Petugas PDAM Tirta Lontar Temukan Benda Aneh & Berbahaya Dalam Pipa Pelanggan Dirut Bilang Begini
Petugas PDAM Tirta Lontar Kaget Temukan Benda Aneh & Berbahaya di dalam Pipa Pelanggan.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - Petugas PDAM Tirta Lontar Kaget Temukan Benda Aneh & Berbahaya di dalam Pipa Pelanggan.
Beberapa petugas PDAM Tirta Lontar yang sedang melakukan pengecekan meteran air pelanggan di beberapa rumah pelanggan dibuat terkaget-kaget.
Kekagetan petugas PDAM itu karena menemukan ada benda aneh dan berbahaya di dalam pipa pdam yang menghubungkan meteran air PDAM dimaksud.
Disaksikan POSKUPANGWIKI.COM, temuan aneh dan berbahaya di dalam pipa air itu direkam atau divideokan langsung oleh petugas PDAM Tirta Lontar.
Video itu diterima POSKUPANGWIKI.COM dari Direktur Utama PDAM Kabupaten Kupang, Yoyarib Mau, Senin (27/4/2020) siang.
Dalam dua video berdurasi selama 23 detik dan 26 detik menit itu, nampak petugas PDAM sedang membongkar meteran air milik pelanggan.
Dalam video pertama berdurasi 23 detik itu, nampak ada kegiatan pembongkaran pipa yang dilakuan oleh sejumlah petugas PDAM di salah satu rumah pelanggan.
Sebelumnya petugas PDAM mengecek angka dan busur meteran air di rumah pelanggan itu tidak jalan atau tidak berputar.
Karena curiga ada kerusakan atau sumbatan atau kebocoran di pipa, maka petugas PDAM meminta rekannya untuk melepaskan selang yang terhubung dengan pipa dimaksud.
Di video itu terlihat saat selang dicabut dari pipa, ternyata di dalam pipa itu terdapat sebuah besi panjang atau besi kawat tebal sepanjang sekitar 80 cm.
Setelah seorang petugas lantas mengeluarkan besi atau kawat dari dalam pipa air tersebut barulah angka pada meteran air itu berjalan atau terputar deras.
Hal hampir serupa juga ditemukan petugas PDAM di pipa pelanggan lainnya. Pada video kedua, yang berdurasi sekitar 26 detik itu terlihat seorang petugas PDAM sedang mengecek meteran air yang tidak berutar. Petugas lalu membuka keran air yang tersambung di pipa dimaksud,
dan petugas kaget karena menemukan sebuah besi sepanjang 25 cm yang dimasukkan ke dalam pipa. Setelah besi itu dikeluarkan, barulah busur meteran air itu bisa berjalan atau berputar.
Direktur Utama PDAM Tirta Lontar, Yoyarib Mau menjelaskan, pipa itu diduga kuat sengaja dimasukkan pelanggan ke dalam pipa yang dekat dengan meteran air itu. Tujuannya, adalah untuk menghambat busur meteran itu berjalan atau berputar.
Kondisi ini mengakibatkan angka meteran air berjalan lambat. Akibatnya meski air yang digunakan banyak namun yang terbaca di meteran itu hanya sedikit. Akibatnya, pelanggan membayar rekening air lebih sedikit dibandingkan pemakaiannya. Hal ini mengakibatkan kerugian bagi PDAM TIrta Lontar.
"Pelanggan kita banyak yang nakal, ada videonya. Mereka pakai lidi atau besi untuk menusuk masuk ke dalam pipa air agar meteran tidak jalan," kata Yoyarib Mau.
Atau, pelanggan menaruh magnet di meteran sehingga busur meteran berjalan lambat meskipun air yang disuplay besar. Menurut Yoyarib Mau, kenakalan kenakalan pelanggan seperti itu sudah biasa terjadi.
Namun apapun ulah 'nakal' pelanggan, petugas pencatat meteran bisa menemukannya. "Sebab petugas PDAM itu ahli pencatat meteran. Dia datang ke rumah warga idak hanya sekedar membaca meteran lalu pulang. Tapi dia juga menganalisa pemakaian air pelanggan dengan kondisi rumah dimaksud," jelas Yoyarib Mau.
Dicontohkan Yoyarib, ada pelanggan yang memiliki kandang babu dan taman bunga yang luas, tapi herannya pemakaian airnya setiap bulan sedikit, hanya 5 kubik, adahal sebelumnya pemakaian air disana lebih banyak.
"Hal iini kan jadi pertanyaan, ko bisa ya punya ternak babi, punya tanaman tapi pakai airnya sedikit. Apa persoalannya? Dari tim advoasi sidak dan ternyata meterannya dipasangi berbagia macam alat untuk menghambat perputaran angka meteran," jelas Yoyarib Mau.
Menurut Yoyarib Mau, jika petugas menemukan kecurangan yang dilakukan pelanggan PDAM maka pelanggan dimaksud akan dikenakan sanksi.
"Pelanggan akan denda 10 kali lipat dari biasanya. Kalau dia tidak lakukan pembayaran maka akan dilakukan pemutusan," kata Yoyarib Mau. (poskupangwiki.com, novemy leo)