Pendidikan
Dumul Imbau Siswa Tidak Keluar Rumah
Dumuliahi Djami, mengimbau para kepala sekolah dan siswa dari tingkat TK sanpai( SMA/K) untuk tetap berada di rumah.
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ela Uzu Rasi
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, mengimbau para kepala sekolah dan siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak ( TK) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan ( SMA/K) untuk tetap berada di rumah.
Para kepala sekolah dan siswa juga diimbau untuk tidak jalan-jalan ke mall atau tempat ramai lainnya.
Dumuliahi Djami, ketika dikonfirmasi Pos Kupang via WhatsApp, Rabu (25/3), mengatakan dirinya sudah mengirimkan pesan suara melalui WhatsApp kepada semua kepala sekolah di Kota Kupang dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/K dan PKBM agar menghimbau anak-anak tidak keluar rumah.
• PLN Pastikan Ketersediaan BBM dan Batubara, Sistem Timor Aman
Menurutnya, dirinya mendapatkan informasi langsung dari Asisten I Sekda Kota Kupang, Yos Rera Beka, bahwa masih ditemukan banyak anak sekolah yang pada saat jam sekolah bermain di tempat keramaian, pasar dan mall.
Sehingga, katanya, sudah ada kesepakatan antara pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Kupang, dan kepolisian mulai Selasa (24/3), anak-anak yang kedapatan di jalan, di tempat keramaian seperti mall bahwa akan ada razia.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada orang tua dalam libur ini anak-anak tetap di rumah dan bukan dibawa ke tempat keramaian.
• Waspada! Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir di Daerah Ini Sabtu 28 Maret 2020
Apalagi, katanya, saat ini sudah ada ketegasan dari pihak pemerintah dan kepolisian untuk mengamankan anak-anak yang didapati di jalan dan di tempat keramaian.
Dumul berharap pratisipasi dan kerelaan dari orang tua bersama anak di rumah saja selama liburan yang sudah menjadi kebijakkan pemerintah dalam rangka memerangi dan memutuskan mata rantai Virus Corona (Covid-19).
• Cegah Covid-19, Orang Tua Dukung Anak Belajar dari Rumah
Selain itu, katanya, dirinya juga berharap semua kepala sekolah, orang tua dan anak menaati himbauan tersebut demi masa depan anak dan kebaikan bersama.
Terkait penangkapan, ia mengatakan, terlalu ekstrim, tetapi tetap diimbau harus bubar. "Kalau tidak ditanggapi pasti digunakan cara-cara edukatif, "katanya. (*)
