News
Waspada, 13 Warga Manggarai Barat yang Adalah Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Positif Covid-19
13 dari 22 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil ra
Penulis: Gecio Viana | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Gecio Viana
POS KUPANG, COML LABUAN BAJO - 13 dari 22 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan asal Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test
Plh Sekda Mabar, Ismail Surdi didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Mabar, Paulus Mami dan Kabag Humas Protokol Rian Gampar menyampaikan itu, Rabu (15/4/2020) saat konferensi pers di Kantor Bupati Mabar.
"Mulai kemarin hingga hari ini kami lakukan rapid test terhadap 22 orang jamaah yang mengikuti kegiatan di Gowa. Mereka tersebar di tiga kecamatan dan masuk dalam cluster Gowa," katanya.
Awalnya, kata Ismail, pada Kamis (9/4), telah dilakukan rapid test terhadap satu ODP asal Kabupaten Mabar di RSUD Komodo Labuan Bajo dan mendapatkan hasil positif Covid-19. Setelah ditelusuri, satu pasien ini ternyata baru pulang dari Gowa untuk mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.
"Kami telusuri riwayat perjalanannya, ternyata mengikuti Ijtima yang diselenggarakan di Gowa. Sehingga, dari hasil penelusuran tim surveilans diketahui ada 22 orang yang ikuti kegiatan tersebut berasal dari Manggarai Barat," katanya.
Karena hasil rapid test satu orang positif lanjutnya, maka maka warga yang mengikuti kegiatan tersebut semuanya diperiksa.
Dijelaskannya, hasil rapid tes tersebut merupakan rapid test tahap 1 dan sesuai SOP, rapid test tahap kedua akan dilakukan 10 hari ke depan. Untuk memastikan belasan orang tersebut apakah positif Covid-19, maka akan dilakukan pengambilan SWAB.
"13 Orang ini akan dilakukan pengambilan SWAB untuk memastikan apakah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Kalau rapid test ini hanya skrining," katanya.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Pemprov NTT dan status belasan warga tersebut merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang punya riwayat kontak dengan kasus konfirmasi positif.
Dijelaskannya, belasan warga Mabar tersebut merupakan pelaku perjalanan, di mana dari daerah berisiko tapi tidak memiliki gejala.
"Setelah kita telusuri pernah kontak dengan orang kasus konfirmasi positif maka kami naikkan statusnya menjadi OTG," katanya.*