Pedagang Daging Sapi Meninggal Corona
Daud Lian Sebut Lapak Daging Baru Disemprot Disinfektan Lagi Kemarin Sejak Januari
Sejak beredar kabar meninggalnya pasien Covid-19 yang berjualan di lapak daging sapi Pasar Kasih Naikoten I, Kupang, lapak jualan milik almarhum te
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sejak beredar kabar meninggalnya pasien Covid-19 yang berjualan di lapak daging sapi Pasar Kasih Naikoten I, Kupang, lapak jualan milik almarhum terlihat kosong.
Menurut Daud Lian, koordinator lapak daging sapi, lapak itu baru kosong kemarin, sejak beredar kabar pasien tersebut meninggal.
"Kalau semprot disinfektan itu dari Januari. Itu datang semprot hanya lari - lari sa setelah itu tidak ada lagi. Mulai kemarin kejadian, langgar mungkin 1 jam atau 2 jam ini orang meninggal baru datang semprot kasih banjir ini semua" ujar ketua Asosiasi Penyedia Daging Kota Kupang ini.
Ia mengatakan, almarhum sudah tidak lagi berjualan sejak 1 bulan lalu.
"Selama beberapa hari ini kita sudah dengar bahwa dia menderita penyakit corona tetapi sebagai keluarga sebagai kawan sesama penjual di sini tidak percaya karena kenapa dia corona tidak diisolasi bahkan keluarganya masih dampingi dia sampai kemarin. Istri dan adiknya masih jaga dia terus" katanya.
"Nah begitu dengar pengumuman corona 1 atau 2 jam kemudian langsung meninggal makanya keluarganya sekarang sudah diisolasi semua" tambahnya.
Ia mengatakan, almarhum Filmon tidak pernah kontak dengan orang luar karena selama ini hanya dari rumah ke pasar kemudian pulang. Tidak pernah ada riwayat jalan keluar.
Sebagai masyarakat ia menilai penanganan Covid-19 ini terlambat sekali.
"Katanya anggaran untuk Covid-19 ini besar sekali tapi tidak fokus di tempat - tempat publik. Sementara semua tempat publik di Kupang ini sudah tutup tinggal pasar saja. Bahkan semua rumah - rumah ibadah rumah - rumah makan, tidak ada yang buka jadi sebenarnya tim gugus tugas kalau mau serius menangani untuk antisipasi ini Covid-29 maka harusnya mungkin seminggu sekali lakukan penyemprotan di pasar. Setelah orang sudah meninggal baru datang semprot. Kan ini lucu" katanya.
"Imbauan dari pemerintah bahwa jangan bikin panik masyarakat. Ini justru pemerintah yang bikin panik. Orang sudah meninggal baru datang semprot. Kalau mau begitu dari jauh - jauh hari supaya jangan ada korban begini. Logikanya begitu" tambahnya lagi.
• BREAKING NEWS : Lapak Jualan Daging Milik Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Diberi Pembatas
Ia juga mempertanyakan imbauan dari gugus tugas Covid-19 yang mengatakan bahwa siapa yang mengetahui ada yang terinfeksi atau ada indikasi langsung buat laporan supaya cepat ada penanganannya.
"Ini orang beta su suruh dia pi dari tadi malam tapi malah suruh pulang. Nah misalnya dia kena, dari tadi malam sampai saat ini dia su kontak deng berapa orang makanya ini kita bingung mana yang benar" ujarnya dengan logat khas Kupang.
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG.COM, dan juga pengakuan Daud Lian dan beberapa penjual, sampai saat ini belum ada tim gugus tugas yang turun ke area lapak daging sapi di Pasar Kasih Naikoten I.
"Sedangkan dia pasti sudah kontak dengan banyak orang. Namanya juga di pasar, penjual pasti kontak dengan pembeli. Harusnya tim gugus tugas covid itu datang, data nama - nama orang yang pernah kontak untuk dites. Tapi sampai saat ini sudah jam 10 belum ada 1 orangpun yang turun untuk sekedar kasih imbauan kepada masyarakat" katanya.