Breaking News

Corona di NTT

Peduli Kesehatan Mental Saat Covid-19, BBKSDA NTT Gelar Doa Lintas Agama

Sikap waspada terhadap bencana non alam ini juga dilakukan oleh masyarat, dimulai dari memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun d

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
PK/Intan Nuka
Doa Bersama untuk Bangsa dari Tokoh Lintas Agama/Masyarakat Nusa Tenggara Timur di Kantor BBKSDA NTT, Sabtu (18/4/2020)   

 Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka

POS-KUPANG.COM │KUPANG – Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia semakin berkembang. Menuru data pemerintah per Sabtu (18/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan kasus sebanyak 325 kasus sehingga total kasus Covid-19 menjadi 6.248 pasien. Pemerintah baik pusat maupun daerah telah berupaya untuk melakukan berbagai pencegahan dan penanganan kasus ini.

Sikap waspada terhadap bencana non alam ini juga dilakukan oleh masyarat, dimulai dari memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak, tidak berkerumun, makan bergizi, dan minum vitamin.

Ir. Timbul Batubara, M.Si. selaku Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) NTT menilai sikap waspada tak melulu pada hal tersebut. “Tetapi bagaimana suasana kebatinan kita dan rasa damai harus juga digerakkan agar mental kita tidak terganggu dengan keadaan seperti ini,” ungkap Batubara.

Hal itulah yang mendorong dirinya bersama seluruh keluarga besar Balai Besar KSDA NTT menggelar Doa Bersama untuk Bangsa dari Tokoh Lintas Agama/Masyarakat Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (18/4/2020) pagi. Berlokasi di Kantor Balai Besar KSDA NTT, mereka menggelar doa tersebut melalui aplikasi ZOOM dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Warga Ende Ayo Kenakan Masker, Simak Ajakan Orang Nomor Satu di Kabupaten Kelimutu ini

Dalam kesempatan doa secara virtual tersebut, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Wiratno, M.Sc menjelaskan, pandemi Covid-19 juga memberi pesan bagi seluruh masyarakat di dunia untuk lebih bersahabat dan menjaga alam. “Alam ada batasnya untuk dieksploitasi. Momen ini kita jadi satu cara untuk kembali ke alam, kembali menghargai alam,” terang Wiratno.

Gelaran doa dilakukan oleh empat tokoh agama, yakni Pendeta Kirenus Bole (Tokoh Agama Kristen Protestan), Romo Longginus Bone (Tokoh Agama Katolik), Ustad Ahmad Sofyan (Tokoh Agama Islam), dan Pinandita Supardi (Tokoh Agama Hindu). Pada kesempatan tersebut, Vivian Tjung selaku Duta Lingkungan Hidup Provinsi NTT juga terlihat memainkan beberapa lagu rohani menggunakan alat musik Sasando.

Pertemuan secara virtual tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dirjen KSDAE Ir. Tandya, para Kepala UPT KLHK lingkup Provinsi NTT, ASN BBKSDA NTT, oleh Bupati Manggarai, Bupati Manggarai Timur, Pimpinan OPD Kab. Manggarai dan Mangarai Timur, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai Timur, TNI KODIM 1612 Manggarai, POLRl Polres Manggarai, dan Tokoh Masyarakat Baumata.

Dipaksa Tutup Mulut? Ternyata Peneliti Sudah Peringatkan Bahaya Virus Corona sejak 11 Bulan Lalu

Harapan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Pada momen tersebut, Pendeta Kirenus Bole berharap Covid-19 segera teratasi agar keadaan kembali normal. Sebagai pihak gereja, ia telah menghentikan pertemuan atau kebaktian di gedung. Ia tetap meminta jemaat menjalankan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah. Sebagai bentuk kepedulian gereja atas pandemi ini, mereka pun membagikan APD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dan RS Carollus Borromeus, Bello.

Selanjutnya, Romo Longginus Bone juga mengimbau umat untuk tetap menjalankan pesan pemerintah untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, berdoa di rumah. Pihak gereja berusaha menghadirkan suasana doa meski dalam keadaan darurat seperti ini. Mereka melakukan misa daring dan menyiapkan panduan misa bagi umat yang tidak mengakses fasilitas misa daring. Pihak gereja juga bekerja sama dengan pemerintah setempat melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga dan gereja, serta membagi masker dan sembako bagi umat yang membutuhkan.

Tokoh agama Islam Ustad Ahmad Sofyan juga berharap masyarakat menjaga dan mengikuti apapun yang disampaikan oleh pemerintah dan para ulama agar semua nantinya mendapatkan kebahagiaan. Pinandita Supardi juga menungkapkan, turut menyumbangkan derma dan masker bagi sesama yang membutuhkan.

Sementara Corinus Tabelak, Tokoh Masyarakat NTT dari Desa Baumata mengungkapkan, pihak desa telah membangun Desa Siaga Covid-19 yang bekerja sama dengan Puskesmas, Gereja, dan TNI/Polri untuk melakukan pencegahan dan penyebaran Covid-19.

ini Profil Pengusaha Muda Kelahiran Jakarta yang Membeli Jersey Cristiano Ronaldo, Simak Beritanya

Duta Lingkungan Hidup NTT Vivian Tjung juga berharap masyarakat khususnya anak muda di Kota Kupang agar jangan menganggap remeh pandemi ini, tapi tetap menjalankan imbauan pemerintah. Ia mengapresiasi kegiatan BBKSDA NTT karena menurutnya kesehatan mental juga sangat penting dalam situasi darurat ini. “Saya berharap semua bisa mengontrol aktivitas sosial kita di luar rumah sehingga pandemi ini cepat berlalu,” katat Vivian singkat. (cr1)

Doa Bersama untuk Bangsa dari Tokoh Lintas Agama/Masyarakat Nusa Tenggara Timur di Kantor BBKSDA NTT, Sabtu (18/4/2020)

 
Doa Bersama untuk Bangsa dari Tokoh Lintas Agama/Masyarakat Nusa Tenggara Timur di Kantor BBKSDA NTT, Sabtu (18/4/2020)   (PK/Intan Nuka)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved