BPTP NTT Fasilitasi Temu Tugas Peneliti - Penyuluh Balitbangtan dan Penyuluh Daerah

Dari hasil temu tugas ini diharapkan ada masukan sehingga dibuatkan rekomendasi lanjutan demi perbaikan program kedepannya.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/EDY HAYONG
Kegiatan temu tugas peneliti-penyuluh Balitbangtan dan Penyuluh Daerah di Aula BPTP NTT, Kamis (12/3). 

BPTP NTT Fasilitasi Temu Tugas Peneliti - Penyuluh Balitbangtan dan Penyuluh Daerah

POS-KUPANG.COM I NAIBONAT--BPTP NTT secara khusus menghadirkan para peneliti-penyuluh Balitbangtan dan penyuluh daerah dalam upaya mencaritahu kelebihan dan kekurangan hasil rakitan teknologi inovasi yang dihasilkan BPTP.

Dari hasil temu tugas ini diharapkan ada masukan sehingga dibuatkan rekomendasi lanjutan demi perbaikan program kedepannya.

Plh Kepala BPTP NTT, Dr. Bernardus de Rosari, SP, MP, menyampaikan hal ini di sela-sela kegiatan
temu tugas peneliti-penyuluh Balitbangtan dan Penyuluh Daerah di Aula BPTP NTT, Kamis (12/3).

Pada kegiatan ini, sebagai  Penanggung jawab, Ir. Onike T Lailogo, M.Si, Ph.D. Sedangkan nara sumber yang dihadirkan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT dengan materi, "kebijakan pembangunan pertanian di NTT",  Peneliti dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor, Dr. Enrico Syaefullah dengan materi "Kontribusi Badan Litbang Pertanian dalam mendukung program/kegiatan Kementrian Pertanian".

Materi Kostratani oleh Kepala BBPP Kupang, Kepala BBPP Kupang, Drh. Bambang Haryanto, MM, Rekomendasi paket inovasi teknologi BPTP-Balitbangtan NTT oleh Dr. Tony Basuki, yang juga Kasie KSPP BPTP NTT, Materi Gerakan tiga kali lipat eksport (Gratex) oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang yang diwakili,  Drh. Siti Rofi'ah dan KUR oleh pimpinan BRI Ranting Oesao.

Bernardus menjelaskan, temu tugas ini merupakan momen strategis karena peneliti dan penyuluh dihadirkan untuk sama-sama saling memberi masukan. BPTP NTT sebagai lembaga yang
merakit teknologi inovasi, perlu mendapatkan informasi balik dari penerima melalui penyuluh.

"Kegiatan desiminasi ini untuk mencari tahu penerimaan inovasi yang kita hasilkan dari penyuluh.  Apa yang kurang pas perlu didengarkan dari penyuluh. Dari situ barulah dibuatkan rekomendasi untuk perbaikan kedepannya," jelas Bernardus.

Dirinya menambahkan,  selama ini ada banyak rakitan inovasi teknologi pertanian yang dihasilkan BPTP dalam upaya  peningkatan IP. Hasil rakitan itu kemudian disampaikan melalui penyuluh desa dan wajib mentransfer ke petani.

"Ada beberapa rakitan inovasi teknologi seperti,
Teknologi tanaman pangan padi, varietas unggul dari BPTP, sistem tanam  jajar legowo, pemberian dosis pupuk, jagung hibrida NASA29, Lamuru juga dari BPTP ada  pola tanam double track," katanya.

Dirinya menambahkan, pada tahun 2020 ini ada tujuh kabupaten yang tengah dikembangkan program Tanam jagung panen sapi (TJPS) yang kini diadopsi Dinas Pertanian Provinsi NTT.

"TJPS ini kita kembangkan di Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, TTU, TTS, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya (SBD). Hasil ujicoba ini berhasil maka akan dikembangkan di kabupaten lain dengan dukungan dana APBD. Tahun 2020 ini masih di 7 kabupaten tapi pindah lokasi desanya," ujar Bernardus.

Kepala BBPP Kupang, Drh. Bambang Haryanto, MM ketika membuka kegiatan ini mengajak semua jajaran lingkup Balitbangtan untuk bekerja keras, giat, efisien.

"Sekarang ini kita dihadapi isu sentral yang luar biasa hebatnya yakni virus  corona yang mengancam dunia. Corona ini menyebabkan  mobilitas orang, barang terhambat dan melambat. Presiden memerintahkan kita untuk hadapi ini dengan  bekerja cepat dalam upaya mengurangi keterlambatan ekonomi," ujar Bambang.

Begini Caranya Meningkatkan Keterampilan Motorik Si Kecil

Jangan Llupa untuk Dicoba ya Moms ! Manfaat Menaruh Irisan Buah Lemon di Samping Tempat Tidur

Termasuk Jenis Rempah, Kenali Khasiat Temulawak bagi Tubuh

Dirinya menambahkan, saat ini tidak bisa lagi mengandalkan lagi  ekspor karena Indonesia sudah keluar dari zona negara berkembang. Untuk itu semua sektor harus  bekerja lebih giat, maju, efisien.

"Saya dimana-mana bicara soal Kostrani guna mencukupi kebutuhan makanan. Tujuan mencapai kedaulatan pangan. Saya kira kita punya Lembaga SMK Pertanian yang perlu kita dorong menghasilkan wirusahawan muda," harap Bambang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved