Disimak Guys Biar Tidak Salah Minum ! 6 Daftar Obat Herbal yang Disarankan BPOM untuk Cegah Covid-19
Ini adalah daftar obat herbal untuk cegah Virus Corona atau Covid-19 yang disarankan BPOM.
Disimak Guys Biar Tidak Salah Minum ! 6 Daftar Obat Herbal yang Disarankan BPOM untuk Cegah Covid-19
POS-KUPANG.COM--Disimak Guys Biar Tidak Salah Minum ! 6 Daftar Obat Herbal yang Disarankan BPOM untuk Cegah Covid-19
Seiring dengan semakin merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, tak sedikit obat herbal yang diklaim bisa mencegah penularannya.
Ini adalah daftar obat herbal untuk cegah Virus Corona atau Covid-19 yang disarankan BPOM.
Menurut Badan POM ( BPOM) obat tradisional yang masuk dalam kategori dapat memelihara daya tahan tubuh adalah jamu dan obat herbal terstandar dan diyakini cocok untuk cegah Virus Corona atau Covid-19.
• Daftar Promo Jelang Ramadhan 1441 H, Alfamart, Indomaret, KFC, Kuota Gratis Telkomsel, XL - Indosat
• Lafadz Niat dan Tata Cara Salat Tarawih Sendiri atau Berjemaah di Ramadhan 1441
• 21 Ucapan Selamat Jelang Ramadhan 2020 dan Permohonan Maaf, Cocok untuk IG, FB dan Whatsapp
"Untuk obat tradisional yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah kategori fitofarmaka. Karena sudah memenuhi bukti empiris, in vitro di laboratorium, ini vivo atau pengujian pada hewan, dan uji klinis pada manusia," kata BPOM.
Diketahui obat herbal seperti jamu atau empon-empon dikenal mampu meningkatan sistem imun alias daya tahan tubuh.
Dimana menurut Direktur Divisi Penyakit Menular di Universitas Alabama, AS, Jeanne Marrazzo, seperti dikutip dari WebMD, mengatakan orang yang daya tahan tubuhnya rendah sangat rentan terinfeksi virus corona.
Tentu hal ini membuat banyak masyarakat yang tergiur akan khasiat obat herbal dalam mencegah penularan virus corona.
Tapi faktanya, tak semua obat herbal dapat di klasifikasikan dalam kategori dapat memelihara daya tahan tubuh.
Berikut beberapa saran BPOM dalam memilih obat herbal untuk membantu memelihara daya tahan tubuh.
1. Herba Sambiloto
Bahan Herba Sambiloto yang kering dengan takaran 3 gram, bisa Anda konsumsi 2 kali sehari.
Sedangkan, yang serbuk kering takaran 1,5-3,0 gram, bisa Anda konsumsi 3 kali sehari.
2. Herba Meniran
Bahan Herba Meniran yang segar, dengan takaran 45-90 gram per hari dapat dikonsumsi dalam 2-3 dosis atau porsi.
3. Temulawak
Penjual Jamu bernama Sri Rejeki ini mengaku dagangannya laku keras terutama Jamu Temulawak dan Jahe Merah setelah merebaknya Covid 19 di Indonesia (banjarmasinpost.co.id/fathurahman)
Bahan Temulawak yang serbuk kering, dengan takaran 3,5 gram per hari dapat dikonsumsi dalam 3 dosis atau porsi.
4. Kunyit
Bahan kunyit yang segar, dengan takaran 3,0-9,0 gram per hari dan yang serbuk kering dapat dikonsumsi dengan takaran 1,-3,0 gram per hari.
5. Jahe
Bahan jahe yang serbuk kering dapat dikonsumsi dengan takaran 1,0-4,0 gram per hari.
6. Jambu biji
Jambu biji ini dapat dimakan langsung satu buah dengan ukuran sedang.
Para perkerja menghaluskan daun kering yang sudah dijemur selama 9 jam, di atas kassa penyaring daun sapat, Senin (18/1).
Setelah disaring, daun itu dibeli pedagang pengumpul dari Buntok, Kalteng, untuk dijual kembali ke pengusaha obat herbal. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
Berikut cara penyajian obat herbal secara umum menurut BPOM:
Bahan segar dan bahan kering direbus dalam air mendidih bersuhu 100 derajat Celsius selama 15-30 menit.
Bentuk serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air mendidih selama 5 menit.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa rebusan atau seduhan tanaman herba sambiloto sebaiknya dikonsumsi sebelum makan.
Sedangkan, seduhan jahe sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Mengingat, obat herbal juga sama seperti obat lainnya yang bisa menimbulkan efek samping seperti reaksi alergi salah satunya.
BPOM mengatakan ada beberapa kelompok yang justru berisiko jika mengonsumsi obat herbal, yakni bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, serta orang dengan kondisi penyakit tertentu, terutama jika membutuhkan konsultasi dokter.
Umumnya, obat tradisional yang sudah dikemas seperti jenis fitofarmaka memiliki anjuran takaran konsumsi.
Ada baiknya jika kita mengonsumsi obat, memang pelu sekali memperhatikan imbauan dan anjuran pakai, sebelum mengonsumsi obat tersebut.
Jangan sampai mengonsumsi obat herbal dalam jangka panjang karena saat ketergantungan dapat mengganggu beberapa fungsi organ.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat herbal sebainya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, apalagi jika kita tengah mengonsumsi obat lainnya.
Hal ini agar tidak terjadi efek samping dari konsumsi obat yang bertentangan dengan kandungan di dalamnya. (*)
Artikel ini tayang di Gridhealth.id dengan judul Obat Herbal yang Disarankan BPOM Untuk Menangkal Virus Corona
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Daftar Obat Herbal yang Disarankan BPOM untuk Cegah Virus Corona atau Covid-19, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/04/23/daftar-obat-herbal-yang-disarankan-bpom-untuk-cegah-virus-corona-atau-covid-19?page=all.