Virus Corona
Bukan Bersin, Rupanya Ini Gejala Umum Terinfeksi Virus Corona, Kenali Sebelum Terlambat
Bukan Bersin, Rupanya Ini Gejala Umum Terinfeksi Virus Corona, Kenali Sebelum Terlambat
Bukan Bersin, Rupanya Ini Gejala Umum Terinfeksi Virus Corona, Kenali Sebelum Terlambat
POS-KUPANG.COM | JAKARTA -Pandemi Corona atau Covid-19 di Indonesia terus meningkat di Indoensia setiap hari.
Kini, virus yang pertama kali muncul di Wuhan China ini telah menyebar di 31 provinsi di Indonesia.
Data terbaru yang disampaikan Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto, Senin (30/3/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 1.414 orang.
Dibanding hari sebelumnya, ada penambahan hingga 129 orang.
Di antara 1,414 pasien positif, 122 orang meninggal dunia dan hanya 75 orang yang berhasil sembuh.
Sementara 1.217 orang masih menjalani perawatan.
DKI Jakarta pun menjadi provinsi dengan kasus terbanyak yang mencapai 698 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 180 kasus, Banten sebanyak 128 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 91 kasus.
Sementara itu di Sulawesi Selatan ada 50 pasien positif Covid-19.
Dengan jumlah kasus yang terus bertambah, membuat masyarakat semakin waspada.
Apalagi jika di dekat kita ada orang yang bersin. Namun jangan langsung parno atau takut melihat orang lain bersin.
Ternyata, bersin bukanlah gejala dari terinfeksi Virus Corona atau Covid-19.
Adapun gejala umum Covid-19 adalah demam dan batuk kering.
Beberapa gejala lainnya adalah kelelahan, mual, sakit badan, batuk, napas pendek, hingga masalah saluran pencernaan.
Berdasarkan data, gejala-gejala Covid-19 yang dikumpulkan laman Business Insider dari berbagai badan kesehatan resmi, gejala bersin lebih umum terjadi pada orang yang menderita flu biasa (common cold) dan alergi.
Lantas, gejala hidung berair juga terjadi pada penderita common cold dan alergi, dan jarang terjadi pada penderita Covid-19.
Kondisi ini pun hanya terkadang dialami oleh penderita flu.
Bagi banyak orang, perubahan cuaca bisa memicu reaksi alergi.
Gejala-gejala alergi musiman yang sering terjadi antara lain bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal.
Namun, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 56.000 pasien Covid-19 di China, hidung tersumbat hanya terjadi pada 4,8 persen kasus.
Gejala paling umum Covid-19 yang muncul antara lain demam (pada 87,9 persen kasus yang dipelajari), batuk kering (67,7 persen kasus), dan kelelahan (38,1 persen).
Kendati demikian, tetap saja gejala-gejala Covid-19 yang tumpang tindih dengan gejala penyakit lain menjadi alasan tes Covid-19 menjadi penting.
Selain itu, seseorang bisa saja mengalami dua kondisi sekaligus, misalnya virus corona dan alergi.
Tetap waspada
Meski begitu, tentu kita harus tetap waspada.
Sebab, droplet atau percikan cairan merupakan sumber terjadinya penularan virus dari orang yang sakit ke orang sehat.
Di tengah kondisi kelangkaan masker bedah saat ini, masyarakat juga bisa menggunakan masker kain sebagai alternatif pencegahan penularan virus.
"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker." Demikian kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Yuri, masker kain juga mempunyai fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.
Namun, hindari menggunakannya terlalu lama.
Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker setiap tiga jam sekali.
Sedangkan orang yang tengah mengalami flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi.
Jika merasa mengalami gejala-gejala Covid-19, apa yang harus dilakukan?
Mengacu pada Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan:
Jika kondisi sehat
Meski kondisi tubuh kita sehat, perhatikan beberapa hal berikut ini:
- Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara atau daerah yang terjangkit Covid-19, maka sebaiknya kita menghubungi hotline center 119 ext 9 untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
- Pasca-merebaknya wabah virus corona di Indonesia, sejumlah daerah juga menerapkan prosedur bagi mereka yang yang datang atau baru pulang dari wilayah terjangkit virus corona.
Prosedur itu beragam, ada yang meminta agar melapor ke pengurus RT setempat, ada pula yang meminta memeriksakan diri ke puskesmas.
Pastikan hal ini kepada pihak berwenang di wilayah yang kita datangi sebagai langkah antisipatif.
- Kita juga diminta berkonsultasi melalui hotline 119 ext 9 meski kondisi tubuh sehat, jika memiliki riwayat pernah kontak dengan penderita atau pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19.
