Corona di NTT
UPDATE CORONA di NTT - ODP di NTT Bertambah 43 Orang
Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) di Provinsi NTT saat ini bertambah 43 orang
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
ODP di NTT Bertambah 43 Orang
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) di Provinsi NTT saat ini bertambah 43 orang. Dari jumlah ODP sebelumnya sebanyak 301 orang, saat ini menjadi 344 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M. Si kepada wartawan , Jumat (27/3/2020).
Marius adalah juru bicara pemerintah terkait Covid-19 di NTT yang ditunjuk Gubernur NTT.
Menurut Marius, jumlah ODP di NTT sesuai update data dari Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 pada Dinas Kesehatan NTT, jumlah ODP di NTT bertambah 43 orang. Sebelumnya ODP di NTT pada Kamis (26/3/2020), pukul 21.00 wita berjumlah 301 orang.
"Adanya penambahan 43 ODP maka, total ODP saat ini sebanyak 344 orang. Dari jumlah itu, ada yang sudah selesai masa pemantauan, yakni sebanyak 27 orang," kata Marius.
Dia merincikan, penambahan ODP itu dari beberapa kabupaten dan kota, yakni dari Kota Kupang sebanyak 11 orang, Kabupaten Sikka 11 orang, TTS 2 orang , Manggarai Timur 4 orang, Manggarai 2 orang, Belu 1 orang dan Kabupaten SBD sebanyak 12 orang.
"Penambahan ini terjadi karena adanya warga NTT yang baru datang ke NTT. Mereka datang dari luar negeri atau provinsi yang sudah terinfeksi Covid-19 ," katanya.
Pemerintah NTT, lanjut Marius mengapresiasi karena setelah tiba, mereka langsung memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit,sehingga mereka dikategorikan sebagai ODP.
Disinggung soal penambahan ODP itu karena mobilisasi warga NTT masih terus terjadi terutama yang masuk dari daerah luar NTT, Marius mengatakan, untuk pengawasan ,pemerintah telah siaga di pintu -pintu masuk terutama di Bandara dan pelabuhan laut.
Dia mengatakan, pemerintah Provinsi mengharapkan Walikota Kupang dan bupati se -NTT agar bisa mengontrol para penumpang yang datang di seluruh wilayah masing-masing.
"Kita sudah tempatkan petugas di pelabuhan dan bandara. Khusus Nagekeo dan Aimere belum ada KKP tapi dinkes selalu pantau. Kita juga minta para
Ketua RT supaya bisa memantau warga yang datang dari luar negeri. Kita harapkan ketua RT,RW, Camat bisa mengotrol warga yang masuk," ujarnya.
Sedangkan soal pasien yang dalam perawatan di rumah sakit, Marius merincikan ada tujuh pasien yang menjalani perawatan, yakni masing-masing 4 orang dirawat di RSUD.Prof. WZ. Johannes Kupang, 1 orang di RSUD.TC. Hillers Maumere (Pasien dari Nagekeo)1 orang di RSUD Ben Mboi pasien dari Manggarai Timur dan 1 pasien di RSUD Umbu Rara Meha,Waingapu.
"Ada 310 orang yang melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah," katanya.
Didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru, S.Sos, Marius mengatakan, saat ini ada satu orang PDP yang sedang dirawat di RSUD Komodo Labuan Bajo.