Renungan Harian Katolik

Quid Dicis de Via ; Apakah yang Kamu Percakapkan di Jalan ?

Quid Dicis de Via ; Apakah yang Kamu Percakapkan di Jalan ?, renungkanlah

Editor: maria anitoda
Dok Maxi Un Bria
Quid Dicis de Via ; Apakah yang Kamu Percakapkan di Jalan ? 

Renungan Harian Katolik

Quid Dicis de Via ; Apakah yang kamu percakapkan di jalan ?

RD. Florens M. Un Bria

Minggu 26 April 2020

Berjalan bersama seraya bercerita dan bertukarpikiran tentang situasi aktual selalu menarik dan tidak membosankan. Sebab selain mengisi waktu dan memberi perspektif, juga mempercepat jarak tempuh menuju tujuan.

Kisah perjalanan dua Murid ke Emaus setelah kebangkitan Yesus relavan untuk direnungkan. Dua murid tersebut terkejut karena dalam perjalanan, ada seorang Pribadi yang tiba-tiba hadir diantara mereka dan terlibat dalam percakapan tentang kejadian real time- kejadian di waktu yang nyata dan belum lama terjadi di Yerusalem saat itu.

Percakapan mereka masih tentang penderitaan, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Berikut dielektika pendapat antara mereka yang percaya dan yang tidak percaya kepada Yesus. Karena itu ketika Yesus bertanya : Apakah yang kamu percakapkan, sementara kamu berjalan ? ( Lukas 24 :17 ) segera ditanggapi secara lugas oleh Kleopas “ Apakah engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari ini ? ( Lukas 24 :18 ) Dua murid tersebut terlibat dalam percakapan yang mendalam dengan Yesus tentang realitas aktual yang lagi menjadi pembicaraan khalayak saat itu.

Percakapan Kritis dan Aktual
Pristiwa Penyaliban,wafat dan kebangkitan Yesus tidak sepenuhnya dipahami dengan akal sehat manusia. Kleopas dan temannya memilih menyepi ke Emaus. Mereka bercakap-cakap dan bertukar pikiran tentang semua yang telah terjadi. Karena mereka pun kurang paham dengan makna dari semua kejadian itu.

Namun dengan hadirnya Yesus yang menyertai perjalanan mereka menuju Emaus telah membuka pemahaman mereka tentang hubungan antara kejadian aktual di Yerusalem dan Pemenuhan Isi Kitab Suci. Yesus membuka pikiran mereka dengan menjelaskan tentang apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari Kitab-Kitab Musa dan segala Kitab Nabi-Nabi” ( Lukas 24 : 27 ). Mereka larut dalam penjelasan dan pencerahan yang diberikan oleh Yesus. Dan tidak terasa mereka telah tiba di Emaus. Waktu itu hari menjelang malam. Matahari hampir terbenam.

Kedua murid begitu terkesan dan kagum dengan penjelasan Yesus. Mereka mengalami pencerahan dan memahami bahwa sesungguhnya Pribadi yang menyertai mereka dalam perjalanan sesungguhnya adalah Yesus sendiri. Mereka mengenal Dia dan memohon agar Yesus bermalam bersama mereka di Emaus. Pengalaman semalam tinggal di Emaus menjadi pengalaman terindah yang tidak terlupakan kedua murid itu. Karena mereka secara istimewa mendapat waktu yang termasuk panjang untuk bercakap-cakap dengan Yesus dan makan bersama-Nya.

Kualitas Percakapan dan maknanya
Dalam kehidupaan setiap hari kita selalu terlibat dalam percakapan tentang banyak topik dan banyak hal. Percakapan dan kebiasaan bertukar pikiran adalah bentuk peradaban awal dimana respek terhadap nilai kemanusiaan, pengembangan daya kritis dan demokrasi bertumbuh. Percakapan dan bertukarpikiran sangat baik untuk dibangun dan dirawat dalam hidup bersama. Karena disana semangat kesetaraan dan persaudaraan dirajut. Tanpa dominasi, tekanan dan diskriminasi.

Pertanyaannya adalah apakah yang kita percakapkan itu hal yang berguna dan bernilai untuk hidup kita saat ini dan kelak ? Tentu saja perlu kita kaji lagi.
Kisah Percakapan Dua Murid yang berjalan ke Emaus dengan Yesus, mengajarkan kita untuk juga mempercakapkan situasi aktual hari- hari ini dalam terang Kitab Suci. Bahwasannya setiap kejadian yang dialami dapat dikaji dan dipercakapkan untuk menemukan mankna dan hikmatnya bagi hidup.

Hal utama yang mau ditegaskan adalah pentingnya insiatif pribadi untuk bercakap-cakap dengan Yesus dalam hening, meditasi dan kontemplasi. Keadaan pandemi Covid-19 yang dihadapi hari-hari ini mudah-mudahan menolong kita untuk semakin mendialogkan pergumulan dan gejolak bathin dengan Yesus.

Pencerahan tentang kondisi aktual kita hari ini dan masa depan dapat ditemukan dalam percakapan personal sebagai pribadi beriman dengan Yesus yang diimani. Dan semoga berkat percakapan personal yang mendalam dengan Yesus , iman dan pengharapan kita pada akhirnya selalu tertuju kepada Allah , sumber pengharapan dan rahmat yang tidak pernah habis.

Doa. Ya Tuhan Raja Kerahiman Ilahi, Terangilah hati kami agar mampu menangkap kehendak-Mu dalam menyikapi situasi aktual hari-hari ini. Lindungilah pemerintah dan gereja-Mu dalam berbagai aktivitas kemanusiaan menghadapi pandemi covid-19.Amin.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved