Bupati Gidion Bersama Pimpinan Forkompimda Tinjau Lokasi Karantina Puskesmas Kambaniru
Bupati Sumba Timur Drs Gidion Mbilijora, M.Si bersama pimpinan Forkompimda Kabupaten Sumba Timur meninjau Puskesma
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU----Bupati Sumba Timur Drs Gidion Mbilijora, M.Si bersama pimpinan Forkompimda Kabupaten Sumba Timur meninjau Puskesmas Kambaniru untuk dijadikan tempat karantina bagi warga penumpang transportasi udara dan darat yang datang dari luar daerah Sumba Timur terlebih khusus dari daerah terpapar covid-19, Senin (6/4/2020) siang.
Bupati Sumba Timur Kepada POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon, Senin (6/4/2020) sore, mengatakan demi menekan wabah pandemi virus corona/covid-19 Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur mengambil langkah tegas. Dimana untuk warga penumpang yang melintasi jalur udara maupun jalur transportasi darat yang berasal dari luar daerah terlebih khusus dari daerah terpapar virus corona wajib diisolasi di gedung Puskesmas Kambaniru yang disediakan Pemda.
Penumpang yang diolasi itu yakni bagi warga penumpang yang terindisikasi memiliki suhu badan diatas 37.5 derajat celsius dan juga batuk pilek. Sedangkan bagi penumpang lainya yang tidak memiliki gejala diminta diisolasikan secara mandiri di rumah selama 14 hari.
Bupati Gidion menjelaskan, terkait lokasi karantina ia juga bersama pimpinan Forkompimda sudah melakukan peninjauan. Kondisi gedung dan ruangan karantina di Puskesmas Kambaniru sangat layak untuk dijadikan lokasi karantina.
"Kita baru selesai peninjuan dengan pimpinan Forkompimda, layak untuk dijadikan tempat karantina. Ada tersediah 21 tempat tidur,"ungkap bupati Gidion.
Bupati Gidion juga mengatakan, pihaknya akan mengutamakan Lansia dan juga warga penumpang yang memiliki gejala batuk, pilek, demam yang memiliki suhu tubuh hingga mencapai 37,5 derajat celsius. Selama dalam masa karantina ODP akan diberikan makan dan minum yang disiapkan oleh Pemda Sumba Timur.
Bupati Gidion juga mengatakan, sedangkan kapal yang bermuatan penumpang baik Pelni maupun ASDP pihaknya meminta untuk sementara tidak boleh lagi ke Sumba Timur. Hal ini dilakukan guna menekan wabah virus corona. (*)
