Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, Pimpin Misa Minggu Palma Secara Online

diikuti umat secara online akibat wabah Covid-19. Selain itu, daun palma yang menjadi ciri khas perayaan ini tidak digunakan.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ELLA UZU RAZI
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr,memberikan berkat penutup mengakhiri misa Minggu Palma 

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, Pimpin Misa Minggu Palma Secara Online

POS-KUPANG.COM | KUPANG –- Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Agung Kupang hari ini Minggu (05/04/2020) menyiarkan perayaan Minggu Palma yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr yang dimulai pada pukul 08.00 WITA, secara Online.

Uskup Turang dalam khotbahnya mengatakan, sebagai orang beriman, umat Katolik harus meminta Roh Kudus  mengubah ketakutan akan wabah ini menjadi kekuatan dan harapan dalam Tuhan. Juga melalui cobaan ini, umat Katolik bisa semakin menyadari bahwa wabah ini bisa dihadapi dengan cinta kasih kepada sesama dengan tidak mengabaikan saran dan imbauan pemerintah dan pihak – pihak yang berwenang.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang,Pr,sedang memimpin misa Minggu Palma
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang,Pr,sedang memimpin misa Minggu Palma (POS KUPANG.COM/ELLA UZU RAZI)

“Meskipun ini hari Raya Minggu Palma dan kita semua diminta tetap di rumah, kita bisa mengikuti misa secara online dengan bantuan teknologi mutakhir” kata Uskup Turang di awal khotbahnya.

Selain itu, Uskup Turang juga  mendoakan semua tenaga medis, tenaga pengamanan dan para pewarta agar selalu dalam lindungan Tuhan selama bekerja keras melayani sesama dalam masa pandemi ini.

Hari Raya Minggu Palma merupakan hari peringatan dalam liturgi gereja Katolik yang jatuh pada seminggu sebelum Hari Raya Paskah. Tahun ini, jatuh pada tanggal 5 April.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang,Pr,sedang memimpin misa Minggu Palma
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang,Pr,sedang memimpin misa Minggu Palma (POS KUPANG.COM/ELLA UZU RAZI)

Hari Raya yang biasanya dirayakan setiap tahun dengan arak – arakan umat membawa daun palma di tangan kini dirayakan di rumah masing – masing dengan mengikuti misa secara online karena wabah pandemi yang belum juga mereda.

Sementara itu, Elisabeth Moi, salah satu umat Paroki Katedral Kristus Raja, Kupang, yang saat itu mengikuti misa online yang dimpimpin Uskup Turang mengatakan, perayaan Minggu Palma kali ini terasa sangat berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya.

Hal ini karena misa yang dilaksanakan dan diikuti umat secara online akibat wabah Covid-19. Selain itu, daun palma yang menjadi ciri khas perayaan ini tidak digunakan.

“Untuk umat yang di halaman rumah ada pohon palem na dong bisa potong ko pake, tapi yang sonde ada na kita begini sa”, ujarnya.

Sedih, Gara-gara Corona, Mabar Kehilangan Retribusi Rp 5 Miliar karena Destinasi Wisata Ditutup

Bisnis Ayu Ting Ting Tembus Rp 200 Miliar, Takut Corona, kini Karantina Diri di Vila Mewah Miliknya

Rasa Peduli Sesama, Christian Widodo Gunakan Gaji dan Tunjangan Sebulan Beli APD

Elisabeth yang juga ketua Kelompok Umat Basis (KUB) Porta Caelly, Paroki Katedral Kristus Raja Kupang ini mengungkapkan, ada rasa sedih saat mengikuti misa secara online karena kebiasaan mengikuti misa di gereja .

Namun ia mengakui bahwa saat ini kita hanya bisa menerima keadaan sambil terus berharap agar keadaan ini cepat berlalu.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved