Ketua Komisi 2 Janji Perjuangkan Anggaran Untuk Bantu Peternak Babi Korban ASF
dimaksudkan untuk memberikan bantuan bibit babi kepada para peternak babi yang ternak babinya mati akibat ASF.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Ketua Komisi 2 Janji Perjuangkan Anggaran Untuk Bantu Peternak Babi Korban ASF
POS- KUPANG. COM| SOE - Ketua Komisi 2 DPRD TTS, Emanuel Olin berjanji akan memperjuangkan anggaran untuk membantu para peternak babi di Kabupaten TTS yang menjadi korban dari serangan ASF.
Tambahan anggaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan bantuan bibit babi kepada para peternak babi yang ternak babinya mati akibat ASF.
Hal ini diungkapkan Olin saat dihubungi POS - KUPANG. COM, Rabu (22/4/2020) melalui sambungan telepon.
Olin mengaku, prihatin dengan serangan ASF yang membunuh lebih dari 1.500 ekor babi di Kabupaten TTS. Jika diuangkan, total kerugian akibat serangan ASF tersebut mencapai 4 Miliar lebih.
Oleh sebab itu, sebagai wakil rakyat dirinya berjanji akan memperjuangkan tambahan anggaran untuk Dinas Peternakan pada perubahan anggaran mendatang agar bisa dialokasikan untuk membantu para peternak di Kabupaten TTS.
"Nanti di perubahan kita akan perjuangkan untuk bantu para peternak babi. Pasalnya jumlah kasus babi yang mati akibat ASF ini sangat luar biasa. Kita perjuangkan untuk pengadaan anak babi di atas 1000 ekor pada perubahan mendatang," ungkap Olin.
Terpisah, Kadis Peternakan Kabupaten TTS, Benyamin Billy mengatakan, saat ini pihaknya tengah masih merancang program untuk membantu para peternak.
Namun diakuinya minimnya anggaran membuat pihaknya belum bisa berbuat banyak. Program bantuan tersebut akan coba diusulkan dalam perubahan anggaran mendatang. Dirinya berharap bisa ada alokasi anggaran untuk membantu para peternak.
"Kita akan coba usulkan di perubahan mendatang untuk program bantuan Peternak babi pasca serangan ASF. Jika tidak bisa dapat di perubahan, maka kemungkinan di tahun depan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasus kematian ternak babi akibat serangan African Swine Fever ( ASF) di Kabupaten TTS telah mencapai angka 1.400 ekor.
Jika dinominalkan, dimana 1 ekor ternak babi dihargai Rp.3.000.000 maka total kerugian mencapai angka 4,2 Miliar.
• Warga Wae Renca Siapkan Rumah Untuk Karantina Terpusat, Bupati Deno: Patut Dicontohi
• Mega: Kami Menyambut Baik Rencana Kebijakan Dari Kampus
Angka ini terbilang sangat fantastis untuk daerah dengan angka kemiskinan yang masih tinggi seperti Kabupaten TTS.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTS, Benyamin Billy mengatakan, pihak hingga kini terus mendata kasus kematian babi di Kabupaten TTS. Diakuinya, banyak kasus kematian babi yang enggan dilaporkan masyarakat sehingga tidak terdata oleh petugas dinas peternakan.(Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)