Agen Tiket Pusing
Seorang calon penumpang, Cahyadi mengeluhkan pengembalian uang tiket pesawat Citilink yang tidak ada kejelasan
POS-KUPANG.COM - CALON penumpang pesawat merasa dipimpong ketika mengurus pengembalian uang tiket. Seorang calon penumpang, Cahyadi mengeluhkan pengembalian uang tiket pesawat Citilink yang tidak ada kejelasan.
"Saya dengar katanya mau dikembalikan dalam bentuk voucher, tetapi sekarang tidak ada respon apa-apa. Kalau voucher, kapan saja keberangkatan kita bisa (aktivasi kembali) tiketnya lagi. Saya kan dengar itu semua dari TV (televisi), sekarang jadi begini, mau bagaimana?" katanya saat ditemui di area parkiran Bandara El Tari, Minggu (26/4/2020).
• Pariwisata Terkena Dampak Covid-19
Ia menjelaskan bahwa membeli tiket pesawat Citilink pada agen di Kelurahan Oebobo Kota Kupang. "Saya beli tiket di agen Citilink, di Oebobo tepatnya di belakang Kantor Pos Oebobo dekat lampu merah," sebutnya.
Setelah ada kebijakan penghentian penerbangan, Cahyadi pergi ke agen di Oebobo untuk proses pengembalian uang tiket.
• HIKMAH RAMADHAN: Kesalahan Orang Berpuasa
"Agen di Oebobo suruh saya datang ke sini. Stelah di sini, saya disuruh ke sana (agen Oebobo) lagi. Di sini bilang sudah nggak bisa. Terus saya bagaimana, omong apa," ujar Cahyadi kesal.
Cahyadi berharap uangnya kembali. "Ini (keputusan) dari pemerintah, ya kasih kembali uang saja. Persoalannya, nanti kalau mau berangkat, tidak ada pesawat bagaimana? Saya harus omong sama siapa?" katanya.
Sementara itu agen tiket pesawat perusahaan SAP, Daniel mengaku pusing menghadapi situasi saat ini.
"Kalau memang (pesawat) tidak bisa jalan, ya diinformasikan. Karena tidak semua pembeli tiket tahu juga. Kami bagian travel juga pusing," kata Daniel.
"Biasanya kalau ada reschedule, atau memang ada pembatalan penerbangan, dari maskapai memberikan informasi, dalam bentuk SMS atau email kepada kami. Kami tunggu sampe pagi tidak ada (informasi)," tambahnya.
Setiap maskapai penerbangan berbeda kebijakan. Daniel mengungkapkan, Wings Air punya kebijakan tiket pesawat para penumpang dikembalikan dalam bentuk voucher. Voucher tersebut dapat diaktivasi lagi pada penerbangan berikutnya.
"Tadi saya tanya di sana (customer service) informasinya meski harga tiket melonjak, tetapi dari penumpang sendiri sudah melakukan aktivasi tidak ada penambahan biaya karena ini sudah ada bukti penundaan perjalanan," terang Daniel.
Hal senada disampaikan Deni, agen tiket perusahaan SAP. Deni mengatakan, pihak customer service menanyakan apakah pengembalian tiket ini dalam bentuk deposit atau voucher.
"Saya saya sampaikan bahwa, kalau dalam bentuk deposit tidak bisa. Karena, memang dari pihak travel, disuruh harus ke counter terdekat untuk ambil voucher karena dari maskapai sendiri punya kebijakan seperti itu. Harus divoucherkan kembali bukan diuangkan," papar Deni.
"Kalau diuangkan kembali dari perusahaan, tidak mungkin. Karena beli tiketnya langsung ke sana (maskapai), cuma kerja sama lewat perusahaan kami," sambung Deni. (cr5)