Jokowi Curhat dan Sambat Soal Mafia, Din Syamsuddin Ungkap Pernah Minta Bantuan PP Muhammadiyah
Din Syamsudin Ungkap Jokowi Pernah Minta Tolong PP Muhamaddiyah Menghadapi Mafia Kleptokrasi
"Yang kedua ternyata ada pihak-pihak yang sebenarnya ingin mencari keuntungan dari posisinya di kehidupan negara ini."
Mantan Utusan Khusus Jokowi ini menyimpulkan, sebenarnya Presiden ke-7 RI itu sosok yang baik.
Namun, Jokowi disebut tak mampu mengatasi orang-orang di sekitarnya.
"Nah, ini yang pada hemat saya Pak Jokowi itu orang baik saya tahu, saya sering berinteraksi dengan Beliau selama jadi utusan khusus setahun lebih."
"Cuma saya bilang 'Bapak ini orang baik tapi saya lihat Bapak ini tidak mampu mengatasi orang-orang buruk di sekitarnya, Beliau diam saja," ucapnya.
Din menambahkan yang terpenting baginya sempat menyampaikan hal-hal yang benar bagi Jokowi.
Lihat vidoenya mulai menit ke-33:38:
Tantowi Yahya Pilih Jokowi
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tantangan kepada Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
Refly Harun meminta kepada Tantowi Yahya untuk memilih dari tiga pilihan tokoh, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Presiden Jokowi dan mantan Dirut TVRI Helmy Yahya yang juga merupakan saudara kandungnya.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Refly Harun, Sabtu (9/5/2020), tanpa berpikir panjang, Tantowi menjatuhkan pilihan kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, pemilihannya kepada Jokowi bukan karena berkaitan dengan diplomatik.
Bukan karena dirinya sekarang berada di sisi pemerintahan sebagai Duta Besar.
Tantowi mulanya menjelaskan bahwa jabatannya sebagai duta besar bukan murni bagian dari pemerintah, tetapi cabang yang berada di luar negeri.
"Jujur ya, saya pilih Presiden Jokowi, bukan karena diplomat," ujar Tantowi.
"Saya adalah cabang dari pemerintahan, jadi saya itu adalah petugas yang diberikan amanah untuk menjalankan pemerintahan Indonesia di luar negeri," jelasnya.
"Karena politik luar negeri yang saya jalankan adalah manifestasi dari politik dalam negeri," sambungnya.
Menurut Tantowi, apa yang dilakukan di luar negeri tugasnya tidak berbeda dengan Presiden Jokowi, yakni memberi manfaat untuk rakyat.