Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar Ajak Masyarakat Belu Tetap Semangat

Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar mengajak masyarakat Kabupaten Belu tetap semangat

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Rapat koordinasi penanggulangan penyakit ASF tingkat Kabupaten Belu, di Aula Betelalenok, Rabu (11/3/2020). 

Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar mengajak masyarakat Kabupaten Belu tetap semangat

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Anda boleh kalah dalam pertempuran tapi anda harus memenangkan perang. Pribahasa lama yang penuh makna dan begitu penting untuk jadi pegangan bagi kehidupan kita, termasuk dalam kegiatan usaha ternak.

Pribahasa ini terdengar jelas dan diucapkan beberapa kali oleh Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar, drh. Masa Tanaya Phd, pada acara rakor penanggulangan penyakit ASF tingkat Kabupaten Belu, Rabu (11/3/2020).

Eliminasi Malaria UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT Gelar Job Training Bagi Analis Kesehatan

Masa Tanaya ingin mengajak masyarakat Kabupaten Belu, lebih khusus bagi petani ternak agar tetap semangat memelihara ternak walau diterpa bencana seperti penyakit ASF.

Kematian babi yang begitu banyak akibat terserang penyakit ASF jangan membuat masyarakat putus asa dan patah semangat. Teruslah berusaha dan tetap semangat karena dibalik musibah tersebut ada hikmahnya.

Dampak Penyakit ASF, Ini Jumlah Ternak Babi Mati di Kabupaten/Kota Daratan Timor

"Ada hikmah dibalik musibah ini. Jadi tetap semangat", ungkap Masa Tanaya.

Masa mengungkapkan, kematian ternak babi di Kabupaten Belu telah menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Namun, semua itu terjadi bukan karena rencana manusia tetapi karena faktor alam.

"Dari peristiwa ini bisa direfleksikan, mungkin kita diajarkan oleh alam untuk membuat kita lebih bagus dalam memelihara ternak babi. Bisa juga masalah seperti ini membuat kita untuk lebih baik lagi dalam mengatasi penyakit ASF ke depannya", ujarnya.

Masa memberikan apresiasi kepada Penkab Belu dan jajarannya yang telah melakukan upaya pencegahan terhadap penularan penyakit ASF. Secara teknis, upaya yang dilakukan Pemkab Belu sudah bagus dan upaya seperti itu membutuhkan kerja sama yang baik dari semua stakeholder.

"Semua upaya yang dilakukan Pemerintah Belu sudah luar biasa.  Boleh ada masalah tapi kita tetap berupaya mengatasinya lebih cepat", ungkap Masa.

Ia mengajak masyarakat Kabupaten Belu, terutama para peternak babi agar tetap semangat memelihara ternak babi. Jangan khawatir berlebihan karena pemerintah selalu memberi dukungan kepada masyarakat manakala ada persoalan.

Kepada masyarakat diharapkan untuk mengikuti prosedur pecegahan penyakit ASF secara baik dan benar. Karena hanya dengan melakukan pencegahan, maka ternak babi bisa diselamatkan dari ancaman penyakit ASF. Sebab, sampai dengan saat ini, di dunia belum ditemukan vaksin dan obat menyembuhkan penyakit ASF.

Di awal rakor, hal ini juga dikatakan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, drh. Fadjar Sumping Tjaturasa, Phd. Katanya, sampai dengan saat ini, belum ditemukan vaksin dan obat untuk menyembuhkan penyakit ASF sehingga tidak bisa dilakukan dengan cara vaksinasi.

Satu-satunya cara yang dilakukan adalah biosecurity atau usaha untuk menjaga suatu daerah agar tidak masuk penyakit ASF dan menjaga ternak babi agar tidak tertular penyakit ASF. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved