Pertamina Dukung BERNAS, Pencegahan Stunting di Nusa Tenggara Timur
Bantuan ini diberikan kepada Kecamatan Semau Selatan sebagai salah satu wilayah yang memiliki catatan kasus stunting tertinggi di NTT.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Bebet I Hidayat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM | MAUMERE - Stunting atau yang lebih dikenal dengan gejala pertumbuhan anak lebih rendah dari kurva standar World Health Organization (WHO), biasanya terlihat dari tinggi badan penderita stunting yang dibawah rerata anak di usia yang sama.
Pada Tahun 2019 yang lalu, hasil survei menyatakan bahwa 30 persen balita di Indonesia mengalami stunting.
Hal ini pun terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Data terkini mengenai stunting menunjukan bahwa propinsi NTT memiliki tingkat prevalensi stunting anak usia di bawah lima tahun sebesar 47,2%, yang jauh di atas rata-rata angka secara nasional yaitu sebesar 29,6% sedangkan tingkat prevalensi balita gizi kurang sebesar 14,4% .
Sementara itu, Kabupaten Kupang secara khusus, memiliki tingkat prevalensi balita stunting tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di propinsi NTT yaitu sebesar lebih dari 45% .
Data terkini yang dilaporkan oleh Bupati Kupang dalam pertemuan dengan stakeholders di kabupaten Kupang untuk mempercepat upaya penurunan stunting yang diadakan di bulan Agustus 2019 menginformasikan bahwa 3 dari 10 balita di kabupaten Kupang berada pada kategori stunting dan sesuai dengan data tahun 2018.
Pertamina, masih dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia, Selasa(7/4/2020) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mengambil peran lebih dari tugas utama mendistribusikan energi dengan turut memberikan dukungan bagi pencegahan stunting di NTT.
Bantuan ini diberikan kepada Kecamatan Semau Selatan sebagai salah satu wilayah yang memiliki catatan kasus stunting tertinggi di NTT.
• Update Corona TTU-Bertambah Satu, Jumlah ODP di TTU Alami Peningkatan Menjadi 34 Orang
• Fakta-Fakta KM Lambelu Positif Covid-19, sandar di maumere, 3 ABK Terjangkit Corona, Begini Nasibnya
Apalagi saat ini, perjuangan mengatasi stunting merupakan prioritas pembangunan pada tingkat nasional, propinsi sampai pada tingkat kabupaten.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal - SDG) nomer 2: Mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan meningkatkan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.
Dengan merangkul Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat, Pertamina memberikan dukungan bagi pencegahan stunting di Semau Selatan.
Program bersama ini bernama BERNAS (BERsama sehatkaN Anak Semau).
Program ini berfilosofi bahwa sesuatu yang baik adalah ibarat padi yang bernas yang akan memiliki potensi yang baik untuk dipakai bagi kebaikan manusia dan masyarakat.
Anak adalah potensi masa depan keluarga dan masyarakat yang mesti bernas dan berisi sehingga dapat menjadi sebuah kekuatan baru bagi generasi penerus di masa mendatang.