Corona di ntt
Jangan Diabaikan ! Deteksi Diri Sendiri dengan 6 Gejala Pertama Sudah Terjangkit Virus Corona Ringan
Jangan Diabaikan Guys ! Deteksi Diri Sendiri dengan 6 Gejala Pertama Sudah Terjangkit Virus Corona Ringan
Jangan Diabaikan Guys ! Deteksi Diri Sendiri dengan 6 Gejala Pertama Sudah Terjangkit Virus Corona Ringan
POS-KUPANG.COM--Jangan Diabaikan Guys ! Deteksi Diri Sendiri dengan 6 Gejala Pertama Sudah Terjangkit Virus Corona Ringan
Sudah hampir tiga bulan virus corona (Covid-19) menyebar di seluruh dunia.
Selama beberapa bulan terakhir, masyarakat sudah mulai sadar, demam, batuk kering yang terus menerus, hingga susah bernapas adalah gejala-gejala virus corona.
Selain itu, ada pula gejala virus corona lain yang lebih ringan.
Meski terbilang ringan, kita tak boleh menyepelekannya sama sekali.
Seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona yang juga harus mendapatkan perhatian.
1. Kehilangan indra perasa dan penciuman
Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.
Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.
Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.
"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."
Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.
Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.
2. Kelehahan Fisik
Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.
Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.
Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.
Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.
Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.
"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.
"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."
3. Kelelahan mental
Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.
Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.
Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.
"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.
"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."
4. Kehilangan nafsu makan
Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.
Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.
Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.
Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.
Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."
5. Sakit perut
Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.
Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.
Mereka menemukan, 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di pProvinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.
Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.
Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.
6. Sakit mata
Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.
Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.
Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.
Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan. (*)
Inilah Sebaran ODP Terkini di NTT, Dari 344 orang Bertambah Menjadi 365
Inilah sebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT hingga Jumat (27/3/2020) pukul 21.00 wita. Jumlah ODP yang terupdate sebanyak 365 orang atau terjadi penambahan 21 orang dari sebelumnya 344 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si , Jumat (27/3/2020) malam.
Dalam rilis yang disampaikan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru, ada peningkatan ODP atau bertambah 21 orang,karena pada data yang disampaikan pada pukul 14.00 wita, jumlah ODP di NTT sebanyak 344 orang.
Menurut Marius, dari total rincian per kabupaten/kota ada 365 ODP, 41 selesai masa pemantauan 8 orang sedang dirawat. Sedangkan ODP yang melakukan kanrantina mandiri sebanyak 316 orang, sehingga jumlah ODP saat ini ada 324 orang.
"Kita tidak usah cemas, panik apalagi takut. Ikuti protap yang dikeluarkan WHO dan pemerintah. Kita hanya minta masyarakat NTT taat dan patuh kepada protap-protap tersebut," kata Marius
Doktor jebolan IPB Bogor ini juga meminta dukungan semua pihak agar penanganan penyebaran wabah Covid-19 di Provinsi NTT dapat diminimalisir.
"Saya juga atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media pers yang dengan setia mempublish data dan informasi mengenai Covid-19. Anda adalah pejuang sejati yang selalu ada di garda terdepan dan masyarakat di daerah ini senantiasa merindukan berita yang anda tulis,"ujarnya.
Data ODP di NTT
Kota Kupang : 59 orang
Lembata : 22 orang
Manggarai Barat : 38 orang
Kabupaten Kupang : 9 orang
Sikka : 50 orang
TTS : 22 orang
Matim : 10 orang
Flotim : 5 orang
Alor : 1 orang
Malaka : 1 orang
Sumtim: 31 orang
Belu : 19 orang
SBD : 25 orang
Ende : 5 orang
Manggarai : 8 orang
Rote Ndao : 20 orang
Sumba Tengah : 4 orang
Ngada : 14 orang
Nagekeo : 17 orang
Sabu Raijua : 3 orang
TTU : 2 orang
Total : 365 orang
- Selesai pemantauan : 41 orang
- ODP Saat ini : 324 orang
- Masih perawatan : 8 orang
- Karantina mandiri : 316 orang.
Sumber : Sekretariat Gugus Tugas Posko Covid -19, Dinas Kesehatan NTT (*/ Bangka Pos/ Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)