Pemkab Belu Percayakan BRI Salur Dana BLT Rp 14,9 Miliar, Ini Jumlah Keluarga yang Menikmatinya

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu mempercayakan BRI Cabang Atambua menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di seluruh desa di daerah itu.

Total penerima BLT dana desa di Belu sebanyak 9.650 Kepala Kekuarga (KK) dengan total anggaran sebesar Rp 14,9 miliar. Jumlah desa di Kabupaten Belu sebanyak 69 desa.

"Pemerintah mengharapkan BRI dapat melayani masyarakat dengan baik sehingga BTL dapat disalurkan tepat waktu," ujar Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan, saat penyaluran perdana BLT di Desa Tialai, Jumat (1/5).

Pemimpin Cabang BRI Atambua, Stefanus Juarto, kepada Pos Kupang, Minggu (3/5/2020) menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Belu yang telah mempercayai BRI untuk menyalurkan BLT dana desa di seluruh desa se-Kabupaten Belu.

"Sudah sekian lama BRI dipercaya oleh Kemensos sebagai penyalur PKH , PIP, BPNT serta bantuan sosial lainnya. Karena pengalaman tersebut, maka tidak salah jika Pemkab Belu mempercayakan BRI Cabang Atambua sebagai penyalur BLT ADD untuk penanggulangan dampak Covid-19 di seluruh desa se-Kabupaten Belu," tandas Stefanus.

Stefanus mengakui saat ini pelayanan BRI lebih mudah karena para penerima bantuan sudah bisa melakukan transaksi pengambilan bantuannya di agen brilink di desa.

"Jadi, mereka tidak perlu ke kota mencari kantor bank, seluruh agen Brilink mampu melayani pengambilan tunai maupun non tunai dengan memakai kartu ATM. Para penerima bantuan disarankan agar memanfaatkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari", terang Stefanus.

Stefanus menambahkan, peserta menerima uang BTL tanpa potongan administrasi bank. Selain itu, penerima BTL yang sudah memiliki buku tabungan BRI merupakan nasabah BRI, mereka sudah berhak mengikuti undian simpedes.

"Kepada peserta diharapkan agar buku tabungan yang ada tidak hanya untuk menggambil uang tapi bisa menjadi sarana untuk menabung uang manakala ada rezeki," imbuh Stefanus. *