Pandemi Corona
16 Negara Lockdown Hadapi Pandemi Corona, Amerika Siapkan 27 Juta Alat Tes Covid-19, Indonesia?
16 Negara Lockdown Hadapi Pandemi Corona, Amerika Siapkan 27 Juta Alat Tes Covid-19, Indonesia?
16 Negara Lockdown Hadapi Pandemi Corona, Amerika Siapkan 27 Juta Alat Tes Covid-19, Indonesia?
POS-KUPANG.COM – 16 Negara Lockdown Hadapi Pandemi Corona, Amerika Siapkan 27 Juta Alat Tes Covid-19, Indonesia?
Irak pada Minggu (22/3/2020) memberlakukan lockdown secara nasional sampai 28 Maret 2020 untuk melawan virus Corona (Covid 19).
Irak menjadi negara ke-16 yang menempuh kebijakan lockdown setelah China, Italia, Spanyol, Perancis, Irlandia, El Salvador, Belgia, Polandia, Argentina, Yordania, Belanda, Denmark, Malaysia, Filipina dan Lebanon.
Jumlah kasus Covid-19 di Irak terus bertambah, dan sampai hari ini jumlah kematian 20 orang, menurut pemberitaan dari AFP.
Sebagian besar dari 18 provinsi Irak sejauh ini memberlakukan jam malam lokal mereka sendiri.
Akan tetapi, aturan-aturan baru dari lockdown ini akan mencakup seluruh negara, menurut keputusan baru bagian krisis pemerintah.
Sekolah, universitas, dan tempat berkumpul lainnya akan ditutup, juga beberapa bandara internasional negara.
Demikian keterangan yang disampaikan oleh pemerintah Irak, dalam pernyataan yang dilihat AFP.
Banyak kekhawatiran masuknya virus Corona dari Iran yang merupakan negara tetangga.
Sebab, di Iran korban meninggal akibat virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini mencapai 1.685 orang.
Sebelum menerapkan lockdown, Irak menutup perbatasan 1.500 kilometer dengan Iran sekitar sebulan yang lalu, dan mengerahkan pasukan untuk menjaga perbatasan.
Namun ada kekhawatiran banyak kasus tidak terdeteksi, karena baru 2.000 orang dari 40 juta populasi penduduk yang telah diuji sejauh ini.
Gedung Putih menjanjikan akan ada 27 juta alat tes Corona yang tersedia untuk pasien pada akhir Maret 2020.
Lebih dari 10 juta alat tes telah didistribusikan ke laboratorium secara nasional dalam dua minggu pertama bulan Maret, kata Asisten Menteri Kesehatan AS, Brett Giroir, dalam konferensi persnya.
"Kami berjanji 1 hingga 4 juta, ada 10 juta (alat) tes di pasaran sekarang," kata Giroir dikutip dari New York Post.
Dia mengindikasikan 17 juta lainnya akan datang akhir bulan.
"Tidak setiap lab dapat menjalankan setiap tes, dan tidak semua tes bisa dilakukan sendiri. Jadi pertanyaan terpenting bukan berapa banyak tes dilakukan, tetapi untuk memastikan bahwa setiap segmen pasar memiliki jenis tes yang dapat mereka gunakan," lanjut Giroir.
Pengujian virus corona di Negeri "Uncle Sam" sangat terbatas dalam beberapa minggu ini.
New York dan negara-negara bagian lainnya telah memesannya untuk warganya yang berisiko paling tinggi atau gejala terparah.
Uji coba vaksin dan stok APD yang menipis Selain penyediaan alat uji Covid-19, AS juga telah melakukan uji coba vaksin corona pertamanya pada Senin (16/3/2020).
Sekelompok sukarelawan yang berisi 45 orang mendapat suntikan vaksin ini di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.
Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.
Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.
Waktu selama itu diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.
Namun di balik kabar baik ini, terselip juga kabar buruk karena sejumlah tim medis AS kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
Para dokter mengenakan kembali masker yang telah dipakai. Perawat pun akan tetap bekerja untuk menangani pasien, meski terpapar virus Corona.
Di ruang gawat darurat Los Angeles, dokter diberikan sekotak masker kedaluwarsa, dan ketika mereka mencoba memakainya, ikat elastis itu patah.
Jika persediaan masker habis, para staf harus menggantinya dengan bandana atau syal.
Dengan kasus virus corona yang melonjak, dokter, perawat, dan pekerja medis garis depan lainnya di seluruh Amerika Serikat menghadapi kekurangan masker, baju perlindungan diri, dan kaca mata pelindung dari virus. Itulah kondisi yang terjadi di rumah sakit Amerika Serikat saat ini: ada banyak pasien dan tidak cukup sumber daya untuk merawat mereka. (Kps)
* Rocky Gerung Tuding Jokowi Panik Hadapi Virus Corona, Bintang ILC TV One Sebut 2 Juta Turis China Jadi Sebab
Upaya pemerintah menangani wabah Virus Corona mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Rocky Gerung turut berkomentar soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit ratusan warga Indonesia
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.
Menurut dia, pemerintah justru panik dalam menangani Virus Corona.
Hal itu secara terang-terangan disampaikan Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020).
Mulanya, Rocky Gerung menyoroti turunnya sektor pariwisata akibat wabah Corona.Saya kira faktor utama adalah panik pemerintah karena membayangkan pemasukan melalui pariwisata yang masih drop," ujar Rocky.
"Misalnya dua juta turis China yang potensial tidak bisa lagi memasukkan devisa."
Ia menjelaskan, pemerintah sempat mengalami dilema dalam menghadapi wabah Corona.
"Jadi mendua pikirannya pemerintah, antara kebutuhan devisa dan kecemasan terhadap virus ini," kata Rocky
Lantas, Rocky menyebut adanya miskoordinasi yang menyebabkan banyaknya informasi yang simpang siur.
"Itu yang menyebabkan enggak ada koordinasi isu maka setiap orang di dalam pemerintahan antara mau ngomong dan enggak mau ngomong," kata Rocky
"Ditanya pun harus ngomong, keluarnya kacau."
Menurutnya, pemerintah kini dihadapkan pada resiko ekonomi setelah mengumumkan adanya kasus Corona di Indonesia. "Koordinasi siapa mesti biara duluan juga tidak terjadi," terang Rocky
"Karena enggak tahu apa yang mesti dilakukan, dalam keadaan banyak pilihan kalau bikin beginian nanti dianggap bahwa Indonesia berbahaya."
"Sehingga turis enggak masuk, investasi tertunda dan segala macam," sambungnya.
Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung beda informasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dengan fakta yang disampaikan langsung oleh Jokowi
Itu yang terlihat kan kita lihat Menteri Kesehatan tidak ada, suatu hari kemudian presiden bilang ada."
"Anies Baswedan punya informasi yang enggak mungkin juga dia buka secara publik," ujar Rocky.
"Tapi pasti dia tahu dari dinas kesehatan, di antara dokter juga informasinya sudah tersebar."
Lebih lanjut, ia menjelaskan Jokowi terlalu tergesa-gesa saat menghadapi wabah Corona.
"Jadi kelihatannya Pak Jokowi enggak ingin kehilangan momentum," kata dia.
"Sehingga dia harus secara tergesa-gesa mengumumkan."
Wabah Corona Kapan Berakhir?
Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam angkat bicara soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit lebih dari 100 warga Indonesia.
Ari Fahrial Syam meminta masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah agar wabah ini segera berakhir.
Menurut Ari Fahrial Syam, masyarakat benar-benar harus mengurangi kegiatan di luar rumah.
Karenanya, ia menyebut wabah Virus Corona ini bisa berakhir jika semua kasyarakat kompak tak keluar rumah
Mulanya, Ari menyinggung soal kabar yang menyebut pasien yang sembuh dari Corona tak dapat kembali terjangkit.
Namun, Ari membantah kabar tersebut
Report di Jepang menunjukkan bahwa reinfeksi, jadi antibodi yang terbentuk itu turun lagi," ujar Ari dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Minggu (15/3/2020).
"Tapi kita enggak tahu, kan macam-macam orang menjaga daya tahan tubuh."
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan setiap warga memengaruhi daya tahan tubuh setiap orang.
Karena itu, tak dapat dipastikan pasien yang sembuh dari Corona tak kembali tertular virus yang sama
"Bisa saja orang kecapekan lagi, stres lagi, mungkin merokok dan segala macam," ucap Ari.
"Akhirnya daya tahan tubuh turun dan kena lagi."
Lantas, Ari pun berharap semua masyarakat bisa kompak mencegah merebaknya Virus Corona.
Terkait hal itu, ia mengimbau masyarakat tak keluar rumah untuk sementara waktu.
"Tapi yang terpenting kita mesti kompak," kata Ari.
"Ketika kita semua ini bersepakat memang mesti menghindari keluar rumah, semuanya ya jangan keluar rumah."
Ia menilai, hal tersebut bisa membantu mencegah merebaknya Virus Corona.
"Jangan sampai ada yang masih di luar rumah, jadi kan enggak selesai-selesai masalah ini," terang Ari.
"Ini kita kan mesti kompak, udah deh gathering-gathering itu dihindari, temu alumni, arisan-arisan juga mestyi dihindari."
Lebih lanjut, Ari menyoroti pusat perbelanjaan yang hingga kini masih ramai pengunjung.
Menurut dia, pusat perbelanjaan juga perlu dihindari untuk sementara demi mencegah penularan Virus Corona.
"Saya terus terang melihat mal-mal masih ramai," terang Ari.
"Ya sebenarnya apa sih tujuan kita ke mal? Hiburan kan bisa diperoleh di rumah semua. Kalau makan kan sekarang banyak online bisa datang ke rumah."
"Jadi boleh dibilang enggak ada alasan lagi untuk keluar rumah," sambungnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 16 Negara Lockdown Hadapi Corona: AS Siapkan 27 Juta Alat Tes Covid, https://manado.tribunnews.com/2020/03/23/16-negara-lockdown-hadapi-corona-as-siapkan-27-juta-alat-tes-covid.
Penulis: reporter_tm_cetak
Editor: Lodie_Tombeg
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rocky Gerung Sentil Cara Presiden Jokowi Tangani Corona, Singgung Dua Juta Turis China, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/18/rocky-gerung-sentil-cara-presiden-jokowi-tangani-corona-singgung-dua-juta-turis-china?page=all.