Mendagri Tito Karnavian: Jangan Jadi Pembunuh di Kampung
PANDEMI Covid-19 membuat sibuk semua anggota Kabinet Indonesia maju, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
POS-KUPANG.COM - PANDEMI Covid-19 membuat sibuk semua anggota Kabinet Indonesia maju, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Mantan Kapolri tersebut terus terang mengakui tidak bisa memprediksi kapan wabah mematikan tersebut akan berakhir di Indonesia, karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mengobati Covid-19.
"Satu pun belum ada yang bisa prediksi kapan akan selesai. Akan selesai bila ditemukan vaksin. Sampai sekarang belum ditemukan. Kita bukan pesimistis tapi melihat realita," ujar Tito Karnavian dalam Talk Show di Sumsel Viritual Fest 2020 yang disiarkan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post secara live di Youtube, Instagram, dan Facebook, Senin (20/4/2020).
• Impian Kerja di Toko Terkubur Covid-19, Jeli Jual Kacang Tanah
Berikut cupilkan wawancara eksklusif Tito Karnavian dengan Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, L Weny Ramdiastuti :
Menurut Anda apakah sebaiknya daerah-daerah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)?
Kalau menurut saya hampir semua daerah yang dianggap rawan tentunya perlu melakukan PSBB. Sumatera Selatan (Sumsel) ini terbilang rawan, karena dikelilingi berbagai wilayah seperti Jambi, Lampung, Bengkulu dan lain-lain. Jadi sangat muda tertular dari berbagai wilayah.
Kita tidak tahu penumpang yang datang dari berbagai wilayah itu bagaimana. Beda halnya seperti Babel, Kepri dan lain-lain yang termasuk sebuah pulau.
• Komunitas Satu Lamaholot Jakarta Distribusikan Masker Gratis di Flores Timur dan Lembata
Jadi PSBB ini bisa dibilang jalan tengah. Mengapa lockdown tidak dilakukan karena kalau lockdown itu akan berdampak pada ekonomi, orang tinggal di rumah aja, resto tutup, hotel tutup, pabrik tutup dan lain-lain.
Apa imbauan Anda kepada masyarakat?
Ada dua pesan saya. Masyarakat jangan mudik. Kita tidak tahu positif atau negatif, yang hanya bisa dibuktikan dengan SWAB. Kalau kita terinfeksi lalu mudik, sama saja kita membunuh saudara-saudara kita.
Sama seperti jadi pembunuh tapi tidak pakai lading (pisau). Kalau pakai lading langsung mati, tapi kalau ini berproses.
Untuk Pemerintah sudah ada arahan dari Presiden, Menteri Keuangan, Mendagri dan lain-lain. Agar serius menangani Covid-19 dan anggaranya difokuskan tiga hal yaitu memperkuat kapasitas kesehatan, tenaga medis diberikan pengaman APD masker, didukung vitamin dan lain-lain.
Menurut Anda, bagaimana pandemic Covid-19 yang saat ini melanda dunia, termasuk Indonesia?
Memang kita harus paham dan satu pemikiran, pandemi Covid-19 ini pandemi terluas dalam sejarah. Belum pernah ada yang terluas di seluruh negara, seperti hari ini sudah melanda ratusan negara.
Yang pertama black death atau kematian hitam, sekitar seperempat orang Eropa meninggal. Recovery-nya butuh 400 tahun kemudian.
Kedua Spanish Flu di Spanyol yang terjadi dua tahun. Ada puluhan juta orang meninggal ditambah dengan perang dunia pertama, sehingga mayatnya banyak.
Jadi belum pernah ada pandemi seluruh negara, baru saat inilah seluruh negara terkena. Bahkan PBB mengakui ada 193 negara, lainnya teritori bukan sebuah negara. Bisa dibilang hampir semua negara tertular.
Belum pernah juga kita 34 provinsi kena wabah, nah kini sudah terkena. Tentu dengan tingkatan level berbeda-beda. Maka kita analisis bagaimana kecepatan penyebaran virus ini dan lain-lain.
Ada tiga metode penularannya yaitu percikan lendir atau droplate, kontak fisik dan aerosol. Virus ini tidak perlu oksigen dan nutrisi. Komponennya protein RNA dan di luarnya selaput lemak. Dia bisa mati melalui dua cara, yaitu lapisan lemaknya dicairkan jadi meleleh atau RNA-nya yang diserang.
Pertama diserang dengan ultraviolet, gelombang matahari paling bagus. Lalu bisa juga dipanaskan, kemudian bisa juga dibersihkan dengan sabun, alkohol. Makanya pakai hand sanitizer, kemudian disinfektan dan lain-lain.
Maka strategi kita jangan sampai tertular sampai vaksin ketemu. Kalaupun tertular, jika kondisi fisik bagus tidak apa-apa.
Tertular ada dua kemungkinan, di hari ke-7 terjadi pertarungan dalam tubuh dan terjadi antibodi. Kalaupun kena sudah ada antibodi. Kemungkinan kedua kekebalan tubuh tidak kuat, maka kalau tidak kuat saat bertarung jadi sakit.
