Begini Paru-paru Penderita Corona Pada Orang Tanpa Gejala, Sampai Dokter pun Kaget

Penyakit sangat mematikan apalagi orang yang terserang penyakit ini diawal tak merasakan apapun atau disebut orang tanpa gejala ( OTG )

Editor: Alfred Dama
via Intisaroi.grid.id
Ilustrasi virus corona 

Begini Paru-paru Penderita Corona Pada Orang Tanpa Gejala, Sampai Dokter pun Kaget

POS KUPANG.COM -- Terserang infeksi virus corona merupakan penyakit yang paling ditakuti saat ini

Apalagi, penyakit yang disebabkan virus corona atau Covid-19 ini juga sudah membunuh ratusan ribuh orang bahkan diperkirakan terus meningkat

Penyakit sangat mematikan apalagi orang yang terserang penyakit ini diawal tak merasakan apapun atau disebut Orang Tanpa Gejala  ( OTG )

Meskipun tanpa gejala, awal serangan virus corona ternyata juga langsung mempengaruhi paru-paru

Tak bisa dipungkiri virus corona adalah penyakit yang berbahaya.

Meskipun kenyataannya ada beberapa orang yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala apapun alias terlihat sehat.

Namun, melalui penjelasan berikut ini mungkin kita akan tersadar betapa berbahayanya penyakit yang menyerang pernapasan ini.

Mengutip dari Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), seorang dokter menemukan fakta baru terkait dengan penyakit virus corona.

Obat Tradisonal China untuk Virus Tidak Tergantikan Menurut Pakar, Diyakini Sembuhkan Corona

Segera Berkahir Pendemi Virus Corona, Obat Sudah Ditemukan, Uji Coba ke Monyet Sukses

Wulan Guritno Mengaku Disantet Hingga Tidur di Lantai 4 Bulan, Paranormal Sebut Pelakunya Perempuan

Scan menunjukan bahwa pneumonia muncul pada paru-paru seorang wanita yang sehat tanpa menunjukkan gejala virus yang berpotensi mematikan.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah)
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) ((Kompas.com, Hai.Grid.id)

Wanita yang diidentifikasi berusia 30 tahun itu awalnya khawatir dan pergi ke rumah sakit kemudian meminta di tes virus corona.

Hall itu terjadi setelah kerabatnya mengaku sudah terinfeksi penyakit seperti flu kemudian meninggal dunia.

CT Scan mengungkapkan, ada bercak-bercak yang terlihat seperti kaca buram.

Kemudian cairan di ruang-ruang paru-paru yang biasanya ditemukan pada sinar X pasien dengan kasus parah.

Dengan menganalisis pemindaian dari pasien di seluruh dunia, dokter mengindentifikasi kelainan spesifik yang disebabkan oleh Civid-19.

Polanya mirip dengan SARS dan MERS virus yang juga menyerang saluran pernapasan.

Dalam kasus wanita 30 tahun itu, dia datang ke departemen pencitraan di Iran setelah kematian kerabatnya, lapor ABC News.

Biasanya seorang yang tidak diberi scan dada dalam skenario ini, dokter membuat pengecualian dalam kasusnya.

Mereka menemukan kaca buram di pau-parunya, tandanya itu menunjukkan pneumonia Covid-19.

Baca Juga: Besok Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 2 Dibuka, Begini Langkah-langkah Membuat Kartu Pra Kerja di Laman Prakerja.co.id, Jangan Sampai Ketinggalan Lagi!

Dia dirawat karena virus yang sangat menular di rumah sakit dua hari kemudian.

Ahli radiologi kemudian membagikan hasilnya dari scan sinar X, untuk menunjukkan tanda khas virus dan kerusakan yang terjadi pada paru-paru.

Ahli radiologi berbasis di Teheran Iran, Dr Bahman Rasull berbagi hasil pemindaian wanita berusia 30 tahun itu dengan situs web Australia, Radiopaedia.org.

Dia mengatakan pada ABC News, "Wanita itu bersikeras melakukan CT Scan karena merasa sangat khawatir."

"Mungkin kasus ini di Australia atau negara lain tidak akan mengambil CT Scan, karena tidak ada gejala, tetapi kami melakukannya untuk menenangkan pikirannya."

Ahli radiologi Jeremy Jones dari Royal Hospital for Sick Children di Edinburg mengatakan, staf telah menemukan kasus virus corona saat pemindaian.

CT Scan dari Dr Barman Rasull yang dibagikan.

Dia menambahkan, "Kami memiliki beberapa kasus di mana pasien mengalami sakit perut dan mereka mendapatkan CT Scan , tetapi kami melihat bagian bawah paru-paru mereka, dan kami melihat tanda Covid-19."

Para ahli kini telah berbagi dan menganalisis pemindaian sejak kasus pertama muncul di China pada akhir tahun lalu.

Temuan mereka dapat mengarah pada diagnosis yang lebih cepat dalam membantu pencegahan infeksi sebelum menjadi parah.

Pemerintah: Pasien yang Sudah Sembuh Tidak Akan Menularkan Covid-19

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 tidak akan kembali menularkan penyakit tersebut.

Yuri menegaskan, masyarakat harus memahami hal ini dengan baik. "Kami mohon masyarakat agar paham betul bahwa pasien-pasien Covid-19 yang sudah sembuh, mereka tidak akan menularkan penyakitnya (Covid-19) lagi," ujar Yuri dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Sabtu (18/4/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebab, kata dia, syarat seorang pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 adalah jika yang bersangkutan sudah menjalani serangkaian perawatan dan pemeriksaan.

Kemudian, dari hasil pemeriksaan itu dipastikan bahwa pasien tersebut telah negatif Covid-19. "Karena persyaratan sembuh adalah bahwa diyakinkan dia negatif (Covid-19) di dalam tubuhnya," tegas Yuri.

Sebelumnya, Yurianto mengonfirmasi penambahan pasien Covid-19 yang sudah sembuh hingga Sabtu (18/4/2020) siang ada 24 orang.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh setelah melalui dua kali pengetesan berjumlah 631 orang. "Ada 24 kasus sembuh, sehingga total menjadi 631 orang," kata Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta pada Sabtu sore.

Dalam periode yang sama, kasus positif Covid-19 bertambah 325 pasien. Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia ada 6.248 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

"Sampai hari ini ada 325 kasus baru, sehingga total 6.248 orang," ucap Yuri. Kemudian, ada penambahan 15 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Ada (penambahan) 15 pasien meninggal, sehingga totalnya menjadi 535," ujar Achmad Yurianto.

Data orang dalam pemantauan (ODP) yang disebutkan Yuri berjumlah 176.344 orang. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 12.979. Pasien Covid-19 telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan rincian 221 kabupaten/kota yang terdampak.

Artikel ini seagian sudah tayang Intisari.Grid.ID dengan judul: Dokter Terkejut Temukan Kondisi Ini Pada Paru-Paru Penderita Covid-19 yang Muncul Tanpa Gejala, Meski Terlihat Sehat Begini Kenyataanya https://intisari.grid.id/amp/032112492/dokter-terkejut-temukan-kondisi-ini-pada-paru-paru-penderira-covid-19-yang-muncul-tanpa-gejala-meski-terlihat-sehat-begini-kenyataanya?page=all

Dan di Kompas.com dengan judul:  "Pemerintah: Pasien yang Sudah Sembuh Tidak Akan Menularkan Covid-19", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/18/19074671/pemerintah-pasien-yang-sudah-sembuh-tidak-akan-menularkan-covid-19?page=all#page3.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved