Dipaksa Tutup Mulut? Ternyata Peneliti Sudah Peringatkan Bahaya Virus Corona sejak 11 Bulan Lalu
Covid-19 dengan cepar menyebar ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi. Kematian akibat pandemi yang berawal dari China ini pun kian bertam
POS KUPANG.COM-- - Covid-19 dengan cepar menyebar ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi.
Kematian akibat pandemi yang berawal dari China ini pun kian bertambah tiap harinya.
Tidak sedikit teka-teki yang menyelimuti asal-mula dari covid-19 yang diduga berawal dari Kota Wuhan, China ini.
Dilansir dari Grid.id, seorang peneliti yang dijuluki 'Wanita Kelalawar' ini bak memberikan titik terang.
Wanita kelalawar ini telah memberikan peringatan adanya tanda-tanda bahaya epidemi sejak 11 bulan lalu.
Melansir dari Dailymail.co.uk, seorang virologis utama dan timnya di Institut Virologi Wuhan sudah memberikan peringatan soal adanya wabah mirip SARS.

Prediksi adanya wabah corona virus mirip SARS ini sudah diramalkan 11 bulan lalu.
Prediksi yang tidak menyenangkan datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar dilansir dari TribunStyle.com.
Shi Zhengli yang dijuluki 'Wanita Kelelawar', diduga mengurutkan gen dari virus corona baru dalam tiga hari, tetapi dibungkam oleh bosnya.
Shi Zhengli, Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China , memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China dalam makalah penelitian yang ditulis bersama dengan rekan-rekannya pada Januari 2019.

Shi digambarkan sedang menjelaskan karyanya ke media pemerintah pada 2017.
Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, telah membunuh lebih dari 145.000 orang dan menginfeksi lebih dari dua juta di seluruh dunia sejak pandemi dimulai di Wuhan Desember lalu.
Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.
Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah coronavirus pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Tetapi Cina bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa coronavirus buatan manusia.
• ini Profil Pengusaha Muda Kelahiran Jakarta yang Membeli Jersey Cristiano Ronaldo, Simak Beritanya
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Peneliti Ini Sudah Peringatkan Bahaya Virus Corona sejak 11 Bulan Lalu, namun Dipaksa Tutup Mulut, https://jabar.tribunnews.com/2020/04/19/peneliti-ini-sudah-peringatkan-bahaya-virus-corona-sejak-11-bulan-lalu-namun-dipaksa-tutup-mulut.
Editor: Seli Andina Miranti

