Advetorial

Inovatif dan Kreatif di Masa Pandemi JIFER PRODUKSI BBPP KUPANG DIMINATI PENGUSAHA TERNAK SAPI

BBPP Kupang berhasil menciptakan jerami fermentasi untuk pakan ternak. Jerami fermentasi ini ternyata diminati peternak sapi di Kupang

Editor: Adiana Ahmad
pos-kupang.com
Jerami fermentasi produksi BBPP Kupang 

Inovatif dan Kreatif di Masa Pandemi JIFER PRODUKSI BBPP KUPANG DIMINATI PENGUSAHA TERNAK SAPI

POS-KUPANG.COM- Berkurangnya lahan hijauan makanan ternak di Kota/kabupaten Kupang membuat para peternak kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak bagi sapi-sapinya.

Peluang ini di sambut BBPP kupang dengan membuat pakan ternak alternative yaitu dengan fermentasi pakan. Alhasil usaha penggemukan sapi milik BBPP Kupang terus bertahan bahkan berkembang.

Upaya peningkatan produktivitas ternak sapi dihadapkan pada keterbatasan jumlah hijauan pakan ternak khususnya di musim kemarau, sehingga perlu dicarikan pakan alternatif untuk mensubstitusi rumput lapangan/HMT.

Salah satu alternatif untuk penyediaan pakan yang murah dan kompetitif adalah melalui pemanfaatan limbah pertanian terutama jerami padi.

Panen padi yang dilakukan oleh para petani di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang beberapa hari terakhir, mebawa berkah bagi Instalasi Ternak BBPP Kupang

Pasalnya sisa batang padi atau jerami yang telah dipanen bisa dimanfaatkan BBPP Kupang untuk pakan ternak. Jerami juga dapat disimpan hingga berbulan-bulan untuk pakan ternak setelah dikeringkan atau di fermentasikan.

Kepala BBPP Kupang drh. Bambang Haryanto, MM mengatakan limbah pertanian pasca panen khususnya jerami dapat diolah menjadi jerami fermentasi sebagai solusi pakan ternak di saat sulitnya mencari rumput hijau karena kekeringan yang melanda.

“Jerami fermentasi itu mewakili atau mengganti rumput segar dengan nilai nutrisi hampir sama,” Ujar Bambang Jumat (8/5/20).
Pada saat panen padi, jerami dapat diolah menjadi pakan ternak yang lebih bernutrisi dengan diawetkan dan difermentasi. Jerami fermentasi bisa bernutrisi lebih dari dua kali lipat dari jerami biasa.

“Kalau jerami biasa, protein bisa empat kalau jerami fermentasi bisa delapan atau 11 tergantung hasil fermentasi,” ujar Ujar Bambang.

Dengan teknologi itu, maka Kami Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian untuk ketersediaan pakan ternak yang berkualitas dan tahan lama.

Sapi seberat 300 kilogram biasanya membutuhkan pakan rumput segar paling tidak sebanyak 30 kilogram, namun dengan jerami kering maka dapat diberikan hanya 9 kilogram sehingga lebih hemat dan nilai nutrisinya hampir sama.

“Di saat kekeringan, kita ada solusi teknologi pengelolaan pakan ternak yaitu pemanfaatan hijauan lain selain rumput, karena rumput biasanya tumbuh saat musim hujan. Dengan teknologi kita bisa memanfaatkan hijauan tersebut dengan dikeringkan dan diawetkan,” lanjut Bambang

BBPP Kupang telah memproduksi Jifer (Jerami Fermentasi), Jerami yang di fermentasikan di kemas menggunakan Mesin Hyprees dalam bentuk bal-balan, 1 bal beratnya 35 Kg, sekali produksi menghasilkan 25-30 bal Jifer, 1 bal di hargai Rp 25.000- Rp.30.000

Drh Bambang mengatakan “ Jifer hasil produksi BBPP Kupang selain di pakai sendiri di kandang ternak sapi milik balai juga di pasarkan ke pengusaha-pengusaha ternak sapi yang ada di Kota/Kabupaten kupang dan Alhamdulillah Jifer produksi balai diminati pengusaha ternak yang ada di Kupang” ujar Bambang

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved