Ramadhan 2020
Bacaan Niat Puasa Hari Kedua Ramadan 1441 H, Lengkap dengan Bahasa Arab dan Artinya
Sebelum memulai puasa Ramadan di hari kedua ini, alangkah baiknya kamu juga mengetahui bacaan niat puasa Ramadhan lengkap dengan bahasa Arab & artinya
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Bulan Ramadhan 2020 telah memasuki hari kedua puasa Ramadan 1441 Hijirah atau 2020 masehi.
Sebelum memulai puasa Ramadan di hari kedua ini, alangkah baiknya kamu juga mengetahui bacaan niat puasa Ramadhan lengkap dengan bahasa Arab dan artinya.
Selama menjalani puasa Ramadan di rumah, kamu bisa juga melaksanakan berbagai amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadan ini.
Termasuk pula amalan-amalan di 10 hari pertama bulan Ramadan 1441 H.
• Ini Jadwal Imsakiyah & Buka Puasa Ramadhan 2020, Tersedia 35 Kota yang Dirilis Kementerian Agama
• BUKA PUASA Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, Lengkap Doa Berbuka Puasa & Jam Buka Puasa se Indonesia

* Bacaan Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
* Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
* Adab Buka Puasa Menurut Nabi Muhammad SAW
Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc membeberkan urutan tata cara berbuka puasa seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah Muhammad SAW seperti dikutip dari Serambi Aceh.
1. Siapkan air putih atau kurma.
Minimal kurma 3 biji atau lebih tapi disunnahkan ganjil jumlahnya.
2. Tunggu suara adzan magrib dan pastikan itu benar ada adzan maghrib.
3. Jika telah mendengar adzan maka bacalah "bismillah" kemudian makan kurma tadi baru anda minum air yang anda sukai.
Tapi jika tidak ada kurma maka hendaknya minum air putih dulu.
4. Setelah makan kurma dan minum air putih maka ucapkan doa berikut:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
"Dzahabaz zhomaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah"
"Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah.” [HR Abu Daud no 2357, Ad Daruquthni no 2/401]
Setelah itu jika anda ingin doa dengan doa-doa yang lain maka silahkan dan perbanyaklah. Dan selamat menikmati hidangan buka puasa.
5. Jangan lupa bahwa anda ada kewajiban sholat maghrib. Jadi jangan sampai terlambat untuk kaum pria untuk berjama'ah dimasjid.
Semoga Allah ta'ala senantiasa memberi kekuatan kepada kita untuk menjalankan puasa dan amalan ibadah lainnya di bulan Ramadhan.
Benarkah Tidak Boleh Shalat Maghrib Sebelum Berbuka Puasa?
Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com memberikan penjelasannya. Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan ingin kencing atau buang air besar.” (HR. Muslim 560).
Dalam hadis lain, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Apabila kalian sudah menghadap ke makanan, maka jangan buru-buru shalat hingga menyelesaikan hajatnya (makannnya), meskipun iqamah shalat sudah dikumandangkan. (HR. Bukhari 674)
Kemudian, dalam hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu disebutkan,
“Jika makan malam telah tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum shalat Maghrib. Dan tak perlu tergesa-gesa dengan menyantap makan malam kalian.” (HR. Bukhari 673 dan Muslim 557).
Baca: Dimulai dari Masjid Keuchik Leumik, Dakwah Daiyah Ramadhan Sambangi Sejumlah Gampong Selama 20 Hari
Sahabat Abu Darda radhiyallahu ‘anhu mengatakan, "Ciri orang yang pandai masalah agama, dia lebih mendahulukan kebutuhan pribadinya, sehingga dia bisa mengerjakan shalat dalam keadaan hatinya tidak memikirkan yang lain." (Bukhari secara Muallaq, 671).
Nafi – murid sekaligus menantunya Ibnu Umar – menceritakan, "Suatu ketika dihidangkan makanan kepada Ibnu Umar, sementara iqamah sudah dikumandangkan. Namun beliau tidak datang ke masjid, hingga menyelesaikan makannya. Dan ketika makan, beliau mendengar bacaan imam." (Bukhari secara Muallaq, 673).
Islam menghargai adanya syahwat dalam diri manusia. Karena itu, kita tidak diminta untuk mematikan syahwat dalam diri kita, disamping hal itu tidak mungkin dilakukan. Yang diperintahkan adalah mengendalikan syahwat itu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk konsentrasi ketika ibadah. Sehingga, ketika terjadi tabrakan antara kebutuhan jiwa dengan ibadah di waktu bersamaan, beliau mengajarkan agar kebutuhan jiwa yang mubah, agar didahulukan dari pada ibadah. Agar dia bisa konsentrasi dalam beribadah.
* Niat Sholat Tarawih
1. Niat Sholat Tarawih Berjemaah – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Sholat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Sholat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
3. Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat Sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
* Niat Sholat Witir
1. Niat Sholat Witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat Sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
2. Niat Sholat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
* amalan hari pertama ramadhan
Bulan Ramadan akan segera tiba, dan umat musllim di seluruh dunia pun bersiap-siap menyambutnya.
Di Indonesia, Ramadan 1441 H/2020 tahun ini, menurut perhitungan Muhammadiyah akan dimulai pada Jumat 24 April 2020.
Sementara pemerintah melalui Kementrian Agama RI akan memutuskan awal Ramadan melalui sidang itsbat yang akan dilakukan pada Kamis 23 April 2020.
Bulan Ramadan terbagi dalam 3 fase, yakni 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga.
10 hari pertama Ramadan menjadi sangat penting bagi umat muslim.
Sebab menjalankan puasa di 10 pertama Ramadan akan mendapatkan curahan rahmat.
Pada 10 hari pertama bulan Ramadan, Allah SWT memberikan rahmat dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa.
Sebab fase-fase 10 hari pertama Ramadan memang merupakan fase terberat dan tersulit karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga magrib.
Seperti diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari pertama Ramadan ini pikiran banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses beradaptasi atau penyesuaian.

Siapa yang mampu melewati ini hanya orang yang benar-benar sabar dan niat beribadahlah yang mampu melewatinya.
Maka itu ada beberapa keistimewaan pada 10 hari pertama Ramadhan.
Yakni, Allah SWT membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Maka itu ada beberapa hal yang harus dilakukan melewati 10 hari pertama ini agar benar-benar berarti bagi kita umat Muslim.
1. Perbanyak Ibadah Sunnah jangan berdiam diri.
Jangan melewatkan kesempatan mendapatkan rahmat dari Allah SWT selama 10 hari pertama Ramadan dengan hanya berdiam diri tanpa melakukan aktifitas.
2. Perbanyak membaca Alquran
Manfaatkanlah setiap 10 hari pertama sebagai ibadah.
Seperti tilawah Al Quran, karena ini menjadi keutamaan pahala membaca Al Quran untuk ketenangan hati bagi kita umat Muslim.

3. Perbanyak Zikir dan doa
Zikir, berdoa, salat sunnah dan beramal dan membantu bagi sesama yang membutuhkan pertolongan dan angat utama bagi kita semua.
4. Wajib salat berjamaah
Salat berjamaah pada bulan puasa perlu diutamakan, terutama bagi kaum pria karena sebagaimana kita ketahui bahwa pria wajib hukumnya untuk shalat berjamaah.
Rasullullah tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah meskipun dalam keadaan sakit maupun cuaca yang tidak menentu.
5. Memperbanyak silahturahmi, serta menjaga hubungan baik juga merupakan sebuah ibadah.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Lantas apa akibatnya jika melewati 10 hari pertama?
Melewatkan Moment Penting
Jika melewatkan 10 hari pertama, maka ibarat dalam hitung-hitungan angka, jika melewatkan angka pertama, tidak akan dapat melampaui angka yang kedua dan seterusnya karena sudah melewatkan 10 malam rahmat dari Allah, tentunya tidak akan mendapatkan maghfirah apalagi ampunan.
Tidak Mendapatkan Rahmat
Tentunya dengan melewatkan banyak pula amalan-amalan dan ibadah, dari ketentuan di 10 hari pertama.
Karena seorang yang melewatkan puasa di 10 hari pertama, maka amalan yang dia jalannya menjadi kurang berarti pula.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setansetan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)”.
Adaptasi dan Menjaga Kesehatan
Sesungguhnya pada puasa itu terkandung kesehatan yang besar dengan semua maknanya, baik kesehatan badan, perasaan, maupun rohani.
Dengan demikian, puasa dapat memperbaharui kehidupan seseorang dengan diperbaharuinya sel-sel dan dibuangnya sel-sel yang sudah tua dan mati serta diistirahatkannya perut dan organ pencernaan.
Puasa juga dapat memberikan perlindungan terhadap tubuh, membersihkan perut dari sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan juga dari kelembaban yang ditinggalkan oleh makanan dan minuman.
Semoga semua mendapatkan limpahan pahala di 10 hari pertama puasa Ramadhan 2019. (*)