Jika kondisi tidak sehat
Istirahat dan minum yang cukup jika merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:
- Demam 38 derajat celsius.
- Menderita batuk/pilek.
- Jika kondisi kita disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita harus melakukan langkah ini:
- Gunakan masker.
- Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar.
Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.
- Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.
Ketika menjalani pemeriksaan di pelayanan kesehatan, petugas kesehatan akan melakukan screening:
1. Jika memenuhi kriteria suspect Covid-19:
- Kita akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan Covid-19.
- Kita akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
- Di RS rujukan akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
2. Jika tidak memenuhi kriteria suspect Covid-19;
- Kita akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosis dan keputusan dokter fasyankes.
* Tips Obati Gejala Ringan Virus Corona di Rumah, Waspadai Sakit Mata hingga Hilang Nafsu Makan
Pandemi Virus Corona atau Covid-19 saat ini menginfeksi sekitar 734.931 orang di seluru dunia.
Dari jumlah tersebut 34.780 orang di antaranya meninggal dunia, menurut data dari Worldometers.
Di Indonesia sendiri, tercatat sudah ada 1.414 orang yang terinfeksi per Senin (30/3/2020).
Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang secara klinis terbukti meringankan gejala ataupun mempercepat penyembuhan Covid-19.
Namun, menurut CDC, sebagian besar pasien virus corona hanya mengalami gejala yang ringan saja.
Mereka pun bisa sembuh sendiri di rumah.
Dilansir Business Insider, seorang dokter dari Harvard Medical School, Abraar Karan berkata manajemen diri terhadap gejala virus corona di rumah mirip dengan flu pada umumnya.
Yaitu, penderita harus beristirahat, minum air putih yang cukup, dan mengisolasi diri dari anggota keluarga yang lain.
Saran yang terakhir itu, yaitu isolasi diri, adalah yang sangat penting dilakukan.
Abraar Karan berkata pasien dengan gejala Covid-19 ringan dapat menggunakan obat bebas seperti Tylenol untuk mengatasi demam akibat virus corona.
Sedangkan untuk NSAID, seperti Ibuprofen, Advil, dan Motrin, Abraar Karan menyebut masih ada perdebatan apakah obat-obatan itu malah memperparah gejala Covid-19.
Sementara itu, Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, turut memberikan sarannya soal penanganan virus corona di rumah.
Rishi Desai mengatakan orang yang sakit harus tidur sendirian di rumah.
Ia juga harus menggunakan kamar mandi yang terpisah dan sebisa mungkin jangan keluar rumah.
Selanjutnya, menurut Rishi Desai, minum air dengan sedikit gula dan garam (daripada hanya air saja) sebenarnya bisa membantu tubuh menyerap cairan.
Pasien yang merawat diri di rumah juga harus memperhatian gejala mereka, apakah membaik atau semakin parah.
"Jika muncul gejala seperti sesak napas, lemas parah, kekurangan oksigen yang ditandai dengan kebiru-biruan di sekitar bibir, maka segeralah cari perawatan di unit gawat darurat," ucap dokter Michael Gross, kepala petugas medis di Huntington Hospital.
Selain tetap dikarantina dan mendesinfeksi permukaan setiap hari, mereka yang positif virus corona harus memberitahukannya kepada siapa pun yang sempat mereka temui.
"Orang-orang itu harus sadar bahwa mereka mungkin telah tertular sehingga mereka dapat memonitor sendiri gejalanya. Ini yang disebut pelacakan kontak," ucap Rishi Desai.
* 6 Ciri-ciri Covid-19 dan Gejala Virus Corona Ringan: Lelah hingga Nafsu Makan Hilang
Seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona yang juga harus mendapatkan perhatian.
1. Kehilangan indra perasa dan penciuman
Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.
Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.
Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.
"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."
Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.
Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.
2. Kelehahan Fisik
Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.
Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.
Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.
Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.
Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.
"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.
"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."
3. Kelelahan mental
Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.
Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.
Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.
"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.
"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."
4. Kehilangan nafsu makan
Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.
Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.
Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.
Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.
Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."
5. Sakit perut
Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.
Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.
Mereka menemukan, 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di pProvinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.
Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.
Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.
6. Sakit mata
Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.
Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.
Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.
Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Mengobati Gejala Ringan Virus Corona di Rumah Menurut Para Dokter, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/03/30/cara-mengobati-gejala-ringan-virus-corona-di-rumah-menurut-para-dokter?page=all.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tenyata Bukan Bersin, Inilah Gejala Umum Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diketahui, https://makassar.tribunnews.com/2020/03/30/tenyata-bukan-bersin-inilah-gejala-umum-terinfeksi-virus-corona-yang-harus-diketahui?page=all.
Editor: Anita Kusuma Wardana