UNBK 2020 SMK Negeri 1 Buyasuri Terpaksa Menumpang di Sekolah Lain
Pelaksanaan UNBK 2020 SMK Negeri 1 Buyasuri, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata terpaksa menumpang di sekolah lain
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Pelaksanaan UNBK 2020 SMK Negeri 1 Buyasuri, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK ) terpaksa menumpang di sekolah lain.
Hal ini disampaikan Kepala SMK Negeri 1 Buyasuri Fransiskus Reme di Ruang Panitia Ujian Nasional, Senin (16/3/2020).
• Seorang Pegawai BNI Terkonfirmasi Positif Terinfeksi Virus Corona, Manajemen Tempuh Langkah Ini
Pria yang biasa disapa Coes ini mengatakan hal ini dilakukan karena sekolah tidak memiliki gedung laboratorium komputer serta fasilitas lain yang cukup sehingga harus menumpang di SMA Negeri 1 Buyasuri.
"Kami terpaksa melaksanakan UNBK di sekolah lain, yang mana sekolah Menengah Atas terdekat dan memiliki Fasilitas yang memadai. Karena di SMK tersendiri tidak memiliki gedung atau ruang laboratorium Komputer," kata Coes.
Coes menyebutkan hal ini merupakan langkah yang harus diambil berdasarkan keputusan rapat bersama dewan guru dengan pertimbangan dan konsekuensi serta hambatan dihadapi karena ini merupakan Ujian Nasional Berbasis Komputer Perdana bagi SMK Negeri 1 Buyasuri.
"Ya, apapun resikonya kami harus berani mengambil langkah untuk mengikuti UNBK di sekolah lain, sehingga pada hari ini kami telah melaksanakan UNBK hari pertama," ungkapnya
Menurutnya, mengikuti Ujian Nasional di sekolah lain memang sangat sulit dan membutuhkan waktu serta tenaga yang harus dipersiapkan untuk menyukseskan kegiatan ini. Apalagi siswa - siswi harus berjalan sekitar 3 km dari rumah ke tempat ujian.
"Saya berpikir pelaksanaan UNBK yang menumpang di sekolah lain memang sangat sulit, tapi saya bersyukur karena atas kekompakan dewan guru serta semangat para siswa - siswi akhirnya UNBK kelas XII hari pertama berjalan dengan baik dan lancar," ujarnya.
Ia sedikit menceritakan tentang SMK yang berada di Desa Atulaleng - Kecamatan Buyasuri tersebut hingga saat ini belum mendapat kepastian tentang masalah lahan yang belum diselesaikan. Padahal sekolah tersebut telah dibangun sejak tahun 2006 silam.
"Saya sudah berusaha melakukan pendekatan kepada pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah propinsi tapi semuanya belum ada jawaban yang pasti. Kalau masalah ini berkepanjangan bagaimana Lembaga pendidikan bisa berkembang," katanya.
Tetapi, lanjut Coes, semua ini bukan menjadi hambatan para Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk terus memberikan pelajaran serta motivasi kepada siswa - siswa.
Ia juga berharap agar siswa - siswi serta para dewan guru selalu semangat menjalankan tugas dan tetap semangat untuk mengembangkan lembaga Pendidikan yang dicintai.
"Untuk itu saya ucapkan terimkasih kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Buyasuri atas kesediaanya memberikan faslitas serta perlengkapan ruangan untuk kami melakukan UNBK Perdana," sebutnya.
Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) dapat diikuti oleh 61 Peserta dan dibagi menjadi 3 sesi yang dimulai dari pukul 07.00 -16.00 Wita.
Adapun pihak - pihak terkait yang turut terlibat dalam UNBK ini diantaranya Pihak Kepolisian Sektor Buyasuri, Tim PLN, Panitia UNBK, Pengawas Ruang serta proktor dan teknisi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)