Virus Corona
Sedih, Bocah 4 Tahun Ini Setia Dampingi Jasad Ibunya yang Meninggal karena Corona
Sebuah kisah menyayat hati. Bocah 4 tahun di Georgia Amerika Serikat ditemukan seorang diri di samping jenazah ibunya yang meninggal karena corona
Sedih, Bocah 4 Tahun Ini Setia Dampingi Jasad Ibunya yang Meninggal karena Corona
POS-KUPANG.COM - Sedih, Bocah 4 Tahun Ini Setia Dampingi Jasad Ibunya yang Meninggal karena Corona
Seorang bocah berusia 4 tahun di Georgia, Amerika Serikat ditemukan seorang diri di samping jasad ibunya yang meninggal akibat virus corona.
Sang ibu merupakan pekerja rumah sakit yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Kamis (26/3/2020), NBC News mengabarkan.
Wanita 42 tahun tersebut meninggal dunia karena virus corona.
Saat jasad Diedre Wilkes ditemukan oleh petugas, anaknya yang baru berusia 4 tahun berada di sisinya.
• Kondisi Terkini Corona di Indonesia: 87 Orang Meninggal Dunia, Total 1046 Terinfeksi Covid-19
Petugas mendatangi rumah Diedre karena ada anggota keluarganya yang menelepon kepolisian Coweta meminta pemeriksaan kesejahteraan.
Dipercaya Diedre telah meninggal dunia 12-16 jam sebelum ditemukan, ungkap petugas Richard Hawk kepada NBC News.
Tes virus corona pada jasad Diedre dinyatakan positif, menurut Hawk.
Diedre tidak memiliki masalah kesehatan mendasar yang diketahui, autopsi pun langsung dilakukan.
Menurut The Atlanta Journal-Constitution, Diedre bekerja sebagai teknisi mammogram di Rumah Sakit Piedmont Newnan.
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara dari rumah sakit mengatakan bahwa pihaknya sangat sedih setelah mendengar kabar meninggalnya rekan mereka yang tiba-tiba.
• Ngeri, Begini Ciri-ciri dan Penampakan Paru-paru Terinfeksi Virus Corona, Masih Anggap Remeh?
Sebagai bentuk kewaspadaan, rumah sakit mengatakan bahwa mereka menghubungi karyawan dan pasien lain yang mungkin sempat ditemui Diedre sebelum meninggal dunia.
"Piedmont menyediakan informasi rinci untuk pemantauan mandiri dan akan menawarkan pengujian COVID-19 kepada mereka yang memintanya," bunyi pernyataan itu.
"Karyawan ini tidak bekerja di daerah yang merawat pasien COVID-19. Doa kita menyertai keluarga karyawan selama masa sulit ini."