Jangan Sentuh Benda di Tempat Umum,Peneli Ungkap Virus Corona BertahanBerhari-hari diPermukaan Benda

Jangan Sentuh Benda di Tempat Umum, Peneli Ungkap Virus Corona Bertahan Berhari-hari di Permukaan Benda

Editor: Alfred Dama
via Bolasport.com
Pemerintah Cina sebut vaksin virus corona akan tersedia di bulan april. 

Jangan Sentuh Benda di Tempat Umum, Peneli Ungkap Virus Corona Bertahan Berhari-hari di Permukaan Benda

POS KUPANG.COM, WASHINGTON --Berjalan-jalan di tempat umum dan keramaian merupakan aktivitas hampir setiap orang

Tanpa disadari, bagian tubuh kita terutama tangan dan jari kerap memegang benda-benda yang ada di tempat umum

Sadarkah bahwa bisa saja benda-benda itu sebelumnya sudah disentuh orang lain yang mungkin sudah terinfeksi penyakit atau virus corona, sebab virus tersebut diketahui bisa bertahan berhari-hari di permukaan benda

Penelitian yang didanai AS menerbitkan hasil studinya pada Selasa (17/3/2020).

Hasil studi tersebut mengatakan bahwa selama berada di permukaan, virus corona bisa bertahan berhari-hari. Adapun di udara bisa bertahan beberapa jam.

Di Indonesia,Pasien Meninggal Virus Corona Jadi 19, 12 di Jakarta, Korban Diprediksi Terus Bertambah

Foto Aishwarya Rai Berkepala Botak, Rai Miss Word 1994 Relah Plontos untuk Dewa Demi Cantik Abadi

Angbeen Rishi Ungkap Tentang Kekejaman Sang Ibu, Disiksa Seperti Hewan Sampai Mengatur Urusan Agama

Pakar menemukan bahwa virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 memiliki tingkat kelayakan yang serupa di luar tubuh dengan pendahulunya yang menyebabkan SARS

Pencegahan virus corona
Pencegahan virus corona (intisari.com)

Itulah mengapa, terdapat faktor-faktor lain seperti penularan lebih besar dari orang tanpa gejala menjadi pandemi besar daripada wabah SARS pada 2002-2003.

Makalah baru ini diterbitkan dalan New England Journal of Medicine (NEJM) dan dilakukan para pakar dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Universitas California, Los Angeles dan Princeton.

Jika virus corona menempel pada tembaga, dapat dideteksi sampai empat jam.

Jika menempel pada plastik, dapat dideteksi sampai tiga hari; dan jika menempel pada Kardus, akan bertahan selama 24 jam.

Tim pakar juga menggunakan nebulizer untuk melakukan simulasi batuk dan bersin. Hasilnya, virus berubah menjadi aerosol yang partikelnya melayang di udara, membuatnya terdeteksi hampir selama tiga jam. '

Hasil studi penelitian ini pertama kali diunggah di situs medis pra-cetak pekan lalu sebelum ditinjau pakar sejawat lain.

Unggahan ini menarik perhatian, termasuk kritik dari para ilmuwan lain yang mengatakan hal itu melebih-lebihkan.

Para kritikus mempertanyakan apakah nebulizer secara akurat bisa dikatakan meniru batuk dan bersin manusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved