Kisah Tenaga Medis yang Bertugas di Ruang Isolasi Corona, Pertaruhkan Nyawa Meski Dilarang Keluarga
Kisah Tenaga Medis yang Bertugas di Ruang Isolasi Corona, Pertaruhkan Nyawa Meski Dilarang Keluarga
Kisah Tenaga Medis yang Bertugas di Ruang Isolasi Virus Corona, Pertaruhkan Nyawa Meski Dilarang Keluarga
POS KUPANG.COM -- Ratusan bahkan ribuan tenaha medis saat ini tengah mempertaruhkan nyawa berjuang di garda terdepan melawan virus corona
Para perawat dan tim dokter terus bahu-membahu menyelamatkan pasien virus corona, meski ada keluarga perawat yang terus memperingatkan bahkan sampai melarang mereka untuk kontak dengan para paisen Covid-19 itu
Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien virus corona atau Covid-19
Di rumah sakit ini, baik pasien yang memiliki gejala mirip Covid-19 hingga yang positif akan diisolasi di ruang Nusa Indah.
Ada 18 ruangan di Nusa Indah untuk merawat para pasien terkait Covid-19.
• Bukan Corona, Ibunda Presiden Joko Widodo Meninggal Karena Penyakit ini, Sudah 4 Tahun Dirawat
• RAMALAN ZODIAK CINTA & ASMARA,Kamis 26 Maret 2020:Gemini Tak Punya Harapan,Sagitarius Harus Move On
• INILAH SOSOK Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Jokowi yang Meninggal di Usia 77 Tahun
• Tingkat Keras Kepala Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Paling Kepala Batu adalah Golongan A
Gusti Putu Rai Sumiari, Kepala Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah menceritakan bagaimana menjadi tenaga kesehatan di tempat isolasi penyakit menular ini.
Sumiari yang sudah 8 tahun bertugas di ruangan ini mengaku sempat diminta suaminya untuk pindah.
Keluarga terdekatnya merasa khawatir ia akan tertular penyakit saat bertugas di ruang Nusa Indah.
"Semua keluarga takut, bahkan suami saya sempat meminta pindah dari Nusa Indah," cerita Sumiari, dalam video yang diunggah di akun instagram resmi RSUP Sanglah, Selasa (24/3/2020).
Ia kemudian menjelaskan dengan sabar bahwa ia dibekali prosedur-prosedur untuk mencegah penularan.
Juga dibekali alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan tersebut. Sebelum pulang, tenaga kesehatan di Nusa Indah diwajibkan untuk mengganti semua pakaiannya dan mandi.
"Sukurlah keluarga mengerti setelah diberi penjelasan. Ini adalah tugas Negara dan kami mencintai profesi kami," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan I Gede Ketut Sajinadiyasa, dokter spesialis paru di ruang isolasi Nusa Indah.
Ia mengaku selama merawat pasien dengan penyakit menular ini, keluarga dan anak-anak merasa khawatir.
"Namun, dengan penjelasan-penjelasan bagaimana cara mencegah infeksi dan menghindari infeksi, mereka bisa menerima kondisi seperti ini," kata dia.
Dia menyebut, hal ini sudah menjadi kewajibannya sebagai dokter dan tenaga kesehatan untuk merawat para pasien ini. Di akhir video berjudul "kisah kasih di Nusa Indah" tersebut, RSUP Sanglah menyeliplan pesan kepada masyarakat.
"Bahwa masa sulit ini apakah bisa segera terlewati, tidak hanya tergantung pada para tenaga kesehatan. Mencegah dan mengendalikan wabah adalah tanggung jawab kita semua. Asalkan kita semua tidak keluar rumah maka kita bisa memusnahkan wabah ini."
Untuk diketahui, seorang pasien warga negara asing sempat dirawat dan dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah pada Rabu (11/3/2020) lalu.
Sementara itu, hingga saat ini, sebanyak 6 pasien positif Covid-19 tercatat di Bali. Sebanyak 2 di antara 6 pasien itu meninggal.
Sementara, 4 pasien lain masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Sedangkan total pasien dalam pengawasan sebanyak 102 orang. Sebanyak 73 pasien telah dinyatakan negatif mengidap Covid-19.
Saat ini, terdapat 23 PDP yang dirawat dan menunggu hasil laboratorium.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Tenaga Kesehatan yang Bertugas di Ruang Isolasi Covid-19...", https://regional.kompas.com/read/2020/03/24/21375861/cerita-tenaga-kesehatan-yang-bertugas-di-ruang-isolasi-covid-19?page=all#page4.