan Fatmawati Assegaf.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kosmopolitan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan tujuannya.
Kegiatan ini, kata Pemimpin Redaksi Historia.id Bonnie Triyana, untuk memberi pencerahan kepada masyarakat yang belakangan ini termakan politik identitas yang berdampak buruk dalam struktur sosial.
"Adanya pengetahuan leluhur asli melalui hasil tes DNA merupakan pengetahuan yang penting dan memberi pencerahan bahwa masalah pribumi dan non pribumi sudah tidak relevan lagi," ucap Bonnie di lokasi acara saat pembukaan pameran ASOI: Asal Usul Orang Indonesia.
"Dengan pengetahuan mendalam mengenai DNA, harapannya kita lebih bertoleransi, mampu memahami perbedaan satu sama lain, dan menjaga keutuhan banhsa dan budaya," tambah Bonnie.
Hal senada dikatakan oleh Direktur Sejarah Triana Wulandari. Ia menganggap pameran ini menjadi penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih dewasa.