Geliat Warga Kambajawa Buat Masker, Ainun Raup Rp 4 - 6 Juta Dalam Satu Bulan
masker dan mereka bersyukur hasil jual masker bisa membeli kebutuhan dalam rumah tangga, terutama membeli beras
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Geliat Warga Kambajawa Buat Masker,- Ainun Raup Rp 4 - 6 Juta Dalam Satu Bulan
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Adanya Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini membuat warga harus berusaha. Apapun usaha yang digeluti asalkan halal dan bisa memberi keuntungan.
Seperti Ainun (53), warga Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 ini dengan membuat masker.
Ditemui di tempat usahanya, Rabu (29/4/2020), Ainun tengah membuat masker. Sekitar delapan masker telah selesai dikerjakan dan dipajangkan di meja.
Masker buatan Ainun ini bukan masker kain, tetapi masker yang dibuat dari benang yang rajut atau direnda. Masker yang diproduksi oleh Ainun ini setiap hari bisa mencapai 5 -10 masker.
"Satu hari kalau saya fokus kerja masker maka bisa buat sampai 10 masker. Tapi kalau ada kerja lain,maka hanya lima masker yang saya bisa buat," kata Ainun.
Sedangkan, masker yang laris, ia mengatakan, setiap hari bisa laris antara 15-20 masker dengan harga jual per masker Rp 10.000.
Masker buatan Ainun ini berwarna-warni sesuai benang yang dirajut.
Apabila ada pesanan,maka pemesan bisa memesan warna sesuai kesukaan.
Karena itu, jika kita mengkalkulasi hasil atau keuntungan yang diperoleh Ainun dalam satu bulan bisa mencapai Rp 4,5 juta hingga Rp 6 Juta.
"Kadang ada pesanan yang bisa mencapai belasan masker bahkan sampai 20 masker. Kalau ada orang yang lewat dan lihat saya lagi buat masker mereka mampir dan beli," katanya.
Ditanyai bilamana ia mulai menggeluti usaha itu, Ainun mengatakan, semenjak masalah wabah Covid , dirinya mulai berusaha membuat masker.
"Kebetulan saya saat berusia 13 tahun sudah bisa merajut dan menjahit hingga saat ini. Waktu saya buat masker pertama ternyata laris, karena itu saya mulai buat tiap hari," katanya.
Soal bahan dasar, ia mengakui, bahan dasarnya adalah benang dan bisa diperoleh di Waingapu,bahkan dirinya juga sempat memesan benang secara online.
"Kalau di sini benangnya kita tidak bisa pilih warna karena warna apa yang dijual itu yang kita beli. Tapi kalau pesan kita bisa pilih warna, hanya saja kita harus keluarkan biaya ongkos kirim," ujarnya.
Harga jual benang di Waingapu, lanjutnya berkisar Rp 20 ribu - Rp 25 , sedangkan kalau di Jawa Rp 10 ribu tapi dengan ongkos kirim.
Dia mengatakan, harga jual Rp 10.000 per masker dan harga itu tidak dinaikan karena pertimbangan bahwa saat ini banyak orang ber membeli makanan dari pada masker.
"Harganya tetap Rp 10 ribu karena jangan sampai mahal dan orang tidak bisa beli. Orang mau beli makanan atau masker.
Ada juga penjual sayur yang kita kasi barter, karena dia butuh 10 masker, saya kasi tapi tiap hari dia antar sayur seharga Rp 10 ribu selama 10 hari," ujarnya.
Ainun juga tidak memikirkan dirinya sendiri melainkan dirinya juga mengajarkan ilmu cara membuat masker kepada ibu-ibu tetangga sekitarnya.
"Ada lima ibu di sekitar rumah saya yang saya bantu ajari mereka buta masker. Mereka juga sudah bisa buat masker dan mereka bersyukur hasil jual masker bisa membeli kebutuhan dalam rumah tangga, terutama membeli beras," katanya.
Ainun juga menyary para ibu itu bisa membawa masker untuk dijual di dalam Kota Waingapu seperti di tempat umum yang selalu dikunjungi masyarakat. "Saya minta mereka supaya bisa bawa masker jual di depan bank-bank atau di tempat publik lainnya, ternyata benar mereka bisa jual di sana. Kadang mereka buat habis datang untuk jual di tempat saya," katanya.
Sedangkan pemasaran masker, ia mengakui, masker yang dibuat itu bisa laris sampai ke Sumba Barat Daya.
"Saya juga sering pasarkan lewat media sosial. Ada juga kendaraan umum yang lewat ,kalau ada penumpang yang butuh masker,maka mereka turun beli," ujarnya.
Dia mengakui, ada saudaranya yang duduk di DPRD Sumba Barat Daya juga sempat memesan masker yang dibuatnya.
"Saudara saya anggota dewan di Sumba Barat Daya saat reses dia bagi sembako dan masker kepada masyarakat. Maskernya dipesan dari saya," ujarnya.
• PON Ditunda, Atlet Kempo NTT Tetap Jalankan Latihan Fisik dan Teknik
• 1 PDP yang Meninggal di Labuan Bajo, Ini Penjelasan Pemkab Manggarai Barat
Ainun tidak saja membuat masker tapi juga tas dari benang yang dirajut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)