Dampak Pasar Ditutup, Pedagang: Kalau Tidak Jualan Kita Mau Makan Apa
Bupati Sunur kalau sudah tidak ada lagi pelaku perjalanan yang datang ke Lembata maka dia pastikan semua pasar sudah bisa dibuka.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Dampak Pasar Ditutup, Pedagang: Kalau Tidak Jualan Kita Mau Makan Apa
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Pemerintah Kabupaten Lembata telah menutup sejumlah pasar desa sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dampaknya banyak pedagang yang kesulitan menjual hasil komoditi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Di Kecamatan Omesuri, pemerintah sementara masih membuka Pasar Balauring supaya aktivitas ekonomi tidak lumpuh total.
Para pedagang yang menggelar lapak di sana pun datang dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Omesuri yang terdampak kebijakan penutupan pasar. Banyak pedagang yang biasa berjualan di Pasar Walangsawa pun tetap datang ke Pasar Balauring untuk menjual dagangan mereka.
Sejumlah pedagang mengaku harus tetap berjualan di pasar untuk bisa tetap bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Salah satunya adalah Haja Somi, pedagang dari Desa Leubatang. Pagi-pagi dia sudah datang ke Pasar Balauring untuk menjajakan barang jualan. Di tengah masa Pagebluk Covid-19, Haja Somi tetap harus berjualan di pasar untuk terus menyambung hidup.
"Pasar tutup ini kita mau makan bagaimana, minum kopi, beli gula, uang di mana. Susah sekali karena pasar tutup. Kita cari uang di mana. Kalau tutup semua kita cari makan di mana," keluh Haja Somi saat ditemui di Pasar Balauring, Rabu (29/4/2020).
Karena Pasar Walangsawa ditutup sementara, dia terpaksa harus berjualan di Pasar Balauring.
"Ini baru pertama kali saya berjualan di sini," ujarnya.
Keluhan yang sama juga diutarakan pedagang asal Desa Meluwiting yang bernama Maria. Kepada Pos Kupang, Maria mengaku tidak ada penghasilan sama sekali jika tidak berjualan di pasar. "Pemasukan tidak ada. Dapat uang susah. Sejak Pasar Walangsawa tutup kami datang ke sini. Pokoknya dari Walangsawa Peuuma semua ke sini," jelas Maria.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur memantau langsung aktivitas Pasar Balauring pada Rabu (29/4/2020). Dia hendak memastikan para pedagang tetap patuh pada protokol kesehatan sosial distancing sesuai anjuran pemerintah untuk mencegah penularan virus corona.
Kepada wartawan, Bupati Sunur menerangkan pemerintah tetap memberi kepastian bahwa aktivitas ekonomi masyarakat harus terus berjalan.
"Inilah recovery yang saya mau supaya kita pulihkan ekonomi. Pasar ini tetap buka cuma kita pastikan protokolnya jalan. Kita beri jaminan semua pedagang yang ada di sini clear dan para pembeli tidak bingung-bingung lagi," ungkapnya.
Menurut Bupati Sunur kalau sudah tidak ada lagi pelaku perjalanan yang datang ke Lembata maka dia pastikan semua pasar sudah bisa dibuka.
"Kita jaga supaya tidak ada kekuatiran berlebihan lagi. Tinggal kita jaga supaya arus orang yang ke sini juga clear terhadap penularan corona. Saya minta pedagang beraktivitas seperti biasa. Kita sudah tahap pemulihan. Ada yang datang tapi kita sudah pantau mereka," imbuh Bupati Sunur.
Dia sangat berharap pada Bulan Mei semua aktivitas ekonomi sudah berjalan normal meski tetap dengan protokol kesehatan.
• Simson Chu Nyaris Bacok Polisi
• Dinas Transnaker Kabupaten Sumba Timur Minta Perusahaan Laporkan Tenaga Kerja Terdampak Covid-19
• Update Corona Malaka :Pelaku Perjalanan Mencapai 916 Orang, ODP Sebanyak 3 Orang
• Tingkat Hunian Hotel Menurun 95 Persen, Karyawan Dirumahkan
"Ekonomi harus jalan, kita bukan PSBB dan masuk wilayah pandemi," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)