Cegah Corona di NTT
Cegah Corona - Wagub NTT Minta Warga NTT yang Ada di Zona Merah Jangan Dulu Pulang ke NTT
Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi meminta warga NTT yang berada di luar daerah terutam di daerah zona merah terinfek
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi meminta warga NTT yang berada di luar daerah terutam di daerah zona merah terinfeksi Corona Virus Disease (Covid-19) agar jangan dulu kembali atau datang ke NTT jika tidak ada keperluan mendesak. Upaya ini harus ditempuh agar dapat membantu pencegahan penyebaran Covid-19.
Josef menyampaikan hal ini melalui rilis yang diperoleh dari Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Biro Humas dan Protokol Setda NTT , Valeri Guru, S.Sos, Rabu (8/4/2020).
Menurut Josef, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT terus mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT untuk dapat mengendalikan diri di tengah pandemik virus corona. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah “merah” tolong melakukan pengendalian diri supaya jangan datang ke NTT kalau misalnya tidak ada keperluan yang sangat luar biasa," kata Josef.
Josef juga meminta kepada masyarakat yang berada di luar NTT,terutama di daerah terinfeksi Covif-19, dimohon agar menahan diri untuk datang ke NTT.
"Kami mohon dengan sangat supaya kalau ada masyarakat dari daerah /zona merah, maka kami mohon supaya jangan datang dulu ke NTT,” katanya.
• Sempat Sumbang Rp 17,7 Miliar, Ibunda Pelatih Pep Guardiola Meninggal Dunia karena Virus Corona
Dikatakan, masyarakat NTT harus mengucap syukur karena sampai saat ini Provinsi NTT masih negatif Covid-19.
“Pertama-tama kami rakyat NTT, dan seluruh jajaran di Provinsi NTT, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, ASWT sampai dengan hari ini, puji Tuhan, alhamdulilah kami masih dikatakana zero corona,” katanya.
Menurut Wagub, virus ini diketahui tidak menular, tetapi ditularkan.
"Kita tahu bahwa virus ini tidak menular tetapi ditularkan. Sesuai dengan kondisi kami masyarakat NTT, dimana masyarakat kami menganut nalar komunitarian yang sering berkumpul satu sama lain, maka yang pertama kami lakukan adalah bagaimana merubah nalar dari komunitarian menjadi nalar social distance atau physical distance,” kata Josef.
Dikatakan, masyarakat NTT selalu berkumpul dalam pesta adat, dalam beribadah dan sebagainya.
Josef meminta kepada tokoh masyarakat, semua komponen bangsa untuk bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat.
“Mari kita semua sosialisasi kepada masyarakat bahwa ikatan-ikatan kita, ikatan sosial yang selama ini merupakan budaya harus dihentikan sementara, karena ada namanya kegentingan sosial. Oleh sebab itu, kami minta kepada masyarakat dan menurut tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat supaya ditiadakan pesta-pesta adat, ditiadakan ibadah dan lain sebagainya,” tegas Wagub.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si meminta kepada seluruh masyarakat NTT agar tidak panik berlebihan.
“Masyarakat NTT jangan panik berlebihan. Siaga boleh. Kalau panik, imunitas tubuh menurun dan akan berdampak mudahnya berbagai wabah masuk ke dalam tubuh kita; tidak hanya wabah corona,” tandas
Menurut Marius, justru disaat-saat seperti ini tumbuh kepekaan dan rasa solidaritas kemanusiaan sebagai sesama anak bangsa.
“Saat seperti ini harus timbul dan tumbuh rasa solidaritas sebagai sesama anak bangsa yang ada di daerah. Mari kita saling membantu dan meneguhkan agar wabah corona ini cepat berhenti, sembari terus berdoa kepada Tuhan Sang Empunya Kehidupan agar kita semua senantiasa terjaga, sehat dan terlindungi,”kata Marius.
