Pemda TTU Anggarkan Rp 88,2 Miliar untuk Program Berarti

Pemkab TTU mengalokasikan anggaran sebesar Rp 88,2 miliar lebih untuk Program Berarti

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Plt. Kepala Dinas PRKPP TTU, Anton Kapitan 

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara ( Pemkab TTU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 88,2 miliar lebih untuk program Bedah Rumah Tidak Layak Huni ( Program Berarti) bagi ribuan keluarga miskin di daerah tersebut.

Anggaran yang dialokasikan sebanyak itu rencananya akan membangun sekitar 3368 unit. Ribuan rumah tersebut nantinya akan diperuntukan bagi keluarga miskin yang tersebar di 23 kecamatan dan 65 desa atau kelurahan di TTU.

Halim Minta Masyarakat Jangan Sebarkan Informasi Tidak Benar

"Jadi terkait dengan program berarti tahun 2020, pemerintah daerah sudah mengalokasikan untuk 3.368 unit rumah yang tersebar di 23 kecamatan dan 65 desa atau kelurahan dengan anggaran 88,2 miliar," kata Plt. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PRKPP) Kabupaten TTU, Anton Kapitan kepada Pos Kupang belum lama ini.

Untuk melancarkan program tersebut, kata Anton, pihaknya sudah menggelar rapat bersama dengan tim koordinasi baik yang ada di tingkat kecamatan maupun tim koordinasi yang ada di tingkat desa. Rapat tersebut digelar guna membahas terkait dengan kesiapan dari swadaya masyarakat penerima program.

Kelompok Dakwah Sirojul Hidayah Komitmen Jaga Toleransi dan Jaga Keamanan Kota Kupang

"Baik itu berupa material batu, kayu, pasir, harus segera disiapkan oleh para penerima program tersebut," ungkapnya.

Anton mengatakan bahwa, biasannya yang menjadi kendala serius dalam pelaksanaan program berarti selama ini yakni kesiapan masyarakat untuk mengadakan material lokal.

"Jadi kalau bahan-bahan dari program sudah turun semua, tapi kegiatan di lapangan belum bisa berjalan karena biasanya kendala misalnya tukang belum ada, masih cari kayu, masih buatkan pondasi, sementara bahan dari program punya sudah turun," ujarnya.

Anton berharap, pelaksanaan program berarti pada tahun 2020 ini bisa lebih baik dari pada tahun sebelumnya karena sudah dibantu dengan 24 tenaga pendamping teknis di lapangan.

Selain itu, kata Anton, dengan adanya tim pendamping, maka dirinya sangat yakin, kedepannya akan bisa merampungkan program tersebut sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Dan juga dalam rapat bersama kita meminta supaya tim koordinasi dari kabupaten, kecamatan, dan harus berperan lebih aktif lagi di lapangan," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved