News
Dibiarkan Merana, 90 Persen Jalan Sabuk Merah Rusak Berat, Camat Kobalima Timur Lapor Balai Jalan
Salah satu warga Kobalima Timur, Rosalinda Liuk, di Kobalima, Sabtu (9/5), merasakan betul dampak dari kerusakan jalan negara ini.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Edu Hayong
POS KUPANG, COM, BETUN - Kerusakan jalan negara 'Sabuk Merah' Perbatasan RI-RDTL di Kabupaten Malaka, sangat memprihatinkan. Pasca longsor tahun 2019 lalu, hingga saat ini belum diperbaiki, terutama di Dusun Tali Uan, Desa Kota Biru, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka.
Salah satu warga Kobalima Timur, Rosalinda Liuk, di Kobalima, Sabtu (9/5), merasakan betul dampak dari kerusakan jalan negara ini. Sejak dihantam longsor tahun 2019, mereka sangat kesulitan melintas karena bisa berakibat fatal.
"Kalau dulu sebelum longsor, arus kendaraan lancar. Namun sejak beberapa titik mengalami longsor, terutama di Desa Kota Biru, kami sangat takut. Semoga dalam waktu dekat jalan ini diperbaiki sehingga kami jalan tidak khawatir," kata Rosalinda.
Secara terpisah Camat Kobalima Timur, Wens Leki, mengakui kerusakan jalan negara
'Sabuk Merah' Perbatasan RI-RDTL di Malaka. Bahkan Wens sudah melapor ke Balai Jalan Nasional Kupang terkait kondisi jalan untuk segera ditangani. "Jalan sabuk merah ini satu-satunya akses warga. Tidak ada jalan alternatif lainnya.
Beberapa titik ruas jalan yang rusak parah yakni di wilayah Desa Alas Kota Biru dan Alas Utara. Hampir semua titik jalan sabuk merah dari Alas Kota Biru sampai batas wilayah Kabupaten Belu 90 persen rusak berat," jelas Camat Wens.
Dampak ikutan dari kerusakan ini, diakui Wens, karena tidak adanya penahan tebing, menyebabkan badan jalan tertimbun material longsor.
Wens berharap pemerintah pusat melalui badan jalan nasional segera memperbaikinya agar akses warga tidak terganggu. *