News
83 Orang Dirawat di RSUD Atambua, Bupati Willy Dari Ruangan ke Ruangan Hibur Pasien Demam Berdarah
Setiap bertemu pasien dan keluarga, Bupati Willy memberikan penghiburan, penguatan, peneguhan serta mendoakan pasien agar lekas sembuh.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas
POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Bupati Belu, Willy Lay, S.H menjenguk dan mengecek kondisi pasien deman berdarah dengue (DBD) di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua, Kamis (12/3).
Setiap bertemu pasien dan keluarga, Bupati Willy memberikan penghiburan, penguatan, peneguhan serta mendoakan pasien agar lekas sembuh.
Didampingi Kadis Kesehatan, dr. Joice Manek dan Direktur RSUD Atambua, dr. Bathseba Elena Corputty, MRS, Bupati Willy mengecek pasien satu per satu selama kurang lebih dua jam, dari pukul 10.00-12.00 Wita.
Bupati Willy mengecek pasien DBD yang sedang dirawat di ruang Dahlia dan Tulip. Saat bertemu keluarga pasien, Bupati Willy menanyakan kondisi kesehatan pasien, alamat pasien dan kepemilikan jaminan kesehatan. Bupati Willy juga sempat bercakap-cakap dengan beberapa pasien.
Selain menanyakan keluarga, Bupati Willy juga menanyakan dokter tentang kondisi pasien, status pasien dan tindakan yang sudah dilakukan. Termasuk ketersediaan tenaga medis.
Di hadapan Bupati Willy, sejumlah keluarga pasien mengaku pelayanan di RSUD Atambua bagus. Ada sejumlah pasien yang memiliki BPJS dan ada pula yang belum memiliki kartu jaminanan kesehatan (JKN).
Pasien yang mengaku belum memiliki JKN, Bupati Willy langsung merespons dan memberitahu kepada Direktur RSUD Atambua agar pasien yang berasal dari keluarga tidak mampu tidak dipungut biaya.
Bupati meminta keluarga pasien yang benar-benar tidak mampu agar segera meminta surat keterangan tidak mampu di desa/kelurahan masing-masing dan diserahkan kepada rumah sakit sehingga pasien tidak dipungut biaya.
Mendapat penjelasan demikian, keluarga pasien dengan rasa senang dan sambil tersenyum menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Belu.
"Pada situasi seperti ini negara harus hadir. Saat ini DBDlagi mewabah. Bagi masyarakat yang punya BPJS dan tidak punya BPJS datang saja. Tidak usah pikir biaya. Bagi keluarga yang tidak mampu bisa ambil surat keterangan dari desa kelurahan.
Yang tidak ada surat keterangan juga dilayani. Jadi datang periksa dulu. Tidak perlu pikir biaya. Biaya itu urusan pemerintah", tegas Bupati Willy.
Willy Lay juga memerintahkan Kabag Tata Pemerintahan segera menyurati camat dan kepala desa agar melayani segera masyarakat yang membutuhkan surat keterangan tidak mampu untuk dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.
"Pasien yang datang ke setiap fasilitas kesehatan harus segera ditangani lebih awal bukan administrasi," tegasnya.
Direktur RSUD Atambua, dr. Bathseba Elena Corputty, menyebut jumlah pasien DBD yang sedang dirawat saat ini 83 orang. Pasien anak 64, dewasa 19 orang. Pasien berasal dari Belu, TTU dan Malaka. *