Update Corona NTT
Data Nasional Mencantumkan Baru 3 Orang Positif Corona di NTT
Dari 3 orang tersebut, satu orang sudah pasti pasien kasus pertama NTT El Asamau yang sudah dinyatakan sembuh minggu lalu.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Data Nasional Mencantumkan Baru 3 Orang Positif Corona di NTT
POS-KUPANG.COM - Meski Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT hari ini , Kamis (30/4/2020), mengumumkan tambahan 9 warga NTT yang terkonfirmasi positif Covid-19, data nasional terbaru mencantumkan 3 warga NTT yang positif Corona.
Dari 3 orang tersebut, satu orang sudah pasti pasien kasus pertama NTT El Asamau yang sudah dinyatakan sembuh minggu lalu.
Yang menjadi pertanyaan, pasien manakah 2 orang itu? Apakah mereka adalah 2 warga Manggarai Barat yang pulang dari Ijtima ulama dunia di Gowa atau dari 7 orang yang di Kupang atau gabungan dari dua data tersebut.
Kalau tambahan 2 orang yang dimaksud adalah warga Manggarai Barat, bagaimana dengan 7 orang positif Corona di Kupang? Apakah mereka belum dimasukkan atau memang tidak dimasukkan dalam data NTT?
Sebab 7 warga itu diketahui polisi yang berasal dari Sekolah Perwira Polisi di Sukabumi. Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Namun, belum ada penjelasan resmi, baik dari Gugus Covid-19 NTT maupun dari Gugus Covid-19 tingkat pusat.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil Test Swab, 9 warga NTT dinytakan positif Covid 19. Masing-masing 7 di Kupang 2 di Manggarai Barat.
Dari sembilan orang tersebut, dua di antaranta ada di Manggarai Barat dari cluster Gowa dan 7 lainnya ada di Kota Kupang berasal dari Cluster Sukabumi.
Cluster Gowa sendiri adalah mereka yang ikut dalam kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Gowa sementara Cluster Sukabumi berasal dari Sekolah Perwira Polisi di mana 300 anggota Polri dinyatakan positif rapid tes.
Gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 Provinsi NTT mengumumkan kondisi terkini pandemi Covid-19 di NTT.
Dalam keterangan pers yang dilaksanakan pada Kamis (30/4/2020) sore, Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT, drg Dominikus Minggu Mere bersama juru bicara gugus tugas Ardu Jelamu Marius dan Kepala Dinas Perhubungan Ishak Nuka mengumumkan sembilan orang dinyatakan positif Covid-19.
"Berdasarkan informasi dari Jakarta, hasil pemeriksaan lab Swab yang dilakukan terhadap sampel yang dikirim, sebanyak 9 sampel dinyatakan positif," ungkap Minggu Mere.
Sampel tersebut, katanya, terdiri dari tujuh sampel dari kluster Sukabumi dan dua dari kluster Gowa.
"Beberapa saat lalu disampaikan ada 7 terkonfirmasi positif dari 13 sampel Swab yang dikirim, ketujuh orang berasal dari salah satu kluster di Sukabumi," kata pria yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan NTT.
Ia menjelaskan, ketujuh orang dari Kluster Sukabumi tersebut sedang dalam isolasi.
Pihak Gugus Tugas telah berkoordinasi dengan Direktur RS Bhayangkara untuk melakukan isolasi.
"Sore hari ini akan dipindahkan ke ruangan isolasi Bhayangkara,"katanya.
Secara umum para pasien tersebut dalam kondisi baik dan secepatnya akan dilakukan pemeriksaan sampel berikutnya sesuai prosedur penatalaksanaan pasien Covid-19.
"Kita harapkan hasilnya akan diperiksa di Laboratorium WZ Johannes, yang akan beroperasi pada 5 atau 6 Mei 2020 mendatang," katanya.
Dari salah satu cluster dari Goa, berdasarkan penyampaian diketahui ada dua pasien yang kini dinyatakan positif cobid-19.
Keduanya saat ini sedang diisolasi di Kabupaten Manggarai Barat.
"Ada dua pasien yang saat ini sedang diisolasi di Kab Manggarai barat, mereka dirwarat di RSUD Labuan Bajo," tambah Minggu Mere.
Sementara itu, Ardu Jelamu Marius menambahkan, dengan sembilan pasien positif Covid-19 maka NTT kini kembali menjadi wilayah zona merah Covid-19.
"Nusa tenggara timur saat ini berada dalam zona merah, Bapak Gubernur mengharapkan kita semua berusaha untuk menjaga dan melindungi diri masing masing," tambah Ardu Jelamu dalam keterangan pers.
Hingga saat ini, sebaran OTG di NTT masih 359 orang, sebanyak 400 ODP, dan masih menunggu sampel untuk dikonfirmasi.
"Tertularnya 9 orang menjadi warning bagi kita untuk memperhatikan protokol kesehatan," tegasnya.
Hingga Kamis (30/4/2020), sebanyak 117 sampel telah dikirim untuk pemeriksaan swab. Dari jumlah itu, 56 sampel sudah ada hasil yakni 46 negatif dan 10 positif sementara 36 belum ada hasil. (*)
300 Polisi di Sukabumi Positif Virus Corona Covid-19
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono membenarkan sebanyak 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri, di Kota Sukabumi positif Covid-19 usai menjalani rapid test.
"Sesuai perintah bapak kapolri terkait adanya kabar siswa setukpa terjangkit Covid-19, kita Ka SDM, dan Karo Psikologi langsung datang ke Setukpa untuk langsung memilhat kondisi mereka, dan memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan siswa tersebut," kata dia pada wartawan usai mengecek siswa Setukpa di Sukabumi, Rabu, (01/4/2020).
Ia menjelaskan, rapid test tersebut dilakukan berawal adanya satu orang siswa yang mengalami demam berdarah. Karena hasil rongsen siswa tersebut parunya berkabut kemudian langsung dirujuk ke RS Kramat Jati.
"Kemudian setelah itu ada 8 siswa yang mengalami gejala demam, dan mereka langsung dilakukan rongsen, ternyata hasilnya sama. Jadi semuanya ada 9 orang siswa yang di rujuk, 2 siswa kirim ke Mako Brimob, sedangkan 7 di rujuk ke RS Kramat Jati Polri," jelas dia
Dirinya mengungkapkan, terkait adanya kabar 300 siswa Setukpa yang positif corona usai rapid test. Hal itu terungkap setelah pihak Setukpa melakukan rapid test kepada sebanyak 1550 siswa, 300 siswa diantaranya dinyatakan positif.
"Saat ini 300 siswa yang dinyatakan positif usai rapid test tersebut ada di Setukpa, kemudian 1250 siswa lainnya itu cuti. Dari 300 ini sudah dilakukan langkah oleh setukpa, Pusdokes Polri, Kasetukpa, dan Ka SDM," katanya
Menurutnya, ada beberapa langkah yang dilakukan Polri, kepada 300 siswa yang dinyatakan terjangkit tersebut, diantaranya pemberian vitamin, isolasi diri olah raga ringan.
"Mereka diharuskan isolasi mandiri, kedua pemberian vitamin C secara injeksi ataupun tablet. Kemudian ronsen dan olah raga ringan, dan erjemur. Itu semua sudah kita lakukan. Secara teknis akan dijelaskan nanti oleh kapusdokes," ujarnya
Pihaknya mengimbau, masyarakat sekitar area Setukpa untuk tidak resah dan khawatir, terkait adanya 300 orang siswa yang positif, karena sejumlah langkah sesuai dengan protokol kesehatan penanganan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan.
Di Manggarai Barat 13 Warga Positif, Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa
Sebelumnya juga diberitakan, sebanyak 13 dari 22 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Plh Sekda Mabar, Ismail Surdi didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Mabar, Paulus Mami dan Kabag Humas Protokol Rian Gampar menyampaikan itu, Rabu (15/4/2020) saat konferensi pers di Kantor Bupati Mabar.
"Mulai kemarin hingga hari ini kami lakukan rapid test terhadap 22 orang jamaah yang mengikuti kegiatan di Gowa. Mereka tersebar di tiga kecamatan dan masuk dalam cluster Gowa," katanya.
Awalnya, kata Ismail, pada Kamis (9/4), telah dilakukan rapid test terhadap satu ODP asal Kabupaten Mabar di RSUD Komodo Labuan Bajo dan mendapatkan hasil positif Covid-19. Setelah ditelusuri, satu pasien ini ternyata baru pulang dari Gowa untuk mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.
"Kami telusuri riwayat perjalanannya, ternyata mengikuti Ijtima yang diselenggarakan di Gowa. Sehingga, dari hasil penelusuran tim surveilans diketahui ada 22 orang yang ikuti kegiatan tersebut berasal dari Manggarai Barat," katanya.
Karena hasil rapid test satu orang positif lanjutnya, maka maka warga yang mengikuti kegiatan tersebut semuanya diperiksa.
Dijelaskannya, hasil rapid tes tersebut merupakan rapid test tahap 1 dan sesuai SOP, rapid test tahap kedua akan dilakukan 10 hari ke depan. Untuk memastikan belasan orang tersebut apakah positif Covid-19, maka akan dilakukan pengambilan SWAB.
"13 Orang ini akan dilakukan pengambilan SWAB untuk memastikan apakah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Kalau rapid test ini hanya skrining," katanya.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Pemprov NTT dan status belasan warga tersebut merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang punya riwayat kontak dengan kasus konfirmasi positif.
Dijelaskannya, belasan warga Mabar tersebut merupakan pelaku perjalanan, di mana dari daerah berisiko tapi tidak memiliki gejala.
"Setelah kita telusuri pernah kontak dengan orang kasus konfirmasi positif maka kami naikkan statusnya menjadi OTG," katanya. (*)