Paskah 2020
Perayaan Ekaristi Sabtu Suci di Gereja Paroki St. Josef, Pater Remy: Jangan Takut Allah Bersama Kita
Perayaan Ekaristi Sabtu Suci di Gereja Paroki St. Josef Bajawa, Pater Remy: Jangan Takut Karena Allah Bersama Kita
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Perayaan Ekaristi Sabtu Suci di Gereja Paroki St. Josef Bajawa, Pater Remy: Jangan Takut Karena Allah Bersama Kita
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Perayaan ekaristi Sabtu Suci di Gereja Paroki St. Josef Bajawa Kabupaten Ngada berlangsung, Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 19.00 Wita.
Umat Paroki St. Josef Bajawa mengikuti perayaan ekaristi via streaming youtube Komsos Paroki St. Josef Bajawa dan RSPD Ngada 90.6 FM.
Perayaan ekaristi mengenang kebangkitan Yesus Kristus itu dipimpin imam selebran Pastor Paroki St. Josep Bajawa Pater Remy Todang, OCD dan dua imam konselebran Pater Aloysius Jalang, OCD dan Pater Armin Rado, OCD.
Pater Remy dalam kotbahnya mengatakan, pada perayaan meriah malam Paskah ini Tuhan menyapa kita dengan sabda-Nya yang sungguh meneguhkan, memberi kekuatan serta keberanian.
Kisah penciptaan diperlihatkan kepada kita betapa baiknya Tuhan yang membagikan kebaikan-Nya itu kepada ciptaan-Nya.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, setelah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dari hari pertama sampai hari kelima Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
"Ingat semuanya itu baik, tetapi hari keenam, setelah menciptakan manusia kitab suci mengatakan Allah melihat bahwa semuanya itu sungguh amat baik. Sungguh amat baik. Apa maksudnya? Apa maksudnya Allah menciptakan manusia sungguh amat baik? Allah melihat manusia ciptaan-Nya sungguh amat baik karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Menurut gambar dan rupa Tuhan. Maka, diciptakan-Nya kita manusia," ungkap Pater Remy.
Tidak Boleh Putus Asa
Pater Remy melanjutkan ini sebuah pesan yang amat kuat untuk kemanusiaan, sungguh amat baik. Disatu pihak, kita disadarkan untuk senantiasa bersyukur karena Tuhan telah menciptakan kita sungguh amat baik.
Jadi, tidak ada alasan untuk kecewa dan putus asa, tidak alasan untuk tidak menerima diri, tidak ada alasan untuk mempersalahkan orang tua karena Kita terlahir seperti sekarang ini.
"Ada yang rambutnya lurus ada yang bengkok ada yang keriting, ada yang kurus, ada yang gemuk, ada yang tinggi, ada yang pendek. Ingat, semuanya sungguh amat baik," ungkapnya.
Ia menyampaikan tidak ada alasan juga untuk tidak percaya kepada Tuhan, karena memang Tuhan menciptakan kita sungguh amat baik dan merancangkan kebaikan bagi kita.
Kita membawa dalam diri kita, keharusan eksitensian untuk menjaga martabat diri kita sebagai gambar Allah.
"Karena itu jangan menodai kemurnian diri kita dengan perilaku hidup yang tidak baik, dengan kejahatan dan dosa-dosa yang merugikan diri kita mengurangi kebaikan Allah dalam diri kita," ujarnya.
Jangan Menindas
Ia menyatakan di pihak lain kebenaran bahwa setiap manusia diciptakan sungguh amat baik, membawa keharusan kodrat dalam diri kita untuk mencintai dan menghormati sesama manusia sebagai ciptaan yang sama dengan kita.
Maka, tidak ada alasan untuk saling menindas dan memeras tidak ada alasan untuk saling merendahkan dan melecehkan tidak ada alasan untuk menghina dan mempermalukan karena kita sama dan sederajat.
Ia menyatakan manusia yang diciptakan Tuhan sungguh amat baik itu ternyata dalam perjalanan sejarah tidak menjaga martabat-Nya yang luhur.
Manusia jatuh dalam dosa, kejatuhan itu mendatangkan penderitaan, kekalahan manusia terhadap pengaruh kuasa kegelapan pada duka cita yang cukup panjang dan itu dilambangkan dengan penindasan Mesir kepada umat Israel.
"Seperti yang kita dengar dalam bacaan kedua, namun Allah senantiasa berjaga dan bekerja. Allah membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Dalam situasi yang amat sulit dan genting ketika tentara Firaun sudah mendekat hendak membinasakan Israel Allah hadir menolong. Allah membalikkan air laut ke tempatnya yang semula dan mencampakkan tentara Firaun ke tengah-tengah laut, sedangkan bangsa Israel berjalan di tanah yang kering dan dibebaskan," ungkapnya.
Jangan Takut Karena Allah Bersama Kita
Ia menyatakan peristiwa pembebasan Israel ini sekali lagi memberi pesan kuat bagi kita bahwa tidak ada alasan bahwa tidak ada yang harus ditakuti karena kita berjalan bersama Allah.
Tidak ada alasan untuk ketakutan di dalam hidup kita. Janganlah takut karena Allah tidak pernah meninggalkan manusia ciptaa-Nya dan Allah tidak pernah tidur karena selalu bersama umat-Nya.
Cegah Covid-19, Patuhi Aturan
Ia mengatakan dunia dan manusia sekarang sedang mengalami pencobaan besar karena wabah Covid-19. Tetapi yakinlah Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian, Allah sedang bekerja untuk menyelamatkan dan membebaskan kita dari wabah ini.