* Kebohongan China Terbongkar Soal Corona, Bernarkah Bersumber Dari Wuhan? Ini Faktanya
Beberapa pemerintahan negara barat menuntut agar China membuka secara tranparan mengenai virus corona
Namun harapan itu tak kunjung digubris China hingga virus ini terus meluas dan memakan ratusan ribu orang nyawa manusia dari berbagai negara
Banyak pula spekulasi mengenai asal muasal sumer virus ini, namun Pemerintah China tak pernah menjelaskan secara remi mengenai sumber virus ini hingga data pasti korban di China
Kebohongan besar China soal sumber munculnya virus Corona bocor ke publik.
Benarkah pasar hewan Wuhan hanya jadi kedok penutup kebohongan?
Benarkah demikian?
Wuhan menjadi kota pertama yang menyeruakkan kabar terinfeksinya virus Corona yang kini menyebar di seluruh dunia.
Ada dugaan bahwa Wuhan, terutama pasar hewannya adalah hal yang dijadikan kambing hitam atas asal muasal virus Corona berkembang.
Dugaan tersebut semakin kuat hari demi hari.
Fakta terbaru pun terkuak ke publik.
Berikut simak ulasannya.
Media asing Fox News, seperti yang dikutip Intisari, Kamis (16/4/2020), menyampaikan fakta mengejutkan soal sumber dari virus Corona.
Fakta tersebut didapat dari berbagai sumber yang telah diberi pengarahan tentang perincian tindakan awal oleh pemerintah China.
Disandingkan dengan melihat materi yang relevan kepada Fox News.
Sumber percaya bahwa transmisi awal virus adalah kelelawar ke manusia.
Kemudian ada dugaan bahwa 'patient zero' atau pasien nol yang terinfeksi ternyata bekerja di lab tersebut.
Pasien nol itu bepergian masuk ke populasi di Wuhan.
Ditanya oleh Fox News, John Roberts tentang pelaporan itu, Presiden Donald Trump berkomentar pada konferensi pers virus Corona pada hari Rabu:
"Semakin banyak kita mendengar cerita ... kita sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi yang mengerikan ini."
Dokumen yang disebarkan merinci upaya awal oleh dokter di laboraturium.
Kemudian, langsung ada juga upaya awal lockdown.
Tetapi, ada satu dan lain hal yang masih dicari penyebabnya, yang mengakibatkan kebocoran virus hingga akhirnya menginfeksi banyak orang lainnya.
Pasar Wuhan Jadi Kambing Hitam
Menurut data berita yang tersebar bebas, pasar bebas Wuhan awalnya diidentifikasi sebagai titik asal yang mungkin tidak pernah menjual kelelawar.
Sumber itu juga mengatakan kepada Fox bahwa menyalahkan pasar bebas adalah upaya China untuk menutupi kesalahan lab.
Hal itu juga bersama dengan upaya propaganda negara yang menargetkan AS dan Italia.
Pejabat Kedutaan Besar AS pada Januari 2018 sudah memperingatkan tentang keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Institut Virologi Wuhan tersebut.
Dia menyampaikan informasi tentang para ilmuwan yang melakukan penelitian berisiko terhadap virus Corona dari kelelawar seperti dikutip dari The Washington Post yang melaporkan Selasa.
Apakah Senjata Biologis? Bukan!
Menanggapi laporan itu, Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan Selasa sore:
"Seharusnya tidak mengejutkan bagi Anda bahwa kami telah tertarik pada hal itu dan kami dan mempekerjakan banyak intelijen."
Berbicara kepada "The Story" Rabu malam, Sekretaris Negara Mike Pompeo berkomentar:
"Yang kami tahu adalah kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, Cina."
"Kami tahu ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari tempat pasar bebas dulu."
"Masih banyak yang harus dipelajari. Anda harus tahu bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja keras untuk mengetahuinya."
"Mengenai peringatan Departemen Luar Negeri tentang laboratorium Wuhan, Pompeo mengatakan instalasi "berisi bahan yang sangat menula."
"Kami tahu mereka sedang mengerjakan proyek ini, banyak negara lain juga punya program seperti ini."
"Namun negara-negara lain sangat terbuka dan transparan , mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan virus agar tetap aman."
"Mereka juga mengizinkan pengamat dari luar untuk memastikan semua proses dan prosedur benar. Saya hanya berharap itu terjadi di tempat ini."
Jadi, covid-19 berasal dari lab tetapi bukan sebagai senjata biologis.
Hubungan China dan Amerika Serikat
Dengan merebaknya pandemi satu ini, akhirnya hubungan antara China dan Amerika Serikat semakin bergejolak.
Alasan kuat China melakukan semua tindakan tersebut menjadi sorotan utama oleh pemerintah AS.
Itu sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.
Orang Amerika pada awalnya membantu melatih orang China dalam suatu program yang disebut 'PREVENT' jauh sebelum China mulai mengerjakan virus ini.
Pemerintah Prancis membantu orang China mendirikan laboratorium Wuhan.
China "100 persen" menekan data dan mengubah data, kata sumber itu kepada Fox News.
Saat corona awal menyebar, sampel dihancurkan, area yang terkontaminasi dibereskan, beberapa laporan awal dihapus, dan artikel akademik terhenti.
Ada dokter dan jurnalis yang "menghilang" karena memperingatkan penyebaran virus dan sifatnya yang menular dari manusia ke manusia.
China bergerak cepat untuk menutup perjalanan domestik dari Wuhan ke seluruh China, tetapi tidak menghentikan penerbangan internasional dari Wuhan.
Dugaan WHO Ikut Terlibat Membantu China
Selain itu, sumber mengatakan kepada Fox News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlibat sejak awal dalam membantu China menutupi jejaknya.
Dalam enam hari setelah para pejabat tinggi China secara diam-diam menentukan bahwa mereka kemungkinan menghadapi pandemi dari virus Corona baru.
Kota Wuhan justru menjadi tuan rumah perjamuan massal untuk puluhan ribu orang, pesta bersejarah yang selalu rutin diadakan oleh China 100 tahun sekali.
Jutaan orang mulai bepergian untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Presiden Xi Jinping memperingatkan publik pada hari ketujuh, 20 Januari. Tetapi pada saat itu, lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi selama hampir satu minggu 'kebenaran disembunyikan.'
"Jika mereka mengambil tindakan enam hari sebelumnya, jumlah pasien dan fasilitas medis akan jauh lebih sedikit," kata Zuo-Feng Zhang, seorang ahli epidemiologi di University of California, Los Angeles.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kebohongan Besar China Soal Sumber Kemunculan Virus Corona Bocor ke Publik, Benarkah dari Wuhan?, https://jatim.tribunnews.com/2020/04/18/kebohongan-besar-china-soal-sumber-kemunculan-virus-corona-bocor-ke-publik-benarkah-dari-wuhan?page=all.