Orang yang kekebalan tubuh rendah dan sakit akan terjadi dua kemungkinan. Pertama kekebalan tubuh sakit dan ketika diobati recovery dan meningkat lalu sembuh. Kedua kekebalan tubuh rendah dan antibodynya kalah ya mohon maaf itu bisa berakibat kematian.
Bagimana seharusnya penangan Covid-19 di daerah terpencil seperti di desa karena banyak belum paham?
Pertama harus diberikan sosialisasi. Diberi tahu seberapa cepat penularannya. Karena ini menyerang paru-paru. Kalau kekebalan tubuh kurang maka akan menyerang.
Saya juga sudah lihat gambar CT scan orang yang kena. Tetap ada luka tapi jaringan paru-paru jadi kecil, kalau sampai seperempat atau setengah rusak maka dia bertahan hidup dengan sisanya.
Daerah terpencil bagus untuk karantina lokal. Kepala Desa mengamankan supaya orang yang datang perlakukan sebagai ODP (orang dalam pengawasan). Larang datang dan kalau memang datang lakukan karantina 14 hari. Karena masa inkubasi 14 hari.
Kalau memang bisa dibatasi, batasi. Siapkan tempat karantina. Tapi risikonya melakukan karantina ini harus diberi makan. Warga tidak boleh keluar masuk, apakah kuat. Kepala desa harus bertanggung jawab.
Seluruh bupati, wali kota, camat, kepala desa, kalau ada tanah milik pemerintah kosong ditanam tanaman yang cepat panen. Karena kita butuh dua, yaitu kesehatan seperti masker dan lain-lain, kedua pangan. Jadi tanamin ubi, ketela, sebar ikan dan lain-lain. Dengan begitu jika terjadi kesulitan suplai makanan dari luar kota sudah ada stok makanan. (linda)
* Jokowi Resmi Putuskan Larangan Mudik, PKS dan PAN Beri Kritikan Pedas
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) akhirnya memutuskan larangan mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia pada tahun ini.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan Kompas TV, Selasa (21/4/2020).
Namun keputusan Jokowi ditanggapi sinis PKS dan PAN.
Fraksi PAN di DPR mengingatkan Jokowi agar larangan mudik tidak setengah-setengah.
Sementara Politis PKS, Mardani Ali Sera menilai keputusan Jokowi melarang warga mudik, sudah terlambat.
Keputusan soal larangan mudik, diambil Jokowi setelah melihat data lapangan dan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
"Dari hasil survei yang dilakukan, yang tidak mudik 68 persen, yang tetap bersikeras mudik 24 persen, dan yang sudah mudik 7 persen," ujar Jokowi.
"Artinya masih ada angka yang sangat besar," imbuhnya.
Artinya, larangan mudik kini tidak hanya berlaku untuk ASN, TNI, Polri, maupun pegawai BUMN.
Namun, seluruh masyarakat dilarang untuk kembali ke kampung halamannya di tengah pandemi virus corona Covid-19.
"Saya ingin mengambil keputusan setelah larangan mudik TNI Polri ASN dan pegawai BUMN sudah kita lakukan, pada rapat kali ini saya sampaikan bahwa mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi meminta seluruh instansi untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.
Selain melarang mudik, Jokowi juga menyampaikan tentang bantuan sosial (bansos) yang sudah mulai didistribusikan.
"Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan pembagian sembako dan kartu prakerja sudah berjalan.
"Minggu ini bansos tunai juga sudah dikerjakan," ungkap Jokowi.
Sementara itu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah akan efektif dimulai pada Jumat, 24 April 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Luhut saat mengungkapkan hasil rapat terbatas mengenai antisipasi mudik, Selasa (21/4/2020).
"Larangan mudik dihitung efektif diberlakukan pada Jumat 24 April 2020," ujar Luhut dilansir tayangan langsung Kompas TV.
Luhut menyampaika akan ada sanksi yang diberlakukan jika masyarakat nekat mudik.
"Akan ada sanksi-sanksinya," kata Luhut.
Namun, Luhut menyebut sanksi baru akan efektif dilakukan pada 7 Mei 2020.
Luhut menyebut pemerintah tengah menyiapkan logistik, melakukan sosialisasi, dan latihan sebelum memberlakukan kebijakan tersebut.
"Jadi mulai 24 April berlaku untuk larangan mudik," ujar Luhut.
Larangan mudik ditujukan kepada masyarakat yang kini berada di wilayah yang telah menerapkan PSBB.
"Serta daerah yang berstatus zona merah (covid-19)," ujar Luhut.
Masyarakat nantinya tidak boleh keluar maupun masuk wilayah tersebut.
Namun transportasi untuk logistik masih diizinkan.
Sementara itu transportasi publik Jabodebek juga tetap berjalan.
"KRL tidak akan ditutup," ujarnya.
Luhut menjelaskan pihaknya tengah mempersiapkan teknis operasional penerapan kebijakan tersebut bersama seluruh Kemenhub, TNI, Polri, dan lembaga terkait.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)