Najwa Shihab Santai Diancam Anak Buah Prabowo dan Megawati, Pilih Bahas Ini Bareng Nadiem Makarim

Malah, Najwa Shihab asyik membahas terori konspirasi Corona bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di YouTube.

Editor: Hasyim Ashari
Tangkapan layar Mata Najwa Trans 7
Najwa Shihab dan Presiden Jokowi di Mata Najwa 

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.

"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," paparnya.

Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.

"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem Makarim.

Presenter kondang Najwa Shihab kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional akhirnya berlari ke teori konspirasi.

"Banyak sekali akhirnya muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dan dibalut seolah-olah ini valid," kata Najwa Shihab.

"Teori-teori konspirasi yang kemudian muncul," lanjutnya.

Presenter Mata Najwa ini mengatakan juga bahwa teori-teori konspirasi turut digandrungi di negara-negara yang tingkat pendidikannya juga lebih maju dibanding Indonesia.

"Dan bukan hanya tejadi di negeri kita kan kalau kita lihat di negeri-negeri di dalam dunia pendidikannya lebih maju, masyarakatnya lebih terbuka, teori-teori konspirasi pun laku dijual," kata dia.

Pemilik Narasi Tv itu lalu menyinggung soal beberapa teori yang populer di negara-negara lain.

"Wah ini disebabkan oleh Menara 5G, wah ini disebabkan oleh senjata biologis massal yang sengaja diciptakan, untuk menarget orang-orang tua, wah ini memang Yahudi, ini China."

"Belum lagi kemudian dibalut dengan sentimen-sentimen ras yang menjadikan ini semakin kacau balau," ucap Najwa Shihab.

Kemudian Nadiem Makarim menerangkan mengapa teori konspirasi begitu digandrungi.

Ia menjelaskan ketika berada di situasi yang gawat, seseorang cenderung mencari-cari objek untuk disalahkan.

"Satu hal mengenai psikologi manusia, mungkin ini pendidikannya dengan pendidikan juga sangat penting," ujar Nadiem Makarim.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved