Keuntungan Penjualan Tiket Tak Bisa Jadi Pegangan Hidup Travel Agent
pariwisata sendiri sudah duluan terkena dampaknya saat awal mula diumumkan oleh Pemerintah itu.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Keuntungan Penjualan Tiket Tak Bisa Jadi Pegangan Hidup Travel Agent
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ketua ASITA NTT, Frans Abed merasa tidak ada pengaruhnya lagi untuk dunia pariwisata dengan dilarangnya maskapai penerbangan untuk terbang di Indonesia sejak (24/4/2020)
Karena memang, kata Abed, pariwisata sendiri sudah duluan terkena dampaknya saat awal mula diumumkan oleh Pemerintah itu.
"Tapi kita harapkan akan cukup berpengaruh positif bagi pencegahan penyebaran covid-19 ini," tuturnya.
Ia mengatakan bandara tidak tutup.
Hanya pesawat tidak mengangkut penumpang umum saja.
Dan kalau pun tetap mengangkut penumpang umum saat ini, ia merasa penumpangnya tidak banyak, karena masyarakat sedang melaksanakan phisical distancing.
Beberapa daerah malah sudah melakukan PSBB, kekhawatiran orang utk bepergian krn khawatir terkena virus, setiap Pemda pun sedang melarang perjalanan dinas dan airlines juga membatasi jarak duduk penumpang di dalam pesawat.
• Pesawat Diijinkan Terbang, Nam Air Keluhkan Crew Pesawat
• Mandi di Laut Untuk Sembuhkan Penyakit Diabetes Kepala Puskesmas : Mungkin Itu Keyakinan Korban
• KKSS Peduli Sesama, Bagi Paket Sedekah Untuk Warga Terdampak Covid-19 di NTT
"Sekarang pun keuntungan dari penjualan tiket penerbangan sudah tidak bisa dijadikan sebagai pegangan hidup travel agent, karena komisi penjualan tiket itu sudah sejak beberapa tahun yang lalu selalu ditekan oleh pihak airlines," tuturnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawat