Oknum Anggota DPRD Kabupaten TTS Diduga Ajak Pastor Duel
Hendrik Babys justru mengikuti Romo Yeremias hingga ke jalan raya lalu mengajaknya berduel.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Oknum Anggota DPRD Kabupaten TTS Diduga Ajak Pastor Duel
POS-KUPANG.COM | SOE -- Oknum Anggota DPRD Kabupaten TTS dari Fraksi Nasdem, Hendrik Babys diduga mengajak Romo Yeremias Yohanes Watimena yang bertugas sebagai Pastor Co Stasi St. Dominikus Noemuke untuk berduel.
Hendrik mengajak Romo Yeremias berduel tepat di depan rumah jabatan Kades Noemuke, Kamis (19/3/2020).
Romo Yeremias awalnya hendak mengklarifikasi bahasa yang disampaikan umat, jika Hendrik Babys menyebut Romo Yeremias "kecil".
Ia menyebut dirinya bisa berbicara dengan uskup untuk memindahkan Romo Yeremias dari Noemuke.
Lebih menyakitkan lagi lanjut Romo Yeremias, Hendrik menuding Romo Yeremias tidak ada kerja.
"Ada informasi dari umat kalau Minggu (8/3/2020) dari atas mimbar gereja Pak Hendrik omong saya seperti itu. Makanya saya berusaha cari Pak Hendrik untuk klarifikasi. Dua kali saya cari dia untuk klarifikasi bahasa itu tapi tidak ketemu. Hari Kamis baru ketemu Pak Hendrik di Rujab Kades Noemuke untuk klarifikasi informasi yang disampaikan umat tersebut," ungkap Romo Yeremias kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (21/3/2020) di Mapolres TTS.
Namun sayangnya, bukan klarifikasi yang didapat, justru ajakan berduel yang ditawarkan Hendrik Babys.
Hendrik bahkan menyebut Yeremias bukan seorang pastor melainkan preman.
Kata-kata "kotor" pun dikeluarkan Hendrik dari mulutnya.
Hendrik bahkan sempat mendorong Romi Yeremias hingga hampir terjatuh sebelum ditahan beberapa warga yang ada di lokasi kejadian.
Tak ingin situasi bertambah kacau, Romo Yeremias memutuskan menghindar dengan cara berjalan menuju mobilnya dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Naip.
Namun sayangnya, Hendrik Babys justru mengikuti Romo Yeremias hingga ke jalan raya lalu mengajaknya berduel.
"Dia (Hendrik) ikut saya sampai di jalan lalu gosok tangannya di badan jalan kemudian ajak saya duel namun saya tolak," ujar Romo Yeremias.
Ketika ditanyakan apakah masih ada jalan damai jika yang bersangkutan hendak berdamai, Romo Yeremias mengatakan, untuk memaafkan bisa tapi proses hukum harus dilanjutkan.
"Mau memaafkan bisa kakak, tapi proses hukum harus lanjut," pintanya.
Untuk diketahui, Anggota DPRD Kabupaten TTS dari Fraksi Nasdem, Hendrik Babys dilaporkan ke Mapolres TTS, Sabtu (21/3/2020) atas dugaan melakukan penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan oleh Romo Yeremias Yohanes Watimena, Pr. Hendrik Babys diduga mengeluarkan kata-kata kotor, mengajak duel dan mengusir Romo Yeremias dari Noemuke.
Tak terima dengan perbuatan sang anggota dewan, Romo Yeremias ditemani umat Kapela Noemuke dan Pater Damianus Tasaeb, Cmf melapor ke Mapolres TTS.
• VIDEO - Tindaklanjuti Surat Gubernur NTT, Bupati Sumba Barat Liburkan Sekolah 14 Hari
• Soal Penutupan Pasar Terkait Corona, Karo Humas : Hoax, Tidak ada Instruksi Gubernur NTT
Selain melaporkan ke Mapolres TTS, Hendrik Babys juga akan diadukan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD TTS. (Laporan Reporter Pos- Kupang.Com, Dion Kotan)
* Kisruh Romo Yeremias dan Oknum Anggota DPRD TTS, Bupati Tahun Angkat Bicara
Bupati TTS, Egusem Piether Tahun angkat bicara terkait kisruh antara anggota DPRD Kabupaten TTS, Hendrik Babys dan Romo Yeremias Yohanes Watimena, Pr. Dirinya meminta seluruh masyarakat, khususnya umat Katolik untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang hanya menambah keruh suasana.
Ia meminta masyarakat untuk menyerahkan penanganan kasus dugaan penghinaan tersebut kepada pihak kepolisian.
"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dan tetap tenang. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak keamanan dan sedang berproses. Tetap jaga situasi agar tetap kondusif," imbaunya saat menghubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu (21/3/2020) melalui sambungan telepon.
Kepada warganet, Bupati Tahun meminta untuk menjaga sopan santun dan etika ketika memberikan komentar atas kisruh tersebut di media sosial, khususnya Facebook.
Jangan sampai, komentar atau tanggapan yang diberikan justru memprovasi dan membuat situasi semakin keruh.
"Berikan komentar yang bijak dan menenangkan. Kita sama-sama harus menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif apa lagi kita saat ini sedang berada dalam masa prapaskah," ingatnya.
Untuk diketahui, Anggota DPRD Kabupaten TTS dari Fraksi Nasdem, Hendrik Babys dilaporkan ke Mapolres TTS, Sabtu (21/3/2020) atas dugaan melakukan penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan oleh Romo Yeremias Yohanes Watimena, Pr. Hendrik Babys diduga mengeluarkan kata-kata kotor, mengajak duel dan mengusir Romo Yeremias dari Noemuke.
Tak terima dengan perbuatan sang anggota dewan, Romo Yeremias ditemani umat Kapela Noemuke dan Pater Damianus Tasaeb, Cmf melapor ke Mapolres TTS.
Selain melaporkan ke Mapolres TTS, Hendrik Babys juga akan diadukan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD TTS.
Anggota DPRD Kabupaten TTS, Hendrik Babys yang diaduhkan Romo Yeremias Yohanes Watimena, Pr ke Mapolres TTS atas dugaan penghinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan membantah keras tudingan Romo Yeremias.
Ia mengaku, tidak pernah menyebut Romo Yeremias kecil. Ia juga membantah tudingan yang menyebut dirinya mengatakan Romo Yeremias hanya tidur, bangun, berak dan tidak ada kerja.
Dirinya membenarkan jika pada Kamis (19/3/2020) Romo Yeremias datang bertemu dengan dirinya.
Namun saat datang dikatakan Hendrik, Romo Yeremias mengancam dan menunjuk dirinya.
Hal itulah yang membuat dirinya tersulut emosi. Namun Hendrik mengaku, tidak terjadi pemukulan saat itu. (Laporan Reporter Pos- Kupang.Com, Dion Kota)
* Anggota DPRD Kabupaten TTS Bantah Tudingan Romo Yeremias
Anggota DPRD Kabupaten TTS, Hendrik Babys yang diaduhkan Romo Yeremias Yohanes Watimena, Pr ke Mapolres TTS atas dugaan penghinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan membantah keras tudingan Romo Yeremias.
Ia mengaku, tidak pernah menyebut Romo Yeremias kecil.
Ia juga membantah tudingan yang menyebut dirinya mengatakan Romo Yeremias hanya tidur, bangun, berak dan tidak ada kerja.
Dirinya membenarkan jika pada Kamis (19/3/2020) Romo Yeremias datang bertemu dengan dirinya.
Namun saat datang dikatakan Hendrik, Romo Yeremias mengancam dan menunjuk dirinya. Hal itulah yang membuat dirinya tersulut emosi.
Namun Hendrik mengaku, tidak terjadi pemukulan saat itu.
"Dia datang ancam saya di dalam rumah. Malahan dia yang mau pukul saya. Karena dia maki saya, makanya saya bilang dia babi tapi tidak ada pemukulan saat ini," ungkap Hendrik melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) siang.
Hendrik bahkan menyebut Romo Yeremias terlalu keras dengan umat di Noemuke.
Bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kotor (babi, anjing), memukul dan menyebut umat pemalas.
Ia bahkan menyebut umat di Noemuke tidak nyaman dengan keberadaan Romo Yeremias.
"Silakan kalau dia (Romo Yeremias) mau lapor saya ke Polisi. Waktu itu saksi ada banyak. Saya tidak pernah omong dia sama sekali," tegas Hendrik.