Kabar tokoh
Ruhut Sitompul Ejek Najwa Shihab Tergelincir, Politisi PDIP Beri Nilai 100 Buat Jokowi,Ini Alasannya
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul kembali bikin ulah. Mantan politisi Partai Demokrat itu mengejek Najwa Shihab dan beri nilai 100 untuk Jokowi.
Ruhut Sitompul Ejek Najwa Shihab Tergelincir, Politisi PDIP Beri Nilai 100 Buat Jokowi,Ini Alasannya
POS-KUPANG.COM- Pernyataan kontroversi Presiden Jokowi terkait mudik dan pulang kampung menyedot perhatian publik hingga mengundang reaksi politisi PDIP, Ruhut Sitompul.
Ruhut malah menilai Najwa Shihab 'tersungkur' dalam perdebatan terkait mudik dan pulang kampung di Mata Najwa Trans 7.
Dalam tayangan Mata Najwa Trans 7, Rabu (22/4/2020), Jokowi menyebut mudik dan pulang kampung mempunyai pengertian yang berbeda.

Pernyataan Jokowi itu lalu mengundang beragam komentar dari warganet dan sejumlah tokoh politik.
Ruhut menyebut, Jokowi bisa menjelaskan dengan baik terkait perbedaan mudik dan pulang kampung, kepada Najwa Shihab.
• Ulas Istilah Mudik dan Pulang Kampung Jokowi, Rocky Gerung Salahkan Najwa Shihab
Mantan politisi Partai Demokrat itu pun memberi nilai sempurna untuk penjelasan Jokowi tersebut.
Tidak hanya itu, ia bahkan mengejek Najwa Shihab dengan menyebut sang presenter tergelincir. Berikut cuitan lengkap Ruhut Sitompul:
"Tergelincir nih ye dengan masalah Mudik & Pulang Kampung.
Sepandai-pandainya Tupai melompat, sekali-kali jatuh juga, itulah nasib seorang pemandu acara terkenal Trans 7.
Pak Joko Widodo menjelaskan dengan baik sekali perbedaan antara mudik dan pulang kampung.
Aku beri angka 100, MERDEKA!" tulis Ruhut Sitompul dalam akun Twitter @ruhutsitompul, Kamis (23/4/2020).

Sementara Najwa Shihab menyampaikan, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, hampir 1 juta orang telah melakukan mudik.
• Reaksi Jokowi Saat Najwa Shihab Singgung Ucapan Terawan soal Covid-19 Disorot, Presiden Bela Menkes?
Saat ini sekitar 900 ribu pemudik telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Menanggapi pernyataan Najwa itu, Jokowi berujar mereka merupakan perantau yang pulang kampung.
Ia menyebut, para perantau tersebut pulang untuk menemui keluarganya yang tinggal di daerah asal.
Sebab, mereka tak bisa bekerja di wilayah Jakarta dan sekitarnya selama pandemi virus corona.
"Kalau itu namanya bukan mudik, itu pulang kampung."
"Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, mereka pulang, karena anak istrinya ada di kampung," ungkap Jokowi, dalam tayangan dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/4/2020).
Najwa Shihab lalu mempertanyakan maksud dari Jokowi yang menyebut mudik dan pulang kampung itu berbeda.
• Langka, Rocky Gerung Bela Jokowi Soal Mudik VS Pulang Kampung, Sindir Najwa Shihab Sebut Kata Dungu
"Apa bedanya bapak, pulang kampung dengan mudik?" tanya Najwa.
Menurut Jokowi, mudik merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat pada Hari Raya Idul fitri.
"Kalau mudik itu di hari lebarannya, untuk merayakan hari raya idul fitri," jawabnya.
"Jadi cuma masalah waktunya saja," Najwa Shihab menimpali.

Presiden Jokowi sedang menjelaskan perbedaan antara mudik dan pulang bkampung y6ang membuat Najwa Shihab terheran-heran.
Jokowi kembali mengulangi, bahwa pulang kampung dilakukan oleh perantau karena ingin menemui keluarga yang tinggal di daerah.
"Kalau pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta, tapi anak istrinya berada di kampung," jelas Jokowi.
Najwa kembali menegaskan, perbedaan dari mudik dan pulang kampung berarti hanya terletak pada waktu pelaksanaan.
Mengingat, orang yang mudik atau pulang kampung tersebut bisa membawa virus corona ke kampung.
• Komentar Menohok Rocky Gerung ke Najwa Shihab Usai Viral Jokowi Sebut Beda Pulang Kampung & Mudik
"Tapi hanya perbedaan waktu saja, kegiatan mereka sama, mereka pulang membawa virus ke rumah itu juga sama," ujar Najwa.
Kemudian, Jokowi menerangkan kondisi dari para perantau yang menyewa rumah di Jakarta, akan lebih rentan untuk tertular virus corona.
Selanjutnya, para perantau tersebut akan disiapkan tempat isolasi setelah sampai di daerah asal.
"Coba lihat di lapangan, di Jakarta, mereka (perantau) menyewa ruangan 3x3 meter isinya 8-9 orang."
"Mereka di sini tidak bekerja, lebih bahaya mana, di dalam ruangan atau pulang ke kampung, yang di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa?"
"Kita harus melihat lebih detail di lapangan angka-angkanya," jelas Jokowi.
(Tribunnews)