Tetapi ada satu hal penting yang mesti kita sadari yang sudah dipesankan sejak lama oleh Santo Agustinus. Dia berkata Allah menciptakan manusia tanpa manusia tetapi, Allah hanya akan menyelamatkan manusia bersama dengan manusia.
"Karena itu saudara-saudariku bekerjalah bersama anak untuk keselamatan dan membebaskan kita dari pandemic Covid -19 ini. Patuhilah aturan-aturan yang dibuat untuk menjaga keselamatan, tinggal dirumah, jaga jarak, jaga kebersihan, jaga stamina, jaga kebugaran dan jangan lupa Tuhan, jangan lupa doa," pesannya.
Ia mengatakan setelah dibebaskan dari perbudakan Mesir setelah menyusuri padang gurun maka sampailah bangsa Israel di tanah terjanji, tanah yang berlimpah susu dan madunya, suatu situasi yang indah dan menyenangkan.
Namun sayang, susu dan madu Kanaan telah meninabobokan Israel sampai mereka lupa Tuhan, mereka berontak melawan alam bahkan meninggalkan Allah dengan memuja dewa-dewi kesuburan orang Kanaan. Dosa Israel di Kanaan ini membawa mereka kepada pembuangan Babilonia.
Israel hidup dalam kesulitan besar mereka sungguh menderita akibat salah dan dosa sendiri. Namun Allah tetaplah Bapa yang setia dari tempat pembuangan Babel Allah membawa Israel kembali.
Nubuat Yehesekiel, sudah kita dengar bacaan ketiga malam ini, menyadarkan kita akan kesetiaan cinta Allah itu. Kesetiaan Allah itu, Allah menjemput Israel kembali dari pembuangan.
"Tuhan bersabda Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri. Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih dan mentahirkan kamu. Kamu akan kuberikan hati yang baru dan roh yang baru akan Kutaru dalam batinmu. Kamu akan diam dalam negeri yang telah kuberikan kepada nenek moyangmu, kamu akan menjadi umatku dan aku akan menjadi Allahmu. Lihat, betapa indahnya, betapa indahnya Tuhan. Sekali lagi, Tuhan meneguhkan kita untuk janganlah takut karena Ia menyertai, Ia menjaga dan melindungi kita, Ia setia dalam cintanya," ujarnya.
Ia mengatakan sejarah panjang bangsa manusia dari awal penciptaan ziarah iman umat Perjanjian Lama mencapai puncak dan kepenuhannya dalam perjanjian baru yang dimahkotai dengan misteri inkarnasi Allah.
Yesus Kristus Allah yang telah lahir hidup menderita dan mati ternyata bangkit dan hidup untuk selamanya. Kebangkitan Yesus itulah yang menjadi jaminan bagi manusia, bagi kita.
"Kebangkitan Kristus adalah mahkota iman kita. Injil malam ini sekali lagi memberi peneguhan kepada kita, kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain yang pergi ke kubur Yesus, malaikat Allah berkata janganlah kamu takut aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu, Ia tidak ada disini sebab Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya tidak hanya mendengar kata-kata malaikat saja tetapi mereka juga mendengar langsung kata-kata Yesus yang bangkit, salam bagimu janganlah takut, salam bagimu, damai bagimu, janganlah takut," ujarnya.
Pergilah ke Galilea
Ia menyatakan Paskah membawa ketenangan dan kedamaian batin. Kebangkitan Kristus membawa harapan baru, karena itu janganlah takut tetapi percaya dan berharaplah.
"Mari kita bangkit bersama Kristus, Mari kita kembali ke Galilea rumah keluarga dan komunitas kita masing-masing sebab disanalah kita akan melihat Yesus yang bangkit tatkala kita bangkit untuk saling mengasihi, bangkit untuk saling menghargai, saling mendengarkan, saling menghormati. saling memaafkan saling mengampuni, saling berbagi dan memberi," ajaknya.
Ia mengatakan pergilah ke Galilea kantormu sebab disanalah kamu akan berjumpa dengan Yesus yang bangkit jikalau kamu mau bekerjasama dengan sesamamu dalam ketulusan dan pengabdian tanpa mencari keuntungan dan kepentingan diri sendiri tanpa penindasan dan pemerasan tanpa saling merendahkan dan menjatuhkan tanpa niat untuk mencegah dan mematikan karir orang lain.
Ia menyampaikan pergilah ke Galilea Puskesmas-Puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit dan kamu akan menjumpai Yesus yang bangkit tatkala kamu melayani para pasien dengan ketulusan, kesabaran, keramahan, tanpa pilah dan pilih kasih, melayani dengan hati dan kasih.
Ia menyatakan pergilah ke Galilea sekolah dan kampus mu karena disanalah kamu akan menjumpai Yesus yang bangkit tatkala kamu belajar sungguh-sungguh tanpa kecurangan dan kemalasan.
Pergilah ke Galilea toko dan pasar tempat jualan mu karena di sana kamu akan berjumpa dengan Yesus yang bangkit tatkala kamu tidak mencari keuntungan dengan merugikan dan mencurangi orang lain.
• Renungan Harian Katolik: Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan : Kristus telah bangkit Alleluya
• UPDATE CORONA SIKKA : Kontak dengan EA, Suami-Istri Asal Sikka Dijemput Tengah Malam dari Kampung
• UPDATE CORONA SIKKA : Hasil Rapid Test: Tiga Penumpang KM Lambelu Asal Sikka Terindikasi Covid-19
"Saudaraku pergilah ke Galilea batinmu masing-masing dan kamu akan menjumpai Yesus yang bangkit tatkala kamu memulai hidup baru, hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus yang bangkit. Selamat Paskah selamat, selamat Paskah, semangat Paskah," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)