Di Ngada - NTT, Begini Cara STKIP Citra Bakti Ngada Lawan Covid-19, Simak Info
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada, yang merupakan sebuah perguruan tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Ngada, tep
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada, yang merupakan sebuah perguruan tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Ngada, tepatnya di desa Malanuza, Kecamatan Golewa, bersama melawan Covid-19.
Proses yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan karantina mandiri bagi seluruh civitas akademika dengan melakukan perkuliahan dalam jaringan (Daring) atau yang biasa disebut online bagi mahasiswa-mahasiswinya.
Staf Humas STKIP Citra Bakti Ngada, Prisko Djawaria, menjelaskan, para dosen dan pegawai tetap bekerja dari rumah sebagaimana yang telah di instruksikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
• Sang Adik Kim Yo Jong Lebih Kejam Sang Kakak? Pemimpin Korut Kim Jong Un Diyakini Sudah Meninggal?
Hal ini dilakukan untuk memutuskan rantai kehidupan covid-19 agar tidak menular di masyarakat.
Prisko mengatakan civitas akademika citra bakti terus berusaha dan berupaya melawan virus yang mematikan dunia ini dengan, tetap bekerja dari rumah, menghasilkan dari rumah, menghindari kerumunan, tetap jaga jarak, kampanye anti corona dalam lingkungan keluarga dengan cara memberikan edukasi.
• Info LOWONGAN KERJA TERBARU, PT Angkasa Pura Retail Lulusan SMA/SMK, Banyak Posisi Tersedia
"Salah satu contoh adalah mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar dan pendidikan IPA, yang dengan cara mereka yang kreatif dan inovasi membuat kampanye perang melawan covid-19 mulai dari lingkungan keluarga dengan cara mengedukasi hal-hal yang telah di instruksikan pemerintah dan cara-cara sederhana yang dapat mereka lakukan," ungkap Prisko saat dijumpai POS-KUPANG.COM Minggu (26/4/2020).
Prisko mengaku dosen dan mahasiswa terus bersinergi mencari inovasi baru dengan membuat cairan pencuci tangan, masker, jamu herbal yang akan digunakan untuk berperang melawan corona yang mengancam segala lini kehidupan umat manusia.
• Antar Berobat Suami, Ibu Muda Ini Malah Dimandikan Dukun Cabul di Kali Alasan Ritual Mandi Kebun
"Sebagai contoh mahasiswa Pendidikan IPA akan menghasilkan dari rumah berupa cairan pencuci tangan, membuat jamu herbal yang dipercaya dapat mencegah penyebaran corona dalam diri. Mahasiswa prodi PG-PAUD, akan menghasilkan dari rumah dan tetap di karantina, berupa masker yang nantinya akan dibagikan kepada keluarga-keluarga inti," ungkapnya.
Ia mengatakan tentunya ini juga menjalankan amanah kementerian pendidikan dan kebudayaan tentang proses pembelajaran di masa darurat Covid-19.
Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (Yapentri), Wilfridus Muga, SE.,M.Pd yang menyelenggarakan STKIP Citra Bakti menyampaikan bahwa pihaknya akan terus menjalani instruksi pemerintah dengan tetap bekerja dari rumah, melaksanakan perkuliahan online sampai batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah.
"Kami terus menggerakan civitas akademika mulai dari dosen, pegawai dan mahasiswa untuk membantu gugus tugas penanganan Covid-19 dengan memberikan edukasi secara sederhana bagi keluarga inti," ungkapnya.
Ia berharap agar wabah Covid-19 segera berakhir sehingga proses perkuliahan tetap seperti biasa dan masyarakat bisa kembali menjalankan rutinitas mereka masing-masing.
"Kami harapkan semoga negara tercinta kita Indonesia ini segera sembuh dari wabah corona, sehingga kita dapat beraktifitas seperti biasa, dan perekonomian kita akan berangsur pulih," ungkapnya.
