Meski Ada Imbauan, Aktivitas Berjualan Takjil Tetap Ramai

Penjual takjil terlihat berjejer rapi menjajakan dagangannya. Warga kota pun terlihat santai membeli aneka jualan pembuka puasa

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Suasana di depan Bank Mandiri Kupang, Rabu (29/4/2020) petang. 

Meski Ada Imbauan, Aktivitas Berjualan Takjil Tetap Ramai

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Suasana di depan Bank Mandiri KC Urip Sumoharjo Kota Kupang tampak ramai. Pantauan POS-KUPANG.COM pada Rabu (29/4/2020) petang, para penjual takjil terlihat berjejer rapi menjajakan dagangannya. Warga kota pun terlihat santai membeli aneka jualan pembuka puasa tersebut.

Di sisi seberang jalan, tampak para TNI/Polri, Satpol PP, dan petugas Dinas Kesehatan Provinsi NTT tengah memberikan imbauan melalui pengeras suara bagi para pembeli dan pedagang. Mereka mengimbau agar warga kota tetap menjalankan protokol kesehatan yang telah ada. Namun, imbauan tersebut tampaknya tak menyurutkan semangat warga yang ingin berburu takjil dalam jarak dekat.

Sokan Teibang selaku Ketua Panitia Gebyar Ramadhan mengungkapkan, para penjual takjil yang berjualan di depan Bank Mandiri tersebut merupakan para penjual yang telah terdata untuk melakukan penjualan secara daring.

Namun, mereka terpaksa berjualan langsung di pinggir jalan karena sepi pembeli saat berjualan secara daring. Mereka juga melihat adanya aktivitas penjualan takjil lainnya di pinggiran jalan sepanjang daerah Kuanino dan titik lain seperti di pasar-pasar tradisional yang jauh dari protap kesehatan pencegahan Covid-19, sehingga mereka tertarik untuk kembali berjualan di pinggir jalan.

"Jualan daring masih belum maksimal karena selain ini model baru bagi para penjual, pembeli juga masih sedikit yang berbelanja dengan aplikasi daring," jelas Sokan kepada POS-KUPANG.COM.

Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe juga memberi pendapat bahwa telah ada kesepakatan yang diambil terkait penjualan takjil secara daring. Meski kegiatan tahunan, namun masyarakat perlu berhati-hati karena Covid-19 bukan hal sepele. "Yang perlu sekarang ini ialah tertib dengar anjuran pemerintah atau tidak. Kalau tidak tertib, nanti bagaimana? Pemerintah juga harus punya ketegasan mengapa ini masih terjadi," kata Yeskiel lantang di ruang kerjanya, Rabu (29/4/3020).

Ia menilai pemerintah tidak boleh diam menghadapi situasi penumpukan massa dalam jumlah banyak saat membeli takjil. Pemerintah harus berkoordinasi dengan TNI/Polri dan instansi terkait guna mengambil langkah tegas.

Peduli Warga Pesisir dan Pulau, DPC Partai Hanura Kabupaten Mabar Bagikan Paket Sembako

VIDEO - Erik Rede Pantau Perbatasan Nagekeo - Ende

Lengkapi Peralatan Medis untuk Covid-19, Kadis Kesehatan : Kita Terus Berbenah

"Harus disiplin, harus ambil tindakan . Kalau besok masih ada, berarti pemerintah tidak konsisten dengan kesepakatan. Pemerintah harus tegas. Mari kita gotong royong, bahu membahu bersama untuk mengatasi Covid-19 ini," tegas Yeskiel